𝐓𝐡𝐞 𝐂𝐮𝐥𝐥𝐞𝐧𝐬.

925 155 12
                                    

"jadi, mulai dari mana?" tanyaku setelah menghela nafas berat, dan menatap trio didepanku yang masih menunduk, tak berani menatapku.
"apa kalian lebih tertarik bicara dengan lantai daripada denganku?" tanyaku sarkas, yang dibalas mereka gelengan serentak dan buru-buru menatapku.

"uhm- maafkan aku val sudah memaksamu, harusnya aku biarkan kau menceritakannya sendiri saat kau sudah siap" ujar hermione gugup sambil menggigit bibirnya.
"dan maafkan aku sudah menuduhmu dan malfoy-" ucapan harry terpotong denganku.
"soal draco, aku berteman dengannya, maafkan aku sudah berteman dengan musuh kalian" ujarku sendu sambil menunduk merasa bersalah.

"no, tak masalah jika kau berteman dengannya, dia memperlakukanmu dengan baik. lagipula, kupikir kau bisa memberi pengaruh baik padanya" bantah hermione sambil menepuk pundakku, menenangkan.
"yeah, terlepas dari perlakuannya pada kami, setidaknya dia memperlakukanmu dengan sangat baik." ujar harry membuatku mengangkat kepalaku dan menatap mereka kaget.

"jadi, tak apa jika aku berteman dengannya?" tanyaku berjaga-jaga jika mereka hanya bercanda.
"tak apa, asal kau bisa mengajarkannya cara bersikap baik" jawab ron ketus membuatku sebal namun senang, setidaknya ron tak menghalangiku untuk berteman dengan draco.

"so, we're cool now?" tanyaku senang
"yeah, we're cool" jawab hermione bersemangat, namun tidak dengan harry dan ron yang diam dan berjauhan satu sama lain. aku melirik hermione meminta penjelasan apa yang salah?
hermione mendekat ke telingaku,
"ron marah pada harry karna dia kira harry curang untuk mengikuti turnamen itu, dan tak memberi tahu itu pada ron" bisik mione membuatku memandang harry dan ron galak.

"aku tak mau memaafkan kalian berdua jika kalian masih bermusuhan" ujarku sambil menatap harry dan ron tajam.
"dia curang val-" bantah ron
"ronald weasly?!" potongku pada ron galak, kulihat ron menghela nafas pasrah.

"baiklah harry, kita berteman lagi sekarang" ujar ron pasrah sambil memeluk harry canggung. aku dan hermione tersenyum senang, karna akhirnya persahabatan kami sudah seperti sedia kala.

"ah ya, tentang rahasia ku, aku ingin memberi tahu tentang ini pada kalian" ujarku gantung,
"tapi, sebelum itu aku ingin kalian menguasai occlumency" lanjutku yang dibalas tatapan kaget dari mereka bertiga.
"bloody hell! itu mantra tingkat atas valerie. bagaimana bisa kami menguasai mantra itu?" ujar ron heboh dan pesimis.

"kau lupa? kita memiliki penyihir jenius disini" ujarku bangga sambil melirik hermione.
"a-apa?" jawab hermione gugup dan pura-pura tak mengerti apa yang kukatakan.
"aku tahu kau sudah menguasai mantra itu, mione" jawabku santai, hermione terlihat kaget.
"kau tahu dari kapan?" tanyanya heboh membuatku terkekeh.
"kau pikir aku tak mendengarmu melatih mantra itu saat tengah malam? demi tuhan itu mengganggu tidurku di tahun ketiga!" jawabku sambil mengeluh.

"baiklah, you caught me" jawab hermione pasrah, sedangkan harry dan ron menganga tak percaya melihat hermione.
"kau sangat keren mione, itu termasuk mantra susah" ujar harry terkagum-kagum.
"yayaya, aku mempelajarinya mati-matian kau tahu. niatnya tahun ini aku ingin mempelajari legilimens, tapi mantra yang satu itu sangat susah" jawab hermione kesal.
"kenapa kau mempelajari mantra itu?" tanya ron kagum namun bingung.

"hanya berjaga-jaga dari orang yang bisa melakukan legilimens" jawab hermione.
"pokoknya, aku ingin kalian menguasai mantra itu baru aku akan memberitahunya pada kalian" ucapku yang dibalas dengan anggukan mereka.

"kenapa kalian lama sekali sih?" tanya dylan begitu masuk ke hospital wing, aku dan yang lainnya langsung menyelesaikan rundingan kami.
"sudah?" tanya cole begitu sampai di depan ranjangku, aku hanya membalas dengan anggukan dan tersenyum senang.

"waktu jenguk sudah habis, kids! valerie harus istirahat!" ujar madam pomfrey tegas begitu melihat dylan dan cole masuk.
"dimana draco?" tanyaku sambil mengerinyit bingung
"entahlah, tadi dia pergi dengan parkinson" jawab dylan sambil menggidikian bahunya.

entah kenapa hatiku terasa sakit mendengar fakta draco memilih pergi dengan pansy parkinson yang sangat tergila-gila pada draco.
aku menundukkan wajahku sedih, hermione yang mengerti hanya bisa mengelus pundakku.
"baiklah, kau harus istirahat dulu. kami tinggal ya" ujar cole sebelum mereka semua pergi meninggalkanku sendiri di hospital wings.

pikiranku sekarang dipenuhi oleh draco dan pansy. mereka pergi kemana? apa hubungan mereka? kenapa draco meninggalkanku dengan parkinson? gumamku dalam hati sambil berusaha untuk tertidur.

aku terbangun begitu mendengar suara orang sedang berbicara, kubuka mataku,
"oh dear, mum sangat merindukanmu" ujar mum begitu melihatku terbangun, aku tersenyum hangat begitu mum memelukku.
"kau membuat dad sangat stres, sayang" ujar dad memelukku, aku membalas pelukannya.

kulihat sekeliling, ada the cullens disini!
"astaga! aku sangat merindukan kalian!" ujarku begitu melihat mereka di depan kasurku.
"bagaimana keadaanmu val?" tanya esme, ibu angkat dad.
"sangat baik karna bertemu kalian!" jawabku senang.

ah ya, aku belum menceritakan kalian tentang the cullens bukan?

mereka adalah keluarga angkat dad yang merupakan keluarga vampire

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mereka adalah keluarga angkat dad yang merupakan keluarga vampire.
saat muda, dad berkelana di dunia muggle dan bertemu dengan mereka yang merupakan sesama vampire.
orangtua angkat dad adalah pasangan the cullens, carlile dan esme.
sedangkan saudara angkat dad ada rosalie, emmet, alice, dan jasper.
mereka adalah pasangan yang menggemaskan.

"miss me, princess?" tanya jasper sambil mengacak rambutku membuatku mengerucutkan bibirku sebal.
"no, kau menyebalkan" jawabku kesal pada jasper, yang hanya dibalas dengan kekehannya.

"kami membawakan hadiah untukmu" ujar emmet sambil memamerkan kantong berisi darah dengan stiker jus tomat, aku berbinar-binar menatap kantong itu. sudah lama aku tidak meminum darah, itu juga menjadi alasan mengapa aku menjadi lemah.
"ini bukan darah manusia tentu saja" lanjut emmet begitu menyadari tatapan tajam dad.

kulihat ternyata mereka membawakanku satu kardus penuh, membuatku sangat senang.
"valerie harus meminum banyak darah, untuk membantunya cepat pulih" ujar carlile sambil menepuk kepalaku lembut.
"pastikan kau setidaknya menghabiskan satu kantong perhari" ujar rosalie sambil memberikan ku satu kantong darah yang sudah diberi sedotan.

dengan senang hati aku meminumnya, ahh, ini sangat enak! aku tersenyum puas setelah itu membuat mereka semua terkekeh gemas.

"dad dengar kau memiliki pacar" ujar dad saat aku sedang sibuk menyedot darah, membuatku tersedak kaget.
"siapa?!" tanya emmet dan jasper heboh dan protektif membuatku sebal.
"aku tak memiliki pacar, dia hanya temanku" jawabku lesu, sudah lelah mendengar orang-orang bertanya tentang ini.
"baiklah, jika kau sudah memiliki pacar, segera kenalkan pada mum" jawab mum sambil mngedipkan sebelah matanya menggodaku.
"hey!" protes dad, emmet, dan jasper membuat mum terkekeh.

"apa masalahnya? sudah umurnya dia memiliki pacar bukan?" tanya mum semakin menggoda mereka, membuat mereka mendengus sebal.

𝓟𝓾𝓻𝓮𝓫𝓵𝓸𝓸𝓭 𝓟𝓻𝓲𝓷𝓬𝓮𝓼𝓼  [Draco Malfoy × OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang