Sorry bang mba jago ayo vote dulu yahh maksaaa nihh:)) vote dulu yah ga bayar kok, boleh saran dan kritik nya kalo typo mon maaf
happy reading ✨
"Astaghfirullah nih anak gada ahlak lo"
"Itu kan bagean gue maemunah"
"Wahh kecil kecil makannya ke badak"
Berbagai gerutuan dari Gio terdengar kesal saat Aileen dengan seenaknya ambil jatah makan roti yang telah Kirana buatkan sesuai masing masing biasanya memang Aileen menghabiskan jatahnya sendiri namun aneh dengan hari ini Aileen lebih banyak makan.
"Bia--yarin aja sih awku lapar!" terbata Aileen sambil mengunyah
"Kenapa sih? masalah apa lo?"
Namun yang ditanya sibuk makan tanpa menghiraukan ucapan kakaknya itu.
"Gio buat lagi aja yah" Kirana yang dari tadi mendengar perdebatan itu berusaha menengahi
"Mamah mah gitu sama Gio giliran anak manja mamah ini salah harus aku yang ngalah"
"Kamu kan udah gede Gio"
"Iya ya anak mamah yang udah dewasa dan gede dirumah ini cuman aku" sombongnya, mendapat tatapan tak suka dari Aileen
"Apaa?!" balas sewot Gio
Aileen hanya memalingkan mukanya malas untuk berdebat pagi ini, karena semalaman dia kesal sendiri sampai pagi ini lelah untuk melanjutkan dengan ocehan kakaknya itu. Dan mau tak mau Gio harus membuat sepotong roti lagi tidak lupa dengan gerutuan kesalnya
"Iva mau bareng sama ayah?" tawar ayahnya halus sambil memalingkan mukanya dari koran ke muka gadis satu-satunya itu.
"Iya!!, Ai gamau bareng sama banteng" sindirnya tak lain kepada Gio.
"Siapa yang lo bilang Banteng, marmot!"
"Gio biasakan ngomongnya lembut sama Aileen pake lo-gue nanti adiknya ngikutin" tegur Daniel.
"Kok gue kayak anak tiri ya disini" ucapnya kesal pelan namun dapat terdengar oleh orang orang yang tengah asik di meja makan itu.
-----
Cup
Aileen mengecup sayang pipi laki laki di samping kemudinya itu dengan semangat, dan langsung membuka pintu mobil yang sedang ia tumpangi namun sebelum itu tangganya di pegang terlebih dahulu oleh Daniel ayahnya."Sebentar"
Tanpa menunggu Daniel menarik tangan itu untuk memeluknya sayang menyalurkan rasa hangat dan nyaman ketika badan kokoh nya merangkul badan kecil Aileen, Aileen tak kalah erat memeluk ayahnya ini, memang jarang sekali.
"Ayah?"
"Hm?"
"Kenapa?"
"Pengen peluk anak ayah emang gaboleh?"
"Bolehh kok tapi tumben aja hehehh" Aileen rasakan elusan hangat dari tangan kekar ayahnya itu
"Aileen jangan sekolah dulu yah sama ayah ikut ke kantor heheh"
"Huh? ayah kok aneh sih hahaha nanti aku di marahin sama guru bolos" sembari mengulurkan pelukannya
"Ayah kenapa?"
"Gapapa sayang" mereka saling tatap dan tersenyum saat ayahnya itu mencium pergelangan tangan anaknya.
"Belajar yang bener yah jangan bandel"
"Siappp pak bos" semangat Aileen dihadiahi kekehan dari ayahnya itu
"Kamu persis kayak mamah kamu sayang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Light
أدب المراهقينHidup bertahun-tahun dalam kegelapan, tanpa warna. Dalam harinya hanya mengenal kekerasan, kebencian, dan dendam masalalu. Agam Arseno Nicholas, laki laki berparas Pangeran kematian, bertubuh jangkung bermata elang nyalang. Laki-laki dengan tampang...