Bagian 2

1.1K 94 0
                                    

"Ryujin-na bangun!" Seseorang berteriak sembari mengguncang lengan Ryujin. "Aku masih ngantuk Chaer" balas Ryujin. Chaeryeong terus membangunkan Ryujin karena beberapa menit lagi mata kuliah akan dimulai, namu Ryujin tetap melanjutkan tidurnya.

"Dia masih belum mau bangun?" Tanya Yeji. Chaeryeong hanya mengangguk dengan kesal. Tidak lama dosen yang akan mengajar masuk kelas, dosen itu merupakan salah satu dosen yang terkenal killer diantara para mahasiswa, salah sedikit saja maka jangan berharap kau akan mengikuti mata kuliah yang diajarkan nya.

"Itu siapa yang tidur?" Tanya dosen itu dan berjalan menuju ke bangku Ryujin. "Hei kamu bangun!" Perintahnya.

Ryujin pun terbangun dengan sedikit kaget saat melihat dosen itu telah berada di hadapannya. "Ahhh,,, maaf Ssem, saya tidak tau kalau Ssem sudah masuk" ucap Ryujin.
"Kamu tau kan apa hukuman untuk mahasiswa yang tidur pada saat jam mengajar saya?" Ryujin yang mengerti hanya tertunduk menganggukkan kepalanya.
"Kalau begitu keluar lah" perintah dosen itu. "T-tapi Ssem" Ryujin mulai menampakka wajah melasnya. Seluruh teman kelasnya hanya melihat dan tidak berani berbuat apa-apa.
"Tidak ada toleransi, saya sudah katakan ketika saya sudah masuk di ruangan semua harus focus, tidak ada aktifitas lain" ujar dosen itu.

Ryujin tidak mau masalah itu terus berlanjut, jadi dia memutuskan untuk keluar saja dari ruangan.

Ryujin POV

Aku keluar dari kelas dan berjalan entah kemana kaki ku akan melangkah, ku perhatikan beberapa kelas lainpun telah mulai belajar. Hingga tanpa ku sadari kaki ku berhenti didepan sebuah kelas yang kurasa itu merupakan kelas mahasiswa baru jurusan musik. Aku melihat kedalam dan mata ku tertuju pada seorang mahasiswi cantik sedang memperhatikan penjelasan yang di berikan dosen, bahkan tak jarang sesekali dia mengajukan pertanyaan pada dosennya.

"Serius sekali tampaknya" aku tersenyum tipis saat sedang melihat nya.

Ting...

Handphone ku berbunyi dan ternyata itu adalah pesan dari Yuna, entah bagaimana anak ini bisa bermain handphone saat dosen menyebalkan itu mengajar, mungkin dia bermain secara sembunyi-sembunyi.

Yuna : Ryu, kau dimana?
Ryujin : aku di kantin, bagaimana kau bisa bermain handphone? Wah aku akan tertawa kalau tiba-tiba dosen itu tau kau bermain handphone dan mengambil handphone mu hahahah.
Yuna : dasar jahat, doamu sangat jelek. Huhh.
Ryujin : biar saja hahaha.
Yuna : sudahlah, selamat menikmati hukuman. Aku mau lanjut belajar.
...

Aku tidak membalas pesan terakhir yang Yuna kirim dan segera menyimpan kembali handphone ku ke dalam saku celana. Akupun kambali berbalik kearah kelas yang tadi aku lihat, namun seseorang tampak telah berdiri di samping ku tanpa kusadari sehingga membuat aku terkejut.

"Ryujin Sunbaenim" sapanya."Sedang apa disini?" Dia bertanya dengan heran.
"Aaa,,, Lia" aku bingung harus mengatakan apa namun kemudian aku segera melempar pertanyaan padanya. "Kau sendiri mau kemana? Bukankah kelas mu sedang belajar?" Tanyaku untuk mengalihkan pembicaraan.
"Itu Sunbae, aku mau ke toilet" jawabnya.
"Oohh,,, ya sudah kalau begitu pergilah, kau pasti sudah tidak tahan" aku mengarahkan agar Lia segera pergi ke toilet yang berada dibawah tangga.
"Baiklah Sunbaenim, aku pergi dulu" Lia tersenyum lalu segera berjalan menuju ke tujuan.

Ryujin POV end.
.
.
.
.

Tiga puluh menit kemudian kelas Ryujin telah selesai belajar dan para mahasiswa berhamburan keluar dari kelas. "Hee,,,tidak biasanya keluar cepat" Ryujin heran dan terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

"Itu Ryujin". Mendengar seseorang menyebut namanya Ryujin pun berbalik kearah suara itu, ternyata itu adalah ketiga sahabatnya dan yang tadi menyebut namanya ada Yeji.

"Tidak biasanya mata kuliah ini selesai lebih awal. Ada apa?" Tanya Ryujin pada teman-temannya.
"Saat sedang mengajar tadi dosen killer itu dapat telepon, katanya ada sesuatu yang penting yang harus dia datangi sekarang, itu sebabnya kelas selesai lebih dulu" Yeji menjelaskan pada Ryujin, namun Ryujin hanya diam.
.
.
.
.

Lia POV

Sudah saatnya pulang, mata kuliah ku hari ini tidak begitu banyak. Aku berjalan ditaman sambil mendengarkan musik dari eirphone yang sebelumnya telah aku sambungkan dengan handphone ku. Aku memang sering jalan-jalan dulu ditaman ini sebelum menuju halte bus, yah tentu tujuannya untuk menenangkan pikiran ku setelah selesai kuliah.

"Duduk disini saja lah" aku duduk di bangku panjang di bawah pohon yang ada ditaman itu. Saat sedang asik duduk sambil mendengarkan musik sembari membaca novel yang ku bawa tiba-tiba ada suara yang sepertinya aku kenali. Tentu saja bukan suara hantu, itu adalah suara seseorang yang aku baru tahu namanya tadi. Dia bernyanyi dan bermain gitar tampak dikelilingi oleh anak-anak kecil yang kebetulan juga sedang bermain ditaman itu.
Aku tak henti menatap ke arahnya, tanpa berpikir panjang lagi aku segera menghampiri gerombolan anak kecil tempat orang itu berada.

Prok prok prok...

Terdengar suara tepukan tangan dari anak-anak itu.

"Yah sudah selesai" ucapku sedikit kecewa.
"Sudah yah adik-adik, kakak akan pulang sekarang" ujarnya sambil tersenyum.
"Yah kakak" keluh salah satu anak.
"Kakak janji besok kita akan bernyanyi bersama lagi, oke" dia berdiri dan memasukkan gitasnya kedalam tas gitar.

Aku segera berjalan kearahnya, namun tampaknya dia belum sadar akan kehadiran ku sampai aku menyapanya.

"Ryujin Sunbaenim" sapaku kemudian tersenyum.
"Lia-ssi" dia nampak sangat terkejut akan kehadiran ku. "Sedang apa disini" lanjutnya mengajukan pertanyaan.
"Kebetulan aku sedang berjalan-jalan ditaman dan melihat Sunbae disini" jawabku. "Aaa,,, begitu kah" sahutnya.

Aku dan Ryujin Sunbaenim berjalan bersama tapi sangat terasa canggung.
"Sunbae sering bernyanyi untuk anak-anak itu" tanyaku dengan ragu. "Ehh,,, apa kau melihatnya" dia kembali bertanya.
"Mmm,,,iya. Itu sebabnya aku menghampiri mu tadi" jelasku pada Ryujin Sunbaenim.
"Sebenarnya, tidak juga. Bisa dibilang sekali dua atau tiga kali aku mampir ke taman ini untuk menghibur anak-anak itu" dia menjelaskan nya padaku, aku hanya mengangguk pertanda paham dengan ucapannya.

Lia POV end.
.
.
.
.

Ryujin dan Lia berjalan bersama, hingga tiba di sebuah halte bus. Lia terus berusaha untuk ngobrol dengan Ryujin, bahkan membicarakan hal-hal yang tidak terlalu penting, karena menurut Lia lebih baik dia mencairkan suasana dari pada suasana terasa canggung.

Mereka tiba di halte yang di tuju. "Sunbae,,,bus kearah rumah ku telah tiba" Ryujin menengok ke arah datangnya bus tersebut hingga bus itu berhenti didepannya.

"Sunbae aku pulang deluan yah" pamid Lia, sambil melambaikan tangan ke Ryujin. Ryujin hanya tersenyum namun rasanya seperti ada yang menghilang darinya saat itu. Lia naik ke bus dan bus itu segera jalan, Ryujin terus menatap ke arah bus tersebut hingga tak terlihat lagi dari pandangannya.
.
.
.
.
.

TBC

terimakasih sudah baca chapter ini, maaf kalau ada yg typo atau sulit dimengerti😁

Dan informasi mengenai update nya cerita ini, author ngga jamin bakal update hari apa aja atau berapa kali dalam seminggu.
Yang jelas ketika cerita siap author akan langsung update, tapi tenang aja ngga akan lama kok😁

Jangan lupa vote yah readers.





a story from JinLia (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang