Siapa Dia?

42 3 0
                                    

•••
-Happy Reading-

Drt..drt..

"halo."
"sudah di temukan."
"nanti saya yg atur semuanya."

Ucap seseorang di sebrang sana yg menatap tajam ke arah rumah milik keluarga ER itu. Dia tersenyum licik, dan langsung berjalan tanpa arah.

••

Alarm Vina berbunyi, dia terbangun dari mimpinya lalu melirik sekilas ke arah jam yg menunjukan pukul 8 pagi. Di hari sabtu ini, Dela menyuruh Vina untuk pergi ke rumahnya.

Dia bangun dengan malas, berjalan menuju pintu kamar lalu membukannya. Dia berhenti, karna ada sesuatu yg menghalanginya di hadapannya. Dia menoleh dengan malas ke arah Vino yg berdiri tepat di hadapannya dengan handuk kecil yg tertera di bahunya.

"apasih, masih pagi juga."ketus Vina malas, lalu berusaha berjalan tapi tetap di halangi olehnya.

"Na, joging ayo."ucapnya.

"males."jawabnya lalu berusaha mendorong Vino agar menjauh dari hadapannya.

"oke, jagain rumah yak."ucap Vino lagi lalu berjalan menuruni tangga.

"Bunda, Ayah mana?."tanya Vina lalu mengikuti kakaknya di belakang.

"lembur."jawabnya, lalu berjalan menuju pintu keluar.

"kerja lembur bagai kuda."ucap Vina sambil tertawa kecil lalu menatap foto keluarga mereka yg berukuran besar tertera di dinding ruang tamu itu.

"waktu dikit aja buat Vina sama Vino, kagak ada."gumamnya sambil menatap dirinya di kaca dapur.

Dia memanggang roti, setelah itu mengoleskan coklat serta keju parut di atas roti itu dan langsung memakannya hingga habis. Dia berjalan menuju ruang tamu, lalu menyalakan TV dan duduk di sofa dengan kaki yg di angkat ke meja.

Dia menonton film yg ada, sekilas melihat keluar cuacanya sangat mendung, tak ada cahaya matahari yg masuk kedalam rumahnya. Dia berdiri lalu berjalan menuju kamarnya.

"Nono lama amat dah jogingnya."kesalnya lalu merebahkan badannya di atas kasur bermotif polos itu.

Dia meraih ponsel yg berada di meja samping kasurnya, lalu memencet nomor dan menelponnya.

Drt..drt..

Ponsel Vino bergetar, dia melihat sekilas kalau ada yg menelponnya, dia menggeserkan tombol hijau dan berbicara dengannya. Selesai itu, dia melanjutkannya.

••

Vina terbangun dari tidurnya, dan melihat Vino tengah duduk di samping kasurnya.

"udah selesai No?."tanya Vina lalu menarik selimut agar menutupi wajahnya.

"kalo tidur, itu TV di matiin."bilang Vino lalu menarik keluar selimut itu.

"hum."jawabnya malas.

Vino berdiri dari kasurnya lalu berjalan keluar dari kamar itu. Vina yg mendengar suara pintu sudah di tutup, menarik kembali selimutnya menutupi wajahnya.

Drt..drt..

Getaran ponselnya membuat Vina membuka malas matanya, dia melirik sekilas ke arah ponselnya dan melihat nama Dela yg menelponnya. Dia bangun dari tidurnya, lalu menjawab telpon itu.

"PAGI ERVINA KINZY CHERLYN!!."
"hum."
"astaga, lu masih tidur?."
"hum."
"UDAH JAM 10 WOI."
"hum?."
"udah, lu bangun, mandi, makan, eh jangan makan deh."
"gila."
"disini aja makannya."
"hum."
"lu gak dateng, gua bom rumahlu!."
"hum."

Dela mengakhiri telponnya, dan melanjutkan menyiapkan semuanya. Olif yg sedang memotong bahan makanan itu melirik sekilas ke arahnya.

"udah?."tanya Olif sambil memotong wortel.

"masih ngebo."jawab Dela lalu mencuci wortel yg sudah di potongnya itu.

"Nana bangun pagi, monas gua pindahin ke sumatra."bilangnya lalu tertawa kecil sambil memotong wortel yg tersisa.

"emang lu bisa mindahin monas?."tanya Dela tanpa dosa.

"bisa, pake j&t express biar cepet sampe."jawabnya sambil tertawa, sampai-sampai pisau yg di pegangnya itu mengenai salah satu jarinya sehingga mengeluarkan darah segar.

"heh, heh jari lu."ucap Dela histeris karna melihat jarinya sudah di penuhi darah.

Dia mengambil tisu, lalu mengelap darah di jarinya sambil menyetopkan darahnya agar tidak mengalir keluar lagi. Dela yg melihat itu, langsung memegang tangan Olif lalu mencelupkan ke dalam ember  berisi wortel yg sudah di potongnya itu lalu menekan jarinya agar darah yg kotor keluar.

"WOI WORTELNYA!!."teriak Olif persis di samping telinga Dela.

Dela melepaskan tangannya, lalu mencipratkan air ke wajahnya. Dia kembali duduk di tempatnya lalu mencuci wortel yg tersisa.

Olif mencari hansaplats di kotak obat lalu menempelkan di jari yg terkena pisau tadi, Dia keluar lalu melanjutkan semuanya.

Kembali ke rumah Vina, Wanita mungil ini masih tertidur pulas di kasur kingsizenya itu. Dia tidak memerdulikan perkataan Dela barusan di telpon, Dia kembali tidur dengan selimut yg menutupi tubuhnya itu.

•••
TBC

TE AMOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang