Bahagia

39 3 0
                                    

•••
-Happy Reading-

Vino memanggil nama Vina berulang kali, tapi tak ada jawaban dari dalam sana. Dia membuka pintu, lalu melihat adiknya sedang tertidur pulas dengan selimut yg menutupi tubuhnya. Dia berjalan ke arahnya, lalu melompat ke kasur secara tiba-tiba.

Vina yg kaget langsung terbangun lalu berdiri dari kasur, dia mengucak matanya sambil mencari ikat rambutnya yg berada di meja lalu mengikatnya. Dia menoleh ke arah kasur dan terlihat Vino dengan hoodie putih serta celana pendek yg terbaring di kasurnya. Dia menarik topi hoodie miliknya turun ke kasur, Vino terjatuh karna ulahnya. Vina berlari keluar kamar sambil tertawa puas, Dia melihat itu langsung berdiri dan mengejar Vina yg sudah menuruni tangga rumah.

"awas lu ya!."teriak Vino sambil mengejar adiknya yg berlari menuju ruang tamu.

"MAKANYA JANGAN GANGGUIN ORANG LAGI TIDUR!."teriak Vina menjawab.

Vino mengepungnya di ruang tamu, Dia tidak tau lagi harus berlari kemana karna kakaknya sudah menjebaknya. Vina berlari ke arah Vino, lalu memeluknya secara histeris.

Baru saja ingin memeluk balik, Vina mencubit perutnya lalu kembali berlari menuju dapur dengan tawa yg puas. Vino memegang perut yg di cubit tadi, lalu berjalan santai mengikutinya.

"Na, tadi De-
"VINO KECOAK!!."teriak Vina histeris sambil berlari keluar dapur menuju Vino lalu bersembunyi di belakangnya dengan tangan yg memeluk punggungnya.

"kecoak doang takut, dasar!."bilang Vino lalu berjalan menuju dapur di ikuti Vina di belakangnya.

Vino mengecek dapur dan tidak terlihat ada serangga itu disana. Dia melirik sekilas ke arah Vina, lalu berpura-pura memegang serangga itu dan langsung melempar ke arahnya.

"VINO VINOOOO!!."teriaknya lalu mengebas bajunya sambil melompat ketakutan.

Vino yg melihat hanya tertawa puas karna berhasil menjahili adiknya itu. Dia kembali mencari serangga itu, kalau tidak Vina akan mengamuk padanya kalau bertemu lagi.Dia mendekatinya Vino memukul kuat bagian punggungnya itu, lalu berlari menuju ruang tamu sambil tertawa puas. Vino memegang punggung yg di pukul lalu berjalan keluar dapur, Dia biarkan serangga itu di dapur.

"encok dah gua."ucapnya lalu duduk di salah satu sofa ruang tamu sambil memegang punggungnya yg sakit karna ulah adiknya.

"No, Dela nyuruh ke rumahnya."bilang Vina lalu ikut duduk bersamanya.

"tadi Dia juga telpon gua."jawabnya lalu menyederkan kepala di sofa itu.

"bareng lu yak."ucapnya sambil berdiri lalu berjalan menuju kamarnya untuk membersihkan dirinya.

"gua juga mau keluar."jawab Vino tiba-tiba sampai-sampai Vina berhenti lalu menoleh ke arahnya.

"oke, gk usah, lu pergi aja jauh-jauh, gk usah balik sekalian."ucapnya lalu berjalan santai menuju kamarnya kembali.

Vino berlari ke arahnya lalu menepuk kuat kepalanya, Dia berlari menuju tangga dengan tawa yg puas. Vina yg mendapat tepukan di kepala itu langsung mengejarnya menaiki tangga, tak sampai dapat, Vino sudah masuk kedalam kamarnya lalu mengunci pintunya rapat -rapat agar Dia tidak bisa masuk kedalam.

"mampus aja lu!."gumamnya lalu berjalan ke arah pintu kamarnya.
"eh jangan deh."gumamnya lagi, lalu masuk kedalam kamarnya.

Vina membersihkan dirinya, setelah itu Dia keluar lalu mencari pakaian yg cocok untuk di pakai pergi ke sana. Dia memakai kaos oversize berwarna putih dengan celana pendek serta sepatu putih vans.

Dia keluar dengan tas kecil yg di gendongnya itu lalu menuruni satu persatu anak tangga, tidak lupa dia mengambil kunci mobil yg di gantung di samping dinding dapur.

"Vino gua duluan."teriak Vina lalu berjalan menuju garasi mobil rumahnya.

Vino yg mendengar itu hanya mengangguk menandakan iya, lalu kembali memainkan ponselnya. Vina mengemudi keluar rumah menuju rumah Dela, di perjalanan dia memutar radio mobil, lalu sesekali bernyanyi kecil.

Beberapa menit di perjalanan, mobil Vina memasuki gerbang rumah Dela. Terlihat pak satpam yg sedang duduk dengan segelas kopi di tangannya itu membuat Vina ingin mengerjainya.

Dia menekan klakson mobil secara tiba-tiba, dan terlihat pak satpam itu kaget dengan cairan kopi yg tumpah ke baju dinasnya. Vina tertawa puas di dalam mobil, lalu menurunkan kaca mobil. Pak satpam yg melihat Vina, langsung membuka gerbangnya lalu menyuruhnya masuk kedalam.

"kaget ya?."tanya Vina lalu tertawa puas ke arah pak satpam yg tengah melirik ke arahnya.

"jantung bapak masih aman kok dek."jawab pak satpam lalu tertawa kecil ke arahnya.

Vina menaikan kaca mobilnya lalu turun dari mobil berjalan menuju pintu depan rumah Dela, tak mengetuk melainkan langsung membukanya. Dia melihat sekitaran yg sangat sepi seperti tidak ada orang. Tak sengaja dia mendengar tawaan Olif yg sangat kencang hingga terdengar sampai di ruang tamu itu langsung berlari menuju halaman belakang rumahnya, dan ya Dia melihat Dela dan Olif tengah membakar jagung.

"VINA!."teriak Olif lalu di jitak Dela karna suaranya sangat cempreng.

Vina tertawa, di ikuti Olif dan Dela. Mereka bertiga membakar jagung bersama, Vina mengipas baranya agar tidak mati, dan Dela yg mengolesi mentega di atas jagung yg sudah di bakar itu. Olif sedang menggoreng daging serta membuat sup wortel yg tadi Dia dan Dela potong sampai-sampai membuatnya ter-iris pisau di jarinya.

Mereka bersenang-senang di hari weekend itu dengan candaan dan tawaan yg ceria. Selesai itu semua, mereka pulang ke rumah mereka masing-masing, Olif menumpang semobil dengan Vina, mereka berpamitan pada Dela, lalu melambaikan tangan ke arahnya. Vina mengundurkan mobilnya keluar dari gerbang rumah Dela, lalu melajukan mobilnya di kecepatan rata-rata menuju rumah Olif.

Setelah mengantar Olif di rumahnya, dia beranjak pulang dari rumah Olif menuju rumahnya. Dia melirik sekilas jam yg sudah menunjukan pukul 6 sore itu lalu fokus kembali menyetir. Dia mendengar lagu dari radio mobil sesekali bernyanyi kecil dan memandang ke arah luar jendela  yg terlihat sudah gelap.

•••
TBC

TE AMOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang