𝐌𝐮𝐠𝐠𝐥𝐞'𝐬 𝐃𝐚𝐲

657 148 25
                                    

"sis, ayo bangun.." kurasakan seseorang mengelus kepalaku lembut membuat tidurku semakin nyenyak.
"dia tak akan bangun jika begitu bodoh!"
lalu, tiba-tiba saja kurasakan kasurku terguncang membuatku terbangun kaget. dylan loncat di kasurku, dasar kakak bodoh.
"kau mengagetkannya bodoh!" ujar cole geram sambil mengelus bahuku dan memberiku minum.

"darling...! ayo makan!" kudengar teriakan mum di bawah sana.
kami bertiga memutuskan untuk langsung menuju ke ruang makan untuk makan malam.

"astaga! kau bilang kau akan pulang besok lusa!" teriak mum heboh lalu langsung memelukku erat, aku membalas pelukannya.
"yeah, aku berubah pikiran karna merindukan mu" jawabku berbohong lalu langsung duduk.
"lie" timpal cole dan dylan kompak, mum mengerinyit bingung.

aku menghela nafas sebal, "terserah kalian" ketusku kesal sambil menyuap makanan ke mulutku.
"apa kau bertengkar dengan pacarmu? si malfoy?" tanya cole menyelidik. aku tersedak.
"apa yang kau bicarakan sih?!" jawabku sebal.

"apa yang dia lakukan padamu?" tanya dylan yang kini nada suaranya mendingin.
"apasih?! berhenti mencampuri urusanku!" aku benar-benar kesal sekarang.
"jadi benar kalian bertengkar?" tanya cole dingin dengan seringaian tajamnya.
aku membanting sendok dan garpu yang kupegang.

"apapun, yang terjadi di antara kami.. kalian berdua tak punya hak untuk mencampurinya!" bentakku final lalu pergi kembali masuk ke kamarku tanpa menghiraukan panggilan mum.

aku membanting pintu kamarku lalu tubuhku beringsut lemah.

tangisku pecah.

draco malfoy berhasil membuatku hancur begini.

brengsek.

bagaimana bisa aku dengan bodohnya mempercayai setiap kata manis yang keluar dari mulut ularnya?

seandainya, dia memperlakukanku dengan buruk mungkin aku akan dengan mudah melupakannya.

sialnya, dia selalu berhasil membuatku terbang ke langit.

dia berhasil membuatku bahagia hanya dengan omong kosong 'aku mencintaimu'.

sekarang, apa yang harus ku lakukan?

aku mengusap air mata di pipiku kasar lalu memandang cermin di depanku.

ingatlah siapa kau valerie.

jangan biarkan laki-laki sepertinya membuatmu hancur.

he's just a boy.

yeah, dia hanya laki-laki bodoh, kasar, dan brengsek.

sialnya, aku mencintainya.

tidak-tidak, untuk apa aku mencintai laki-laki sepertinya?

aku harus lupakan dia.

tiba-tiba saja handphoneku berdering, kendall menelponku.
"kudengar kau sudah pulang?! kau bilang kau akan pulang besok lusa?"
aku berusaha mengontrol nafasku yang memburu karna menangis.
"yeah, aku berubah pikiran.." jawabku berusaha se-normal mungkin.

"hey, kau baik-baik saja?" tanya kendall di seberang sana yang sepertinya menyadari perubahan suaraku.
sial, air mataku kembali keluar.
aku menarik nafasku hendak menjawabnya seperti biasa.
"ya.. a-aku baik-baik saja, kenny.." jawabku sambil mati-matian menahan isakkan tangisku.

"ugh.. kenny, aku sedang sibuk. aku akan menelponmu lagi nanti. bye!" lanjutku terburu-buru mematikan panggilan kami karna sudah tak bisa menahan tangisanku.

great, i let draco lucius malfoy fuck my life's up.

aku merebahkan tubuhku di kasurku masih dengan isakkan tangisku yang belum mereda.
tiba-tiba saja ku dengar seseorang mengetuk pintukku membuatku mendecak sebal, "honey, ini mum.. apa kau tak keberatan jika aku masuk?" tanya mum lembut.

𝓟𝓾𝓻𝓮𝓫𝓵𝓸𝓸𝓭 𝓟𝓻𝓲𝓷𝓬𝓮𝓼𝓼  [Draco Malfoy × OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang