𝐅𝐢𝐫𝐬𝐭 𝐥𝐨𝐯𝐞

734 146 25
                                    

"jadi, kau pacar valerie?" tanya mum lembut memecahkan ketegangan di antara kami.
draco tersenyum bangga, "yeah, kami baru saja resmi, mrs. delacour" jawabnya senang, aku memutar mataku diam-diam.
dad berdehem dan meminum airnya, "jadi, kau putra tunggal dari lucius dan narcissa?" tanya dad masih dengan nada dingin dan menusuk.
"ya, apa kau kenal kedua orangtuaku, uh- mr. gaunt?" tanya draco sedikit gugup namun ditutupinya.

"lucius temanku di hogwarts dahulu." jawab dad singkat dan dingin, draco hanya mengangguk patah-patah menanggapinya.
"kau anggota quidditch?" tanya dad lagi, masih dengan wajah yang dingin.
draco mengangguk bangga, "ya, aku menjadi anggota quidditch di tahun keduaku sebagai seeker" jawabnya bodoh dengan bangga. aku memutar mataku lagi karna tahu dia masuk ke sana dengan sogokkan dari ayahnya.
"wow! great! edward juga dahulu anggota quidditch slytherin sebagai chaser, ya 'kan, ed?" sahut mum antusias, dad hanya mengangguk singkat.

"aku ingat sekali dahulu dia sering sekali curang untuk memenangkan pertandingan melawan asramaku, dan akan merengek jika aku marah padanya karna dia bermain curang" lanjut mum sambil terkekeh, kami semua terkekeh melihat wajah dad yang merah padam dan menatap mum dengan sebal.
"ah, kau juga sekolah di hogwarts, mrs. delacour?" tanya draco antusias.
"ya, awalnya aku sekolah di beuxbatons namun karena aku berkelahi dengan salah satu siswi disana, jadi aku memutuskan untuk pindah saja ke hogwarts, itu cerita yang cukup panjang" jawab mum bernostalgia.
"kau juga anggota quidditch ravenclaw bukan, mum?" tanya dylan antusias, mum mengangguk lembut.
"aku adalah chaser ravenclaw" sahut mum bangga, draco mengangkat alisnya kaget.

"wow, kau luar biasa mrs! tak heran kenapa valerie terlahir seperti ini" sahut draco menyanjungku dan mum, aku memutar mataku muak.
"kudengar sahabatmu harry potter juga diangkat sebagai anggota quidditch di tahun pertamanya, bukan?" tanya dad padaku membuat draco menunduk sedih.
"uh- yeah, kau benar dad" sahutku bingung.

obrolan makan malam kami belanjut walau dengam suasana yang sedikit canggung dan menyebalkan untukku, kami semua sudah selesai menghabiskan hidangan penutup kami dan aku hendak beranjak untuk membantu mun dan para maid merapihkan semuanya namun mum menggeleng, "lebih baik kau temani pacarmu dan selesaikan masalah kalian" bisik mum padaku.
aku menatapnya memelas namun mum menggeleng dengan tegas membuatku dengan pasrah menarik tangan draco menuju taman di belakang manor kami.

kami sudah cukup lama berdiaman disini membuatku cukup sebal karena sedari tadi aku menunggunya memulai lebih dulu.
aku berdecak,"jika tak ada yang ingin kau bicarakan lebih baik kau pulang" ujarku dingin dan hendak kembali masuk lagi kedalam namun draco menahan tanganku.
"dengarkan aku dahulu please.." lirihnya menatapku memohon, aku menghempaskan tangannya kasar.
"don't tell mo to listen when you got nothing to say." celaku dingin lalu kembali melangkah, namun draco justru menarik tanganku lagi membuatku jatuh di pangkuannya.

aku terdiam cukup lama menatapnya karena kaget lalu mendorong dada bidangnya kasar dan segera beranjak.
"tak bisakah kau katakan apa yang ingin kau katakan dengan cepat?" ujarku sebal lalu duduk di sebelahnya.
draco menghela nafasnya,
"malam itu aku mengikuti perkataanmu, aku bersenang-senang dengan teman-temanku."
"blaise dan theo, kami meminum firewhisky bersama."
"l-lalu aku mabuk, dan g-gadis itu datang" ujarnya terpatah-patah dan tak berani menatapku.

"kau t-tahu kan jika orang mabuk biasanya cenderung berhalusinasi dan melakukan apapun yang ada di dalam lubuk hatinya-" lanjutnya takut-takut, aku menghela mafasku.
"lalu?" tanyaku berusaha sabar.
"-a-aku menciumnya karna aku mengira dia itu k-kau.." lirihnya yang jujur saja membuat dadaku mencelos.

aku memejamkan mataku sebentar untuk menjernihkan pikiranku lalu mengangguk menyuruhnya melanjutkan ceritanya.
"-aku membawanya ke kamarku, l-lalu dia mulai menggodaku-" lanjutnya terhenti karena aku menggeleng.
"tunggu- dimana zabini dan nott?" tanyaku heran, merasa ada yang janggal.
"mereka pingsan karena terlalu mabuk, tak ada yang menghentikanku" lirih draco dengan nada menyesal. aku mengangguk mengerti.

𝓟𝓾𝓻𝓮𝓫𝓵𝓸𝓸𝓭 𝓟𝓻𝓲𝓷𝓬𝓮𝓼𝓼  [Draco Malfoy × OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang