part delapan belas

400 33 1
                                    

Tak terasa rasa kantuk menghampiri Keyra saat sedang asyik-asyiknya nonton drakor dengan di temani lima sahabatnya, camilan dan hujan yang amat deras di luar sana. Ia langsung terlelap tak selang beberapa lama drakor favoritnya itu di mulai, sepertinya suasana ini membuatnya nyaman. Suasana di mana ia mendapatkan kembali kebahagiaan yang sempat hilang karena ia tinggalkan. Di mana ia tak butuh kehadiran orang tuanya untuk mendapatkan kasih sayang, tawa, dan kebahagiaan. Menurutnya bersama dengan para sahabatnya saja ia sudah merasa bahagia.

"Sen?" Kanzi menoel-noel kaki Rasya yang sedang serius dengan drakor yang tengah ia nonton. Ia menengok ke arah Kenzi yang berada di atas lantai. Kenzi mengarahkan tatapannya pada Ara yang membuat Rasya menengok ke arah Ara yang tengah menutup matanya dengan damai.

Melihat wajah polosnya yang sedang terlelap membuat cetakan senyum sayu di bibir Rasya. Lihatlah betapa damainya Keyra saat sedang terlelap. Ah iya, kenangan dua tahun lalu terlintas dalam benak Rasya.

Flashback on

Saat itu tepatnya tanggal dua February 2017 hari saat Rival di makamkan. Ia terbujur kaku dengan wajah yang pucat sebelum di timbun dengan tanah yang basah akibat air hujan. Tangis kehilangan mengiringi saat di sela-sela mayat Rival di masukkan ke dalam kubur. Semuanya menangis histeris saat tubuh Rival mulai di tutup dengan beberapa papan dan mulai di timbun dengan tanah. Keyra benar-benar histeris, ia menangis dalam pelukan sahabat-sahabatnya. Tak ada yang lebih hancur selain Keyra saat Rival meninggal. Bahkan orang tua dan kakak Rival, Alan. Mencoba menenangkannya saat ia meracau dan ingin masuk bersama Rival di dalam kubur. Rival meninggal karena di ajar habis-habisan oleh Bara, lelaki yang begitu mencintainya. Ia menghalalkan cara agar bisa mendapatkan cinta Keyra, namun jangankan menerima kehadiran Bara, merespon saat bara memanggilnya pun sangat jarang. Hingga pada suatu hari Bara mengetahui bahwa Keyra suda memiliki kekasih.

Jujur saja, Bara benar-benar hancur saat itu. Ia kalut dan langsung bergegas memberikan pelajaran pada sepupunya, Rival. Ia tak telah di tikung, dan kejadian yang sebenarnya adalah Bara hanya memberikan peringatan dan sedikit pelajaran pada Rival. Tapi entah setan apa yang merasukinya hingga kelepasan dan membunuh sepupunya sendiri. Awalnya Bara gemetar ketakutan saat Rival jatuh setelah ia melayangkan pukulan pada bagian dada Rival dan, Rival mati pada saat itu juga.

Semua orang yang hadir di pemakaman itu menangis tersedu-sedu saat melihat betapa histerisnya Keyra saat-saat terakhir Rival di masukkan ke dalam kubur. Ia benar-benar kalut hingga nanti butuh beberapa orang untuk menahannya, Rasya, Raka, Aksen dan Alan serta beberapa warga lain mengunci pergerakan Keyra agar tak menahan Rival di kuburkan.

Gundukan tanah di hadapan mereka menjadi saksi bahwa setiap nyawa akan merasakan yang namanya kematian, di dunia ini tak ada yang bisa hidup kekal.

Orang-orang melepaskan cekalan mereka pada Keyra saat Rival sudah benar-benar terkubur terbukti dari batu nisan yang tertuliskan nama Rival binti orang tuanya beserta waktu lahir dan wafatnya.

"Rivaaaaaaaaaal!!!"

"Lo lagi prank gue kan? Lo ngerjain gue kan? Hahaha, lo keterlaluan BANGKE!!! Bercanda lo gak lucu tau gak? Hiks—"

Raka yang tak tega melihat Keyra yang sedang menangis lirih dengan memeluk nisan Rival, segera memeluknya erat untuk memberikan ketenangan. Tenaga Keyra waktu itu benar-benar habis, ia terlalu lelah untuk meracau dan menangis lagi, ia lelah! Sangat lelah.

"Hiks ... Dia janji mau beliin gue bakso ama seblak ujung pekan, katanya mau makan bareng gue ... tapi, dia ninggalin gue, jahat banget tau gak?! Dia ninggalin gue pas lagi sayang-sayangnya. Dia hancurin hati gue! Dia kejam tau gak?!" lirihnya yang tengah berada di dalam dekapan Raka, sahabatnya.

Broken Girl (Epilog)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang