[Support cerita ini and enjoy reading✨]
"Sumpah gila kali ya itu guru, suka banget ngasih ulangan dadakan. Gatau apa ini otak ga seencer yg dia kira" ucap Raina dengan nada emosi.
"Lo marah marah mulu daritadi, pms lo?" kata Aurora.
"Iya anjir lo daritadi marah marah mulu" Senja menimpali.
"Tanggal berapa si ini?"
"Gunanya hp lo pegang buat apa?"
"Anjir ini tanggal gue, kalian ada yg bawa roti jepang?" heboh Raina.
"Coba lo liat di tas gue, biasanya gue bawa" kata Aurora.
"Thanks lo penyelamat, lo berdua ke kantin dulu sono gue ntar nyusul" sambil berlari ke kelas.
Dikoridor menuju kantin tiba tiba ada yang manggil Aurora dari arah belakang mereka.
"Aurora!" suara cowo.
Aurora membalikan badan, tidak dengan Senja yang asik dengan game ditangannya ia acuh dengan siapa yg memanggil Aurora.
"Bisa ikut gue sebentar? Ada yang perlu gue omongin tentang osis" ucap sang ketos Angkasa sambil melirik adik nya yg sibuk dengan game di ponselnya dengan senyum tipis.
Aurora yg melihat Angkasa melirik Senja dengan senyum tipis merasakan ada sesuatu yg sesak. Cemburu mungkin.
"Oke kak"
"Senja gue ke ruang osis dulu ya,lo ke kantin duluan ntar gue nyusul" pamit Aurora.
"Siap" jawab senja tanpa mengalihkan matanya dari layar gamenya.
Sebelum meninggalkan Senja, Angkasa mengacak ngacak rambut adik nya. Dan itu disaksikan langsung didepan mata Aurora.
Senja menyadari kelakuan kakaknya, dan Senja tahu reaksi muka Aurora ketika Angkasa memperlakukan itu dari ekor matanya.
Karna terlalu asik dengan gamenya, tanpa Senja sadari ada siswa dari arah berlawanan dengan memegang mangkok berjalan terburu buru.
"Senja awas..!!" seruan siswa itu dan menarik senja ke dekapannya.
"M-maaf aku lagi buru buru jadi ga liat" ucap orang yg hampir menabrak senja.
"Eh gue yg harusnya minta maaf, sorry gue tadi liat hp terus" bersalah Senja.
"Kalo jalan jangan sambil main hp, baju lo hampir aja kena kuah bakso" omel cowo yang menolong senja.
"Brisik lo, siapa sih lo sok kenal bgt" ketus senja.
"Gue? Lo ga kenal gue?" ucap langit, ya yg nolongin Senja itu Langit.
"Gak kenal dan gamau kenal, mending lo jauh jauh dri gue" usir Senja.
"Gak. Gue ga akan pergi dari lo lagi"
"Lagi? Apaan sih gue tau lo aja baru kemarin"
"Mungkin saat ini lo lupa siapa gue, tapi gue ga akan nyerah buat deket sama lo lagi" kekeh Langit dan mengacak ngacak rambut Senja.
"Sinting lo" kata terakhir Senja lalu berjalan menuju kantin meninggalkan Langit dengan senyum miring nya.
"Lo ga berubah, lo masih jadi Senja nya Langit dari dulu" batin Langit.
Senja mengambil tempat duduk paling pojok yg tanpa sengaja bersebelahan dengan tempat duduknya para most wanted, siapa lagi kalo bukan Angkasa, Langit dan Bintang.
Senja sibuk melanjutkan game yang belum selesai misinya setelah memesan beberapa makanan.
"Anjir untung si Aurora bawa roti jepang, hampir aja tembus" Ucap raina dateng tiba tiba.
"Kalo bocor bagus kalik, ada tontonan gratis" ucap Senja dengan enteng.
"Bagus mata lo, gila ni anak" kata Raina sambil menyruput minuman Senja yg barusan datang.
"Heh babi itu minuman gue" sewot Senja.
"Haus gue pelit amat sama temen sendiri"
"Ga gitu monyed, lu kan punya kaki dipake lah buat jalan buat mesen minuman sendiri"
Di pintu masuk kantin ada Aurora yg dateng dengan Angkasa di sebelahnya disambut bisik bisik dari siswa siswi yg melihat kejadian tersebut.
Senja melihat pemandangan tersebut menampakan senyum miringnya, entah apa yg ada dipikiran senja sekarang.
"Mereka deket?"
"Bukannya satu organisasi ga boleh pacaran?"
"Gila yang bener aja"
"Kalo mereka jadian terus berarti konsekuensi itu?"
Begitulah kira kira bisik bisik para penggosip.
Aurora acuh karna emang dia dateng sama Angkasa juga yang kebetulan mau ke kantin.
"Kenapa muka lo ditekuk gitu" kata Raina.
"Gosip mulu disekolah ini, apa apa gosip apa apa gosip" jawab Aurora.
Di sisi lain ada seseorang yang mencuri curi pandang ke sebelah mejanya yaitu Langit.
"Ngapain lo liatin adek gue" kata Angkasa menyenggol langit.
"Dia kayaknya lupa sama gue"
"Iyalah bego, lo ninggalin kita bertahun tahun terus tiba tiba lo dateng lagi dengan penampilan yang jelas beda"
"Makin cakep kan ya"
"Dih, masih cakepan gue" bangga Angkasa.
"Pede gila lo bang" saut Langit.
To be Continue...
***
Demi apa ?! Dua hari ini upload terus wkwkwk doain ya biar otakku encer terus😭[Jangan lupa vote and komen ya , biar aku rajin update 🤗]
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight For The Sky
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Senja POV Langit itu indah ya? Apalagi kalau malam hari, ada bulan dan bintang yang bersinar. Sama halnya dengan Langit yang ada di hadapanku sekarang. Dia indah, matanya bersinar seperti bintang, sikapnya hangat sepert...