Lia POV
Aku benar-benar tidak bisa menahan lagi tangisanku begitu mengetahui bahwa Ryujin saat ini sedang di rawat di UGD.
Aku terus memaksa eomma dan Yeji agar membawa ku ke rumah sakit tempat Ryujin berada sekarang.
Begitu tiba di sana aku melihat tubuh terkulai lemah di atas Bed patient dengan selang pernapasan. Aku hanya melihat dari balik kaca besar yang menjadi pembatas antara aku dan Ryujin.
Aku ingin masuk dan melihat secara langsung keadaan Ryujin namun tidak diperbolehkan, hanya para dokter dan perawat yang boleh masuk.
Aku hanya bisa terus menangis, tidak memperdulikan orang-orang disekitar ku.
"Ryu... Kamu harus sembuh." Ucapku dengan suara sesunggukan.
Hiks hiks
"Apa kamu tega melihat aku terus-terusan menangis? Bukan kah kamu bilang kamu ngga suka melihat aku menangis."
Hiks hiks
Aku melihat Minju dan Somi datang menghampiri ku dengan mata yang sembab.
"Lia..." Panggil Minju.
"Ada apa Minju, tolong biarkan aku disini dulu." Ucapku sambil terus melihat Ryujin.
"Li.. ikut kita dulu." Lanjutnya dan menarik tangan ku namun aku menahan karena tidak mau pergi dari tempat ini.
"Ada apa sih? Aku mau disini melihat Ryujin."
"Li... Ini penting, ini soal Soobin." Tambah Somi.
"Soobin? Ada apa dengan dia?"
"Soobin.. Soobin kecelakaan Lia."
Aku menatap tajam ke dua temanku itu, sangat tidak percaya akan apa yang di ucapkan Minju.
"Jangan bercanda di saat seperti ini teman-teman. Ryujin belum sadar dan kalian-" belum sempat aku selesai bicara Minju memotong.
"Tapi ini benar Lia.. aku melihat berita di televisi rumah sakit yang ada dekat meja administrasi tadi."
Aku kembali terjatuh mendengar itu.
"Bagaimana kamu yakin itu Soobin?"
"Saat berita itu muncul disaat yang bersamaan mobil ambulance yang membawa korban kecelakaan datang, kami panik dan segera melihat siapa yang dibawa ambulance itu, dan benar saja itu adalah Soobin." jawab Somi sambil menangis.
Kenapa di saat seperti ini kau musibah terus datang. Disaat orang yang aku cintai belum sadar sekarang sahabat ku lagi yang mengalami kecelakaan."
Hiks hiks
Suara tangisan kami memenuhi lorong rumah sakit itu.
"Baca ini Li! Beberapa menit sebelum kecelakaan itu terjadi Soobin mengirimkan aku pesan."
Soobin
Minju, aku akan datang kerumah Lia sekarang. Aku mau menemani dia, tapi jika aku tidak kunjung datang mungkin terjadi sesuatu di jalan.
Mungkin mobil aku mogok atau ada hal lain. Tolong katakan pada Lia jangan menangis, aku akan ada untuknya meskipun nanti dimensi kita berbeda (bercanda he he he).
Pokoknya bilang ke Lia jangan sedih lagi. tunggu aku, sebentar lagi aku sampai.
Aku mau bikin Lia bahagia bahkan di saat terakhir, aku mau jadi sahabat yang selalu ada buat Lia, Kamu dan Somi. Nanti saat Ryujin sadar bilang ke-dia, jangan buat Lia sedih lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
a story from JinLia (Tamat)
RomansaKau tidak akan tau kepada siapa kau akan menaruh hati, bahkan dengan orang yang memiliki gender sama dengan mu sekalipun. JinLia