AISYAH 9

5 3 0
                                    

Aisyah terduduk lesu disudut kamarnya, menangisi segala rasa yang telah terlanjur ia rasakan, Aisyah tahu bahwa hatinya sudah terlalu sakit menghadapi semua ini, ia tahu bahwa hatinya tak mengiginkan rasa ini rasa cinta yang buahnya adalah kesedihan. Namun ia harus tetap menjalani hari harinya meski dipenuhi luka yang mendalam, hati nya sudah terlalu lemah untuk terus bertahan, senyumnya mulai luntur, duka yang selama ini Aisyah tutupi dengan senyuman kini perlahan mulai meredup.

Aisyah berjalan dengan langkahnya yang gontai dengan tumpukan buku dipangkuannya, dan BRUK tubuh kecil Aisyah terjatuh saat ada yang memghantam nya dari arah samping.

"Astagfirullah" ucap seorang yang menabraknya, Aisyah tetap terdiam tak ingin bergerak sedikit pun ia tatap buku bukunya yang berserakan dengan tatapan yang kosong.

"Permisi, apa anda baik baik saja?" tanya seorang yang baru saja menyenggol tubuh Aisyah.

Pria yang tak sengaja menabrak tubuh Aisyah tersebut langsung memuguti satu persatu buku milik Aisyah, dan berniat ingin memberikan buku tersebut namun ia justru malah syok saat tahu wanita yang ada dihadapannya adalah Aisyah.

"Aisyah?" tanya pria yang tak sengaja menabrak Aisyah, Aisyah mengangkat wajahnya untuk menatap.

"Ka Arkam?" tanya balik Aisyah, degupan kencang kembali terasa dalam hati Aisyah melihat sang pujaan hati berada tepat dihadapannya.

"Bangunlah Aisyah" titah Arkam, Aisyah terbangun secara perlahan kakinya seakan gemetar Aisyah merasakan seperti ada aliran yang membuat tubuhnya seakan membeku mulutnya terkunci.

"Lama tidak bertemu, apa kabarmu Aisyah?" tanya Arkam.

"Baik" jawab singkat Aisyah sembari memalingkan wajahnya.

Di tempat ini Aisyah dipertemukan kembali dengan Arkam setelah sekian lama Aisyah selalu menghindarinya.

"Ini bukunya, saya bawakan kekasir yah" ucap Arkam langsung membawakan buku yang akan Aisyah beli menuju tempat pembayaran.

Aisyah masih tetap terdiam tak memedulikan Arkam yang sudah berada dikasir yang tengah membayar buku buku milik Aisyah, Aisyah memilih untuk pergi dibandingkan harus berhadapan kembali dengan Arkam, ia belum siap jika harus bertemu Arkam, caranya yang selama ini ia lakukan untuk menghindar dari Arkam sepertinya kali ini tak disetujui oleh Allah dan pada akhirnya Aisyah di pertemukan kembali dengan Arkam.

Arkam mencari cari keberadaan Aisyah berniat ingin memberikan buku buku yang tadi Aisyah bawa,

"Aisyah!" seru Arkam saat ia tak melihat keberadaan Aisyah dimana pun, Arkam berjalan menyusuri rak rak buku melihat kiri kanan berharap yang ia cari masih berada ditempat ini.

Namun sayang Aisyah sudah berada dijalanan, sembari menahan matanya yang sudah terasa panas menahan bendungan air mata yang sudah siap mengalir, satu tempat yang Aisyah tuju ialah menuju taman yang kebetulan tidak terlalu ramai, Aisyah terduduk dibangku taman seorang diri menatap air yang mengalir tenang, hanya terdiam sembari sesekali menyeka air matanya yang terjatuh.

"Kenapa ia ada di sini?" tanya Aisyah heran, "dan kenapa aku harus bertemu dengannya, aku belum siap sungguh, ini terlalu menyakitkan dihati" lirih Aisyah menutupi wajahnya dengan telapak tanganya.

Ingin rasanya berteriak melepas beban yang menganjal hatinya, namun ia tak kuasa untuk melakukan itu semua terlalu hina jika ia melakukan itu semua karna sebuah cinta yang sudah jelas tidak baik untuknya cinta yang tak halal baginya, Aisyah hanya bisa merenungi segala rasanya dengan tangisan, sekuat apa pun ia bertahan dalam diam nyatanya ia tak selamanya kuat untuk memendam cinta nya sendirian.

Arkam yang masih sibuk mencari Aisyah, ia tak sadar jam sudah menunjukan pukul 9 pagi sudah waktunya ia menuju bandara untuk terbang ke Tanah Air kembali setelah pekerjaannya selesai di Negara ini.

AISYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang