21 - It's over

35 7 0
                                    

[chapter ini agak panjang yaa, dan maaf kalo prosesnya ada kesalahan atau keliru,hehe... ] 


Sudah sejak lama Valle berada di rumah keluarganya dan berpisah rumah dengan Mark, dari awal pertemuan di rumah mertuanya. Hingga sampai sidang pertama selesai dilakukan. Semua barang-barangnya pun masih di sana, sesekali mampir untuk mengambil berkas pekerjaan yang tertinggal.

Hari ini sidang pertama berjalan lancar. Mark datang dengan wajah lesu dan sendunya ditemani sekretarisnya, pengacara dan Xiaojun. Ya setelah insiden penonjokan itu Xiaojun berkata akan menemani Mark menjalani proses sidang sampai benar-benar selesai.

Sedangkan Valle datang ditemani pengacaranya, Jaehyun dan Anna yang baru saja landing dari Singapore kala itu. Tidak ada yang tahu dengan detail perihal perceraian itu. Valle memberitahu mereka sesaat tiga hari sebelum sidang pertama, yang mana membuat Anna dan Clarissa yang saat itu di luar negeri harus menyelesaikan segala urusannya.

Anna langsung datang dua hari setelah kabar itu, sedangkan Clarissa harus menyelesaikan pekerjaannya paling cepat minggu depan. Di parkiran pengadilan saat hendak pulang, Anna dan Valle bertemu dengan Xiaojun,

"hallo An, Vall" sapa Xiaojun

"haii, Ojun. Long time no see yaa" balas Valle diikuti Anna

"Mark, kemana Jun?" tanya Anna

"gue beda mobil sama dia, dia udah balik sama sekretarisnya" jawabnya

"Renna gak ngintilin Mark, Jun?" tanya Anna lagi

"kayaknya Valle yang berhak jawab deh, Ann" Xiaojun mempersilahkan

"Renna berani nunjukkin muka nya didepan mami sama papi? apa minta di gorok sama mereka, dia." respon Valle dengan senyum lebarnya

"Vall, lo perasaan mau cerai gak ada sedih-sedihnya" canda Xiaojun memberanikan diri

"terus gue harus gimana deh, Jun? kalopun gue nangis-nangis, gak akan bisa merubah keadaan. Mark bakalan tetep hamilin cewek lain" jawabnya. Mendengar penuturan Valle, Xiaojun dan Anna merasakan sesak di dada nya. Daripada sebuah kesedihan, mungkin yang terdengar adalah sebuah keputus-asaan.

"tapikan bisa ada alternatif lain, selain engga cerai Vall" ucap Xiaojun

"maksud lo, ntar bayi itu bakalan Mark yang bawa dan misahin dari ibunya? jahat banget. Dan kalopun bayinya dibawa Mark, gue gak munafik. Gue gak mau ngurusin anak itu, itu anak dia sama masa lalu nya kenapa harus gue yang repot urusin. Gue perempuan Jun, gue sama Renna juga sama-sama perempuan. Ngebesarin seorang anak tanpa figur ayah itu berat, gue gak papa. Biar gue yang ngalah, nanti kalo perceraiannya udah resmi. Tolong jagain Mark ya, Jun. Sama temen kalian yang lain juga" jelas Valle, Xiaojun tertegun mendengar penuturan temannya. Ia melihat sosok di depannya ini memang tegar, sangat tegar. Tapi ada sesuatu yang dengan mati-matian ia sembunyikan, yaitu kesedihannya.

"iyaa pasti, lo pantes dapet yang lebih baik nanti Vall" balas Xiaojun

"doain gue gak trauma yaa, gue jadi gak enak sama Tuhan karena melanggar sumpah sehidup semati gue di hadapan-Nya" imbuh Valle

"kalo gitu, gue sama Anna pamit dulu yaa. See you, Jun" pamit Valle

"see you di sidang selanjutnya, Jun" giliran Anna

"iyaa Ann, Vall. Hati-hati yaa" balasnya.




---



Coming Home [Renjun x OC x Mark]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang