AISYAH 2

21 13 2
                                    

Aisyah menatap langit langit kamarnya sembari memegangi dada kirinya yang terasa mengebu gebu.

"Ya Allah, kenapa ini?" lirih Aisyah tak mengerti dengan apa yang ia rasa kenapa hatinya terasa seperti ada yang mengelitik, dan senyuman Arkam yang selalu hadir dalam benaknya.

"Astagfirullah ya Allah, lindungi hati ini, aku berlindung hanya kepada mu ya Allah" batin Aisyah yang sudah mulai paham dengan apa yang ia rasakan.

Yah Aisyah untuk pertama kalinya ia merasakan jatuh cinta, hatinya berlabuh pada pria yang bernama Arkam Khalif Firdaus pria tampan keturunan Timur Tengah itulah yang membuat luluhnya hati Aisyah, pengharapan Aisyah terhadap Arkam kini mulai bersemi seperti tak ada rintangan yang menghadang, Aisyah mengakui bahwa apa yang ia rasa adalah cinta ia mengakuinya dihadapan sang Ilahi Rabbi dalam sujud malamnya.

"Yaa Allah jika memang rasa inilah yang kau sebut cinta, terima kasih yaa Allah engkau telah mengkarunia hamba sebuah rasa ini, izinkanlah hamba untuk menjaga rasa ini, yaa Allah dan jadikan lah cinta ini karna mu, berikan lah jalan petunjuk mu ya Allah atas segala rasa yang hamba rasa, lindungilah hati hamba ini jagalah dari segala keburukan, jika seandainya ia jodoh sejati untuk hamba maka berilah jalan kemudahan mu itu ya Allah" batin Aisyah yang meluapkan segala rasa nya hanya pada sang Ilahi Rabbi di atas sejadahnya.

Pagi hari Aisyah sudah bersiap untuk pergi kekantornya masih bersama Juna karna memang Aisyah menginap di rumah keluarga Juna sampai Juna mendapatkan pembantu untuk dirumah Aisyah, berminggu minggu Aisyah tinggal dirumah keluarga Juna. Tiba dikantornya Aisyah segera masuk kedalam ruangannya dan memulai aktifitas nya.

"Assalamualaikum, Syah" salam Juna saat masuk keruang kerja Aisyah.

"Waalaikumsalam, iya Ka?" tanya Aisyah.

"Kakak pinjam mobil mu sebentar boleh? kakak mau ambil mobil kakak dibengkel setelah itu kakak ada urusan lain" ucap Juna.

"Loh nanti Aisyah gimana ka, terus mobil Aisyah gimana?" heran Aisyah.

"Nanti mobil kamu dianterin lagi, gak usah takut gitu, yaudah sini kuncinya" pinta Juna, Aisyah pun langsung memberikan kunci mobilnya yang bergantungan tasbih kecil berwarna pink muda.

Setelah selesai dengan pekerjaanya, Aisyah berdiri mematung seorang diri dihalaman kantornya sembari menunggu mobilnya yang siang tadi Juna pinjam.

Selang tak berapa lama mobil Aisyah datang namun yang keluar dari mobil tersebut bukanlah Juna melainkan Arkam, degupan jantung Aisyah semakin tak beraturan saat tau Arkam ada dihadapan nya, bahkan menghampirinya, semakin dekat jarak diantara mereka Aisyah berusaha untuk menetralkan kembali jantungnya yang terasa mengebu gebu.

"Assalamualaikum, dek Aisyah saya minta maaf terlambat mengantarkan mobilnya" jelas Arkam.

"Waalaikumsalam, iya tak apa. Terima kasih kak" ucap Aisyah sambil mengambil kunci mobilnya dari Arkam.

Tak ingin menampakan rasanya terhadap Arkam, Aisyah tanpa basa basi langsung permisi dari hadapan Arkam, segera ia melaju dengan mobilnya untuk pulang kerumahnya, terlihat jelas dari kaca spion mobil Aisyah, Arkam tengah  tersenyum memandangi Aisyah yang sudah semakin menjauh.

"Astagfirullah, ya Allah, Aisyah sadar Syah jangan tergoda oleh bisikan bisikan kemaksiatan" gerutu Aisyah yang tengah menyetir mobilnya.

Aisyah menepuk nepuk pipinya yang terasa panas, dilihatnya wajahnya pada sebuah kaca dalam mobilnya.

"Astagfirullah merah gini, ya Allah tadi gini gak yah?" ucap Aisyah yang juga cemas kalo rasa nya terlalu ketara oleh Arkam.

Saat Aisyah melirik jok sebelahnya ada sebuah ponsel tergeletak disana.

AISYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang