Lia POV
Begitu masuk ke dalam rumah aku langsung menuju kamar ku untuk beristirahat, ku lempar tas ku asal tidak perduli jika isi dalamnya berantakan. Aku melempar badan ke kasur dan memejamkan mata beberapa menit sampai aku teringat permintaan ku pada Ryujin tadi.
Ku ambil handphone ku yang yang berada disamping kepalaku, menatapnya berharap panggilan dari orang yang aku tunggu masuk.
"Huufftt..." Aku menghembuskan nafas panjang karena Ryujin tak kunjung menelfon ku.
"Mungkin dia masih kerja tugas"
Setelah mengatakan itu aku menjatuhkan lagi handphone ku ke samping lalu berusaha mencari posisi ternyaman untuk tidur.
Derrtt Derrttt
Derrtt Derrttt
Ku buka mataku begitu merasa ada sesuatu yang bunyi dan bergetar di dekatku. Ku raih benda persegi panjang itu, dan menekan tombol hijau tanpa melihat siapa yang menelepon.
"Yeobeoseo" ucapku dengan suara khas bangun tidur.
"Lia, ini Ryujin" suara orang yang sedari tadi aku tunggu sontak membuat ku terduduk.
"Ryu.. Ryujin" terpancar senyum di wajahku, aku benar-benar menunggunya bahkan aku sampai tertidur tadi.
"Maaf... Aku baru telpon kamu, soalnya aku baru selesai kerja tugasnya" ketus nya.
"Ng...ngga papa kok, aku tadi ketiduran jadi ngga terasa juga menunggunya"
"Ahh.. itu artinya aku mengganggu tidur kamu? Mian"
"Ngga kok Ryujin, sekarang sedang apa?"
"Cuma lagi santai"
"Mau main ke rumah ngga? Eomma hari ini lagi rumah nenek, jadi aku sendiri sampai besok"
"Emang ngga papa datang malam-malam begini?"
"Malam?"
Entah sudah berapa lama aku tertidur hingga lupa waktu, ku lihat jam weker di meja samping ranjang dan memang sudah menunjukkan pukul 20:45 KST.
"Ya ampun, kayaknya aku ketiduran lama deh,sampai ngga sadar kalau sudah malam"
Kami pun tertawa bersama meskipun hanya melalui panggilan telepon.
"Humm, jadi... Apa kamu mau temani aku di rumah?" Tanyaku di sela tawa kami.
"Umm... Baiklah.. tunggu yah,aku on the way"
"Oke... Aku tunggu"
Begitu panggilan telepon kami terputus aku segera bersiap, entah kenapa aku sangat ingin tampil cantik di hadapan Ryujin, padahal ini juga sudah malam.
Aku segera mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi membersihkan diri. Begitu selesai, ku pakai piyama tidur merah muda kesayangan ku dan sedikit mengoleskan lipbalm ke bibir ku.
Aku berjalan ke arah jendela untuk melihat apakah orang yang aku tunggu sudah datang atau belum, ternyata dia belum datang.
Derrtt Derrttt
Begitu handphone ku bunyi kulihat panggilan dari eomma dan segera ku angkat.
"Nee..eomma"
"Sedang apa?"
"Ngga lagi ngapa-ngapain"
"Sudah makan malam?"
"Belum, sebentar lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
a story from JinLia (Tamat)
RomansaKau tidak akan tau kepada siapa kau akan menaruh hati, bahkan dengan orang yang memiliki gender sama dengan mu sekalipun. JinLia