TFTS - 015

102 11 45
                                    

[Support cerita ini and enjoy reading✨]

Hari ini hari Senin, hari dimana semua orang membenci hari ini tanpa terkecuali Senja.

"Pa, Ma aku berangkat dulu ya udah mau telat ini" pamit Senja terburu buru.

"Dimakan dulu rotinya!" teriak sang mama.

"Nanti di kantin Senja makan kok, bye ma pa" ucap Senja terburu buru karena ia berangkat menggunakan gojek.

***

SMA Galaxy pagi ini sedang mengadakan upacara bendera sekaligus pengumuman perlombaan kemarin.

"Amanatnya lama banget anjir berapa lembar tuh" keluh Raina.

"Ratusan" jawab Aurora.

"Korban iklan"

"Bisa bisa gue mati kering kalo kayak gini" ucap Raina lagi.

"Lebay, diem deh daripada lo ntar dihukum maju ke depan" ucap Aurora.

Selama upacara berlangsung Senja tidak memperhatikan sekitar karena kepala dia yang sangat pusing dan perut dia yang sangat sakit.

Bahkan perdebatan antara Aurora dan Raina tidak bisa ia dengarkan dengan jelas.

"ish" ringis Senja pelan tapi masih bisa didengar oleh Raina dan Aurora.

"Lo gapapa Ja?" tanya Aurora.

"Muka lo pucet, kita ke uks aja yuk" ucap Raina.

"Ga kok. Gue gapapa beneran cuma pusing dikit aja bentar lagi juga baikan" jawab Senja sambil memegang perutnya.

Setelah amanat yang panjang dan lebar tersebut, MC upacara tersebut memberi tahu susunan acara selanjutnya yaitu pengumuman perlombaan kemarin.

"Saya akan membacakan pengumuman perlombaan HUT SMA Galaxy kemarin" ucap MC.

"Perlombaan pertama yaitu futsal yang dimenangkan oleh kelas XII MIPA 1"

"Perlombaan selanjutnya yaitu mading yang dimenangkan oleh kelas XI MIPA 1 " lanjutnya. Kelas XI MIPA 1 adalah kelas milik Senja, Aurora dan Raina.

"Gila kelas kita menang anjir, padahal kemarin bikinnya ngasal doang modal kepepet" ucap Raina.

"Orang pinter kalah sama orang bejo ga si?" tanya Aurora.

"Yap setuju gue" jawab Raina.

Senja hanya mengangguk-angguk saja tanda dia mengerti yang mereka berdua bahas.

"Dan perlombaan yang terakhir yaitu basket, dimenangkan oleh kelas XII MIPA 3 yang diketuai oleh Langit" ucap MC tersebut.

"Silahkan perwakilan pemenang lomba salah satu maju ke depan untuk penyerahan hadiah" lanjutnya.

"Lang, lo aja sana yang maju" ucap Bintang.

"Tumben lo gamau, biasanya lo maju paling depan" ucap Langit.

"Males gue guru guru liatin gue kayak mau jadiin santapan makan siang"

"Muka lo diliat aja kayaknya banyak yg ga minat, apalagi buat dijadiin santapan"

"Rese lo, gini gini banyak yang nempel ke gue asal lo tau"

"Lo pikir perangko, yauda gue yang maju" ucap Langit.

Saat semua perwakilan pemenang perlombaan tersebut maju ke depan, lebih tepatnya samping mimbar yang digunakan pembina upacara tersebut.

Tiba- tiba kepala Senja terasa sangat pusing dan semua objek yang dia lihat menjadi kabur, dia hanya bisa mendengar suara suara orang sedang bersautan.

Twilight For The SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang