Pukul 6 lewat Jaehyun dan Lisa baru sampai di Seoul University. Kampus masih lumayan ramai karena beberapa mahasiswa mengambil jam kuliah malam.
Begitupun dengan para panitia pelaksana acara amal nanti. Mereka masih ada di kampus untuk mempersiapkan segala hal. Agar ketika hari-H berjalan sempurna.
Sepanjang perjalanan, Lisa terus mengoceh dan mengomel pada Jaehyun. Namun cowok itu hanya diam, tidak menyahuti omelan Lisa.
"Ini semua salah lo ya. Orang lagi pada sibuk lo malah ngajakin gue ke mall."
"-lama banget milih barangnya."
"-terus gue cuma dibeliin es krim doang lagi."
Jaehyun sontak melirik ke arah Lisa yang cemberut. Lucu.
"-iiihhh pokoknya ini salah lo ya!"
"Iya-iya salah gue."
"Lo kok santai banget sih? Gak takut apa sama Kak Taeyong? Dia kan orangnya galak. Kalo ngomong pedes banget. Gak pernah senyum, terus tatapannya dingin banget lagi."
Jaehyun ketawa. Lisanya kaget.
Iyalah. Bayangin aja, lagi jalan berduaan di koridor kampus yang sepi terus tiba-tiba Jaehyun ketawa padahal gak ada yang lucu.
"Jae, lo kesurupan?"
Jaehyun mendelik.
"Yakali!"
"Terus kenapa lo ketawa?" Lisa memincingkan matanya waspada. Siapa tahu kan temennya kunyit ini beneran kesurupan setan kampus elit.
"Lucu aja gue denger lo ngomong kaya gitu."
Lisa mencibir.
"Dih emang bener kok, Kak Taeyong orangnya begitu."
"Dia baik. Yaa cuma gitu. Covernya cool, aslinya bobrok."
"Oiya gue lupa. Lo kan sahabatnya dia."
Kini giliran Jaehyun yang mencibir.
***
"Gimana tadi kencannya?" goda Irene sambil mencolek bahu Lisa.
"Apaan. Orang cuma nemenin Jahe ke supermarket."
"Lo demen banget ya ganti-ganti nama orang," komentar Jaehyun. Pusing dia. Punya banyak banget nama panggilan. Dari mulai Jefri, Jeffrey, Jepri, Jahe, bahkan Kunyit.
Itu semua dari Lisa.
Taeyong berdehem.
Suasana tiba-tiba hening . Atmosfir ruangan menjadi berubah.
"Lo udah taukan kesalahan lo berdua apa? Gue gak peduli kalo kalian lagi kencan atau apalah itu. Tanggung jawab tetap tanggung jawab. Lo berdua se-enaknya aja ninggalin tugas. Merasa hebat apa gimana?"
Lisa meringis. Buset pedes amat itu lidah.
Berbeda dengan Jaehyun yang tampak tak terpengaruh dengan kata-kata Taeyong.
"Lisa. Tugas lo itu banyak. Peran lo itu sebagai panitia pengatur di sini. Belum lagi proposal yang gue minta minggu kemarin belum selesai," cetus Taeyong dengan mata yang menghunus tajam ke arah Lisa.
Lisa menunduk.
"Maaf kak."
Semua anggota tidak ada yang berani berbicara atau sekedar mengeluarkan satu kata. Mereka semua takut dengan Taeyong.
Slurrrppp
Tebak siapa?
Doyoung.
Dengan santainya menyeruput starbucks.
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTER✔
Fanfiction"Kak temani aku tidur." "Kak aku takut." "Kak aku kedinginan." "Kak aku lapar." "Kak aku benci hujan." "Kak aku rindu Mama, Papa." "Kak jangan tinggalkan kita. Kita sayang kakak." Tentang Lisa dan ke-7 adiknya. Highest rank 5 #fiksipenggemar 5 #lali...