2. Lathan De Malik

131 14 0
                                    

Di bawah atap sebuah unit apartment, dua orang anak adam sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Yang satu matanya terpaku di depan layar laptop dan yang satunya sibuk dengan sebuah buku catatan kecil.

Mereka adalah Haikal dan Malik. Dua orang yang awalnya hanyalah orang asing tak saling kenal, tapi karena sebuah keinginan yang sama mereka menjadi dekat hingga saat Haikal lulus SMA, Malik mengajaknya untuk tinggal di unit apartement miliknya.

"Gue upload sekarang ya video yang kita take kemarin?" Tanya Haikal dengan mata tak beralih dari layar laptop sedikitpun.

Malik yang kala itu sedang sibuk dengan buku catatan kecil yang berisi berbagai lagu yang dia buat, mendongak sebentar lalu memilih menutup bukunya.

"Upload aja!" Jawabnya cuek. Dia merebahkan badannya di atas kasur, pandangan matanya sibuk menatap kosong langit-langit kamarnya.

"Sukses!" Ujar Haikal, setelah selesai mengupload video covernya bersama Malik di kanal youtube mereka.

Dalam hitungan detik, beberapa orang sudah ada yang menonton. Seratus ribu orang subscribers bukan angka yang kecil dan Haikal sangat puas melihatnya.

"Viewers kita makin hari makin nambah, lo gak ada niatan buat rilis lagu sendiri?" Tanya Haikal, memutar kursi putar yang dia duduki.

Malik menghela napas sebentar. "Lo yakin orang-orang bakalan suka sama lagu kita?"

"Kenapa enggak? Kalau gue baca, lirik-lirik yang lo tulis maknanya indah."

"Entaran ajalah. Lirik yang gue tulis belum sempurna. Lagian, nyanyiin karya orang lebih menyenangkan menurut gue."

"Lebih menyenangkan kalau kita nyanyiin karya kita sendiri. Seratus ribu orang, mereka suka ketika kita nyanyiin lagu orang dan pasti mereka lebih senang kalau kita nyanyiin lagu kita sendiri."

"Gue tahu."

Haikal kembali memutar kursinya untuk menghadap laptopnya. Beberapa komentar mulai bermunculan, seperti mengatakan bahwa suara mereka bagus, memuji ketampanan wajah mereka, dan beberapa dari mereka meminta mereka menyanyikan lagu yang mereka inginkan.

Satu komentar paling atas menarik perhatian Haikal, komentar yang cukup panjang dan mendapatkan beberapa like.

"Kita belum pernah cover 'Waktu Yang Salah' ya?" Tanya Haikal sambil terus scrolling komentar.

Malik bangkit dari tidurnya, berjalan mendekati Haikal dan berdiri di sebelahnya. "Scroll ke atas coba!"

Haikal meliriknya sebentar, lalu langsung menuruti permintaan Malik. Malik membaca komentar teratas dengan username 'Hirayp'. Nama itu sering Malik lihat, bahkan ketika dia iseng membaca komentar di video cover pertama mereka, dia menemukan username itu.

"Minggir bentar!"

Malik duduk di tempat Haikal semula duduk, dia mengetik sebuah balasan kepada 'Hirayp'. Entah kenapa, dia merasa bahwa dia orang yang baik dan merasa komentar itu tulus dari hati. Bukan berarti yang lainnya tak tulus, tapi Malik merasa berbeda.

Setelah mengirim balasan itu, Malik memberi sebuah like di komentar itu.

"Besok kita bikin cover Waktu Yang Salah."

🍉🍉🍉

"Lo, ada kelas sampai jam berapa?" Tanya Malik, ketika sejak pagi-pagi sekali, Haikal sudah sibuk bersiap-siap menuju kampus.

"Siang, jam satu. Lo?"

"Hari ini gue free. Kita bikin video jam berapa?"

He Is An Idol | Mark Lee ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang