𝐅𝐮𝐜𝐤 𝐲𝐨𝐮, 𝐌𝐢𝐨𝐧𝐞.

959 160 10
                                    

"aku tahu kau sedang berbohong val, katakan yang sebenarnya padaku" ucap hermione sambil menatapku tajam. aku menelan ludahku kasar begitu hermione mengintrogasi ku di dalam kamar.
"aku tidak berbohong mione, untuk apa aku berbohong" jawabku sambil menghindari kontak mata dengannya.
"tatap mataku jika kau sedang bicara padaku, valerie" ucap hermione tajam. aku pun menghembuskan nafas pasrah,
"okay fine! aku memang menyembunyikan beberapa hal dari kalian, tapi ini sangat berbahaya. aku tak tahu apa yang akan terjadi jika kalian semua tahu" jawabku pasrah karna hermione terus menekanku.

"sebahaya apa sih val? kita sudah melewati berbagai macam hal gila bersama selama ini! apa itu kurang meyakinkanmu untuk terbuka kepada kami?!" hermione marah, dia pikir pasti ini hanya hal sepele, aku yakin dia tak ingin mereka semua tahu tentang ini.
"mione, aku yakin setelah kau mengetahuinya kau akan menyesal. ini sangat membahayakan nyawaku!" balasku kesal karna dia tak juga mengerti bahwa aku tak bisa sembarangan mengatakan ini kepada siapa saja.
"apa yang membahayakan nyawa mu?! kau bukan harry yang diincar oleh penyihir hitam! kau hanya valerie! apa yang akan membunuhmu?!" sialan, omongan hermione tepat mengenai hatiku. selama ini aku memikul tanggung jawab besar karna darah vampire sialan ini dengan resiko voldemort akan mengincarku jika mengetahui keberadaanku dan hermione bilang ini hanya hal sepele?!

aku menyeringai getir menatap hermione tak percaya, dan mengambil hoodie draco yang ada di kasurku,
"fuck you, mione" ucapan terakhirku padanya sebelum melangkah keluar dari asramaku, kulihat di ruang rekreasi masih ada harry dan ron yang bingung melihatku pergi sambil menahan tangis.

sekarang aku berada di menara astronomi sambil menangis terisak-isak, kurasa ini tempat ter-aman untuk menangis, tak ada orang disini. akan sangat memalukan jika ada yang melihatku menangis lemah.

kurasakan ada yang memelukku dan mengelus punggungku, membuat tangisku semakin pecah karna aku tak bisa bohong jika aku sangat membutuhkan seseorang untuk menenangkan ku disaat seperti ini.
"sst, its alright, val" ucap orang itu sambil mengelus kepala ku.

entah sudah berapa lama aku menangis dan membuat baju orang yang memelukku basah. sekarang tangisku sudah reda dan aku melepaskan peluknya untuk melihat siapa orang ini, draco.
"sudah?" tanya draco, sambil menatapku khawatir.
"thankyou, drake" ucapku yang dibalas dengan anggukan olehnya.

"siapa yang membuatmu begini? apa diggory sialan itu?" tanya draco kesal
"tidak, aku bertengkar dengan hermione tadi" jawabku sambil tertawa getir.
"mudblood sialan, apa yang dia lakukan padamu?!" geram draco marah
"drake, ku peringatkan padamu kau harus berhenti memanggilnya seperti itu." jawabku penuh penekanan sambil menatapnya tajam.
"baiklah" balasnya sambil menghela nafas pasrah.
"apa yang membuat kalian bertengkar?" lanjut draco bertanya.

"aku menyembunyikan sesuatu pada mereka, dan hermione mengetahuinya. dia memaksaku untuk mengatakan rahasia yang kusimpan, tapi aku tak bisa. kami berdua mulai berdebat, dan aku memutuskan untuk pergi kesini." jawabku sambil menatap bintang-bintang yang bertabur di langit.
"well, kurasa itu rahasia yang sangat besar bukan? kurasa kau sangat tertekan valerie" balas draco sambil menatapku dalam.
"yeah, i'm used to it drake" balasku sambil tersenyum getir.

"kau harus istirahat valerie, kau terlihat lelah" ucap draco setelah menatap wajahku lamat-lamat.
"sure, bye drake" jawabku hendak pergi dari meninggalkan menara astronomi, tapi draco menahan tanganku.
"aku akan mengantarmu, ini sudah sangat larut." ucapnya tenang sambil menggandeng tanganku, aku tak tahu ada apa denganku tetapi aku merasakan ada kupu-kupu yang berterbangan di perutku, perlahan senyumku terangkat.

"okay" balasku dengan senyum yang merekah.

Draco's pov.

𝓟𝓾𝓻𝓮𝓫𝓵𝓸𝓸𝓭 𝓟𝓻𝓲𝓷𝓬𝓮𝓼𝓼  [Draco Malfoy × OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang