Dewantara

29 2 0
                                    

•••
-Happy Reading-

Vino melajukan mobilnya pulang kerumah, di melihat jalanan yg basah karna hujan, dengan kaca jendela yg ber-embun. Sesekali dia melihat banyak orang yg berteduh di halte, karna menunggu hujan berhenti. Dia melirik jam ponselnya yg menunjukan pukul 6 sore, Dia fokus kembali menyetir.

Sedangkan Vina juga sedang mengemudi pulang ke rumah, dia mendengar alunan nada musik dari radio mobil dengan tenang. Dia bernyanyi lalu tersenyum kecil ke arah kaca spion mobil yg menampakan wajahnya.

♬ kamu adalah bukti,,
♬ dari cantiknya paras dan hati,,
♬ kau jadi harmoni saat ku bernyanyi,,
♬ tentang terang dan gelapnya hidup ini,,
♬ kaulah bentuk terindah,,
♬ dari baiknya Tuhan padaku,,
♬ waktu tak mengusaikan cantikmu,,
♬ kau wanita terhebat bagiku,,
♬ tolong kamu camkan itu,,

"ya Tuhan, jodoh Vina siapa."gumamnya sambil melihat wajahnya lagi dari spion mobil.

Dia memasuki jalan menuju rumahnya, beberapa meter lagi gerbang rumahnya akan terlihat. Vina menatap ke depan yg terlihat ada mobil dari arah berlawanan, Dia melirik spion mobil yg terlihat tidak ada mobil di belakangnya.

Tiba-tiba kepala Vino keluar dari jendela mobil tersebut, di melambai tangan. Vina yg melihat itu hanya menatap bingung.

"VINA WOI."teriaknya dari mobil seberang.

Vina yg mendengar itu turun dari mobil lalu berjalan ke arah mobilnya, Dia membuka pintu lalu duduk dengan tenang. Vino yg sedari tadi melihatnya, menggaruk kepalanya yg tidak gatal itu, Dia menyetir lagi, lalu memarkirkan mobilnya lalu turun di ikuti Vina.

Vina berlari ke arah pintu depan sambil teriak "MOBIL SATUNYA MASUKIN LAGI YA PAK." lalu membuka pintu dan masuk sambil berlari menuju kamarnya.

Vino yg mendengar itu hanya membuang nafas panjang "kapan-kapan, punya mobil satu aja dah." gumamnya, lalu berjalan menuju mobil Vina yg masih berada di luar pagar mereka.

Dia memarkirkan mobilnya, lalu turun dan berjalan masuk kedalam rumah. Dia melihat suasana rumah yg tenang, tanpa ada keributan itu menduduki sofa ruang tamu lalu merenggakan badannya di sofa itu.

"VINA UDAH MAKAN LU-?."teriak Vino ruang tamu bawah.

Dia yg tidak mendengar ada jawaban dari kamar Vina itu langsung berdiri lalu berjalan menaiki tangga menuju kamar adiknya. Dia membuka grendel pintu, dan terdengar suara air dari bathroom kamarnya.

Dia tersenyum licik lalu mendekati pintu bathroomnya.

"NA KECOAK NA."teriaknya histeris membuat Vina mematikan showernya.

"bapakmu kecoak."jawabnya tiba-tiba lalu menyalakan kembali showernya.

"bapak gua bapak lu juga."ucap Vino lagi, yg membuat Vina memikir kembali perkataannya tadi.

"iya juga, eh gak lah, bapak gua Erdigan bapak lu kecoak."bilang Vina lalu tertawa puas.

Vino hanya mendengarnya lalu keluar berjalan ke arah kamarnya. Dia membuka baju serta celananya lalu menyalakan shower dan berdiri di bawahnya. Rambutnya basah terkena air, dia merngambil shampoo lalu menggosoknya di kepala, mengambil sabun serta sabun muka, lalu memakainya. Dia keluar dengan handuk yg melingkar di pinggulnya, Dia memakai baju serta celana yg di ambil dari lemari bajunya, lalu berjalan keluar kamar. Dia melihat kamar Vina yg terbuka itu langsung masuk dan duduk di atas kasurnya.

Vina melihatnya duduk di atas kasur itu hanya mengabaikannya, Dia melanjutkan menyisir rambutnya. Vino meliriknya sekilas, lalu merebahkan tubuhnya di kasur itu.

Vina meliriknya lalu berjalan ke arahnya dengan sisir di tangan kanannya. Dia menarik handuk yg melingkar di bahunya bangun, Dia menyisir rambutnya ke belakang, dan terlihat seperti ayahnya. Vina tertawa melihat rambut Vino seperti itu, Vino yg melihatnya tertawa itu langsung berdiri lalu berjalan menuju kaca dan melihat rambutnya.

"ERDIGAN DEWANTARA."ucapnya tegas.

"sejak kapan ada tn.ER palsu di rumah ini."bilang Vina lalu tertawa sambil memegang perutnya sakit karna kebanyakan tertawa melihat tingkah laku kakaknya.

"ganteng juga."ucapnya lagi sambil mengelus dagunya lalu tersenyum.

"jelek."jawab Vina lalu mengacakan rambutnya yg tadinya rapi sekarang sudah menjadi acak bak anak badboy.

"ganteng tuh gini."bilang Vina lalu tertawa kecil sambil menatap rambutnya.

Vino melihat dirinya lagi di cermin itu lalu mengatur rambutnya kembali. Dia mengacak pelan rambutnya lalu menyisir sedikit di bagian belakang.

"ERVINO DEWANTARA."bilangnya tegas kembali.

Vina hanya tertawa melihat tingkah laku kakaknya itu, dia sesekali memegang perutnya karna sakit sedari tadi hanya tertawa. Vino melirik sekilas, dia melihat Vina yg tertawa ikut tertawa, dan alhasil mereka tertawa bersama, Vina melompat di atas kasurnya bak anak kecil itu tertawa kecil lalu melompat-lompat kembali.

Vino yg melihat itu hanya geleng-geleng melihatnya seperti anak kecil yg membutuhkan permen darinya.

•••
TBC

TE AMOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang