Rama benar-benar nggak bisa menghapus ingatannya soal pesan dari Kak Galih yang ia curi lihat kemarin. Pertanyaan-pertanyaan seperti, Galih itu siapanya Kintan? Jangan-jangan Galih lebih keren daripada Rama? Gimana kalau Galih bisa mencuri perhatian Kintan lebih dari yang Rama lakukan? Kenapa kok laki-laki itu menanyakan waktu luang Kintan? Mau ke mana mereka?
Memang benar kata orang-orang, sesungguhnya yang paling berbahaya di dunia ini bukan omongan tetangga, bukan gagal move on dari mantan, melainkan pikiran kita sendiri. Karena Rama yakin seratus persen ia bisa gila kalau-kalau nggak segera mengetahui status Galih-Galih ini.
Satu-satunya yang bisa Rama lakukan adalah mengetikkan nama Galih di kolom pencarian Instagram. Tapi, yang harus di-italic, di-bold, dan digarisbawahi adalah: ada berapa ratus orang bernama Galih yang memiliki akun di Instagram diantara 267.7 juta penduduk Indonesia? Sampai tua pun dia nggak bakal selesai mencari nama itu di sosial media alias buang-buang waktu alias percuma. Rama saja nggak tau siapa nama lengkap cowok itu dan bagaimana wajahnya.
Lalu setitik harapan muncul di pikirannya. Alih-alih mencari di kolom pencarian, kenapa Rama nggak mencari saja di kolom pengikut atau yang diikuti Kintan di Instagram?
Eh tapi, semangatnya langsung berkurang drastis mendapati jumlah pengikut Kintan di Instagram yang cukup fantastis. Ini sih sama saja bikin jarinya keriting.
Namun, masih ada harapan. Mungkin ada satu nama Galih diantara 482 akun yang Kintan ikuti. Mungkin. Semoga saja hanya ada satu nama Galih yang Kintan ikuti.
Sebenarnya Rama sudah nggak punya harapan. Kalau misal ditemukan yang alhamdulillah, kalau nggak ada, ya sudah. Maka dengan tanpa antusias ia mengetikkan kata Galih di sana. Lalu ekspresi lucu ia tampilkan saat menemukan akun dengan username abisatyagalih yang rupanya diikuti oleh Kintan.
Tanpa menunggu lama, Rama mengganti akunnya ke second account tempat ia biasa stalking akun orang dan kembali mencari akun bernama abisatyagalih. Sekarang, Rama sedang melakukan riset. Kalau ini adalah riset periklanan, maka sekarang Rama sedang melakukan tahap riset kompetitor.
Setelah melakukan riset secara mendalam melalui studi dokumen yang sudah tersedia, Rama bisa menyimpulkan kalau Galih ini adalah laki-laki biasa, yang jumlah pengikutnya saja nggak sebanyak itu.
Kalau bicara secara objektif, Galih bisa dibilang lebih rupawan daripada Rama. Hidungnya yang mancung serta kacamata yang selalu bertengger di setiap foto itu bikin wajah Galih sangat enak dipandang. Galih bukan cowok dengan wajah super rupawan, tapi wajahnya itu bikin orang betah memandang. Nilai plus Rama mungkin hanya kekayaan yang dimiliki ibunya. Selebihnya, nggak ada.
Galih juga seperti lelaki pada umumnya, yang jarang membagikan foto sendirian. Dari 22 foto yang diunggah hanya ada 5 foto Galih sendirian. Selebihnya adalah foto-fotonya bersama orang lain seperti keluarga, teman-temannya, atau hasil-hasil potret iseng.
Namun dari sana, Rama nggak bisa mengetahui siapa Galih sebenarnya dan apa hubungannya dengan Kintan. Rama nggak tau apakah riset kompetitor yang sedang ia lakukan ini efektif atau tidak.
Pada akhirnya Rama cuma bisa berpasrah. Dan mencoba peruntungan untuk menghubungi Kintan. Meski Rama sedang malas keluar rumah karena besok pagi sudah hari kerja, tapi kalau Kintan sedang nganggur dan mau diajak keluar, Rama akan rela mengarungi lautan kemalasan itu.
Tetapi, pesan berisi pertanyaan apakah Kintan masih punya waktu itu dianggurkan sampai satu jam lamanya. Sampai Rama sudah mulai lupa dengan Galih dan tenggelam bersama PS4 berserta sekotak pizza berukuran medium yang lima belas menit lalu datang.
Satu putaran permainan di PS4 selesai. Rama membantingkan badannya di atas karpet berbulu. Tangannya meraih-raih satu slice pizza dari kotaknya lalu menggigitnya dengan brutal.
KAMU SEDANG MEMBACA
101 Steps to Fall in Love in a Proper Way
RomanceSURAT TANTANGAN TERBUKA Dear, Rama Masih ingat Kintan? Anak temen Mama yang pernah Mama kenalin ke kamu satu tahun lalu? Harusnya masih ingat sih, anak kesayangan Mama ini kan IQ-nya kayak pohon kelapa, tinggi. Ternyata Kintan udah lama putus dari p...