"hm kita jadi sekolah disini? Kenapa nggak homeschooling aja? Males sekolah ini terlalu rendah buat pahatan patung aprodite kek gue," kalian bisa tau siapa itu? Ada 4 pemuda dan salah satunya mengeluh sedari mereka sampai disini.
Mereka sekarang berada di dalam mobil yang di diparkirkan di parkiran sebuah sekolah menengah atas. Dari sana dia bisa melihat siswa siswi berkeliaran dan sesekali melirik ke arah mobil mereka.
"sabar, cuma 1 tahun kita sekolah. Kalau kagak lulus pindah aja toh kita kesini juga cuma buat main," pemuda lainnya menanggapi dengan memainkan sebuah pisau lipat ditangannya.
"Junkyu benar Haruto, berhentilah mengeluh," ucap sang tertua sekaligus leader mereka, keduannya menurut pada leader ehem---kecil mereka.
"oh iya bang apa ada tugas lain saat kita disini. Gue gak yakin tuh jika kita cuma nganterin nih 2 anak," pemuda lainnya yang terlihat paling kalem akhirnya buka suara.
"Yoshi, seriously? Lo nggak tau? Lo bener bener gak nyimak yang gue kasih tau," jawab Hyunsuk.
"hehehe lagi nggak fokus jadi lupa," Yoshi hanya menyengir sambil menggaruk tengkuknya dan Hyunsuk yang bernafas panjang.
"Kita harus mencari seseorang yang menjadi dalang dari rasa sakit kita sebelumnya," Hyunsuk menyodorkan foto target mereka.
"Oh terus bang?" giliran Junkyu yang bertanya setelah memasukkan pisau lipatnya di saku celananya.
"dia tau siapa orang yang mencoba mengadu domba keluarga kita dulu dan membunuh mereka jadi kita harus membalaskan dendam ini," mereka berempat pun keluar dan seketika terlihat aura tuan muda yang menarik seluruh perhatian.
mereka melepas kaca mata mereka lalu melemparnya ke dalam mobil lalu menutupnya.
"Kalau tidak salah marganya adalah Kim," Yoshi membelalakkan matanya. "Woi bang marga Kim tuh bukan cuma satu."
seorang siswa mendekati keempatnya "permisi, boleh tau siapa kalian?" tanyanya.
"kami? Manusia lah," jawab Haruto santai.
"Haruto! Saya ingin mendaftarkan mereka sebagai murid baru disini, bisa tunjukkan dimana kantor kepala sekolah?" setelah menarik telinga Haruto dengan berjinjit dia membalas pertanyaan siswi tadi.
"oh boleh, tentu saya adalah ketua OSIS disini mari saya antarkan?" entah disengaja atau tidak dia menyenggol pundak Junkyu yang langsung dihadiahi tatapan tajam.
"Maksud Lo apa? Lo mau ribut sama gue?!" Junkyu membalas siswa tersebut hingga tersungkur.
"Junkyu Lo apa apaan sih bisa berhenti bikin onar?" Yoshi selaku kakak kedua Junkyu segera menasehatinua.
"maafkan adik saya, anda tidak apa apa bukan?" Hyunsuk membungkuk lalu membantu siswa tersebut berdiri.
"Ah tidak apa apa lagipula ini kesalahan saya, saya yang harusnya minta maaf."
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] FIND YOUR TREASURE (End) [REVISI]
ActionPROSES REVISI Udara yang menjadi saksi bisu bagaimana mereka tumbuh, bagaimana mereka berkembang dan tersenyum seolah tak terjadi apapun dalam hidup mereka. Sebuah kelimpahan harta dan kuasa yang mereka dapatkan tak dapat mengisi kekosongan hati m...