17

3 0 0
                                    

Semuanya berlalu. Kali ini tidak terasa cepat seperti sebelumnya.

Namun terasa lambat. Sangat lambat hingga kau akan megira bahwa waktu telah berhenti khusus untukmu.

Aku sudah yakin aku mengambil langkah yang tepat. Perih yang kurasa selama ini sudah hilang. Walaupun dia meninggalkan bekas. Bekas yang takkan pernah hilang.

Setelah hilang, yang tersisa kini hanyalah kehampaan. Sejenak aku berpikir bahwa Mungkin ini lebih baik daripada perih itu. Setidaknya aku tidak perlu menahan sakit.

Sejenak aku akhirnya sadar yang selama ini aku pikirkan kini menjadi kenyataan. Hidup tanpa cinta, hampa. Seperti mayat hidup.

Kalau punya tekad untuk melanjutkan hidup demi orang-orang yang masih ada untukku dengan dengan sisa sisa kekuatan hidupku mungkin aku tak akan sadar bahwa aku telah hidup dalam ketakutanku sendiri.

Hidup yang selalu aku pikirkan bagaimana rasanya jika menjalaninya? apakah orang akan sanggup menjalaninya? Toh pada akhirnya aku sendiri yang tenggelam di sana.

Namun aku tau ini yang terbaik. Hidup memang takkan pernah adil.

Tidak untuk orang-orang sepertiku.

Hidup seperti itu hanya ada di film-film atau novel-novel.

Makanya harus ada yang dikorbankan. Dan aku tau itu haruslah aku.

Walaupun aku tidak tau sampai kapan ini akan berlanjut dan bagaimana akhirnya.

Tapi sungguh, aku tidak apa-apa.

Seribu KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang