"RENJUNNNNNNN GANTENG BANGET BUSETTTT!!"
"JENOOO LIAT SINI DONG!"
"HAECHANNN BIKIN AMBYARR!"
Renjun Lee berdecih pelan. Muak dengan teriakan cewek-cewek di tribun yang memanggil-manggil namanya serta saudaranya. Sesuai intruksi dari kepala sekolah, saat ini, mereka bertiga sedang latihan sepak bola untuk lomba nanti.
"Itu mereka gak ada kerjaan apa? Teriak-teriak mulu dari tadi. Sakit kuping gue dengernya," dumel Jeno sebal.
"Seharusnya lo bersyukur dong. Punya banyak fans yang dukung lo," celutuk Seungmin sambil mengelap keringatnya.
Jeno memutar bola mata malas.
"Gue bukan artis yang harus didukung sama fans," ketusnya sinis lalu kembali melanjutkan latihannya. Mengikuti Haechan yang tampak semangat dengan senyum lima jarinya.
"Gak usah senyum-senyum anjir! Lo gak denger itu cewek-cewek pada teriak-teriak gara-gara lo!" sembur Renjun jengkel sambil menjitak dahi Haechan.
Haechan mengaduh kesakitan. Pukulan Renjun gak main-main bro.
"Yaa jangan nyalahin gue dong! Masa gue harus cemberut sepanjang latihan kaya lo? Dih, ogah banget. Mirip topeng monyet tau gak sih."
Mau tau apa yang terjadi selanjutnya?
Haechan merasa bokongnya terasa panas.
"DOUBLE LEE! YANG SERIUS LATIHANNYA! JANGAN MAIN-MAIN🐍🐍"
"Haechan senyumnya bikin ambyar."
"Itu Jeno ughh.. Rasa-rasanya gue pengen lap keringetnya "
"Renjun jutek tapi gue suka."
"Excusme, bitch? Ngomong apa lo barusan? Gak ngaca ya, muka lo buriq gitu berani banget suka sama Renjun."
Ketiga cewek itu yang sedang berteriak-teriak ambyar seketika terdiam setelah mendengar ucapan pedas dari seorang cewek berwajah ketus.
"Lah? Suka-suka gue dong. Gue punya hak buat suka sama Renjun. Lo siapa berani banget nge-kritik?" balas cewek itu tak kalah sinis.
Mirae tersenyum mengejek. Menatap ke arah cewek di depannya ini dengan tatapan merendahkan.
"Look, bitch. Mending lo ngaca supaya bisa intropeksi diri. Biar jatuhnya gak malu-maluin amat."
Setelah mengatakan itu Mirae pergi sambil mengibaskan rambut panjang. Ck, untung wangi bukan bau walang sangit. Hhhh.
Seoyeon mengernyit bingung setelah Mirae pergi dari hadapannya. Apa-apaan? Kenal kagak eh tiba-tiba ngehina. Dia... Waras..? Ia melirik ke arah dua temannya meminta jawaban.
"Cho Mi Rae. Fans fanatik Renjun. Hati-hati lo sama dia. Soalnya 11-12 sama cewek yang ngincer Jeno." Bora menjelaskan.
"Fans Lee's Siblings serem-serem. Kaya psikopat anjir," kata Euntak menambahkan sambil bergidik ngeri.
Sementara itu Haechan tampak ngos-ngosan di tengah lapangan. Tubuhnya berkeringat di bawah terik matahari. Kaos hitam oblongnya terlihat basah karena keringat. Cowok itu menyeret tubuhnya ke pinggir lapangan. Ngadem.
"Pak istirahat dulu lah. Capek, panas, lelah, letih, dan gak kuat," kata Haechan mendrama pada pelatih.
Sang pelatih mendengus. Bukan karena permintaan Haechan melainkan ucapan cowok itu yang terlalu mendrama. Lalu pelatih itu pun meniupkan peluitnya dan mengintruksikan untuk istirahat.
"Minta airnya dong," kata Felix pada Seungmin yang sedang meneguk air sm.
Seungmin mendengus malas. Dengan setengah ikhlas ia memberi botol airnya pada cowok Aussie itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTER✔
Fanfiction"Kak temani aku tidur." "Kak aku takut." "Kak aku kedinginan." "Kak aku lapar." "Kak aku benci hujan." "Kak aku rindu Mama, Papa." "Kak jangan tinggalkan kita. Kita sayang kakak." Tentang Lisa dan ke-7 adiknya. Highest rank 5 #fiksipenggemar 5 #lali...