Hiraya Puspita, seorang siswa tahun terakhir SMA. Hidupnya seperti remaja pada umumnya, bersenang-senang di usianya yang akan menginjak delapanbelas tahun.
Dia duduk di meja belajarnya, di depannya sebuah laptop menyala menampilkan dua orang laki-laki yang sedang duduk bersebelahan. Satu diantara dua laki-laki itu memangku sebuah gitar dan yang satunya hanya duduk manis.
Hira memandang keduanya dengan seksama, lebih tepatnya tatapan netranya jatuh menatap si lelaki pemain gitar. Senyum simpul terus terukir ketika menatap lelaki itu.
"Hello, everyone. Welcome to Haikal channel!!!"
Hira tertawa, saat lelaki pemain gitar menatap teman satu rekannya dengan masam. Itu yang Hira suka dari mereka, persahabatan yang penuh dengan candaan.
"Oke, sorry. Welcome to Malik&Haikal channel. Hari ini kita mau nyanyiin lagu apa, Bang?"
"Kenalan dulu lah, Kal! Kita belum begitu terkenal."
"Oke. Yang tua lebih dulu."
Hira bisa melihat bahwa lelaki yang satunya menghela napas, tapi tak membantah apapun.
"Hello, guys! I'm Malik and this guy is Haikal. Makhluk paling menyebalkan di dunia ini."
"Tapi tanpa gue, hidup lo hampa."
"Oke! Enough! Lagu yang bakalan kita bawain hari ini judulnya 'Cinta Luar Biasa' by Andmesh Kamaleng."
Lelaki bernama Malik, si pemain gitar mulai memetik gitar coklat yang dia pegang. Nada-nada keluar dari petikkannya, disusul dengan suara lembut, unik, dan enak didengar milik lelaki bernama Haikal.
Mereka berduet, menyanyikan lagu yang tadi sempat mereka ucapkan. Dan tebak, itu adalah lagu kesukaan Hira akhir-akhir ini.
Suara mereka beradu indah, menciptakan harmonisasi yang masuk dengan sopan ke dalam telinga.
Hira terlalu hanyut, sampai tak sadar kakak perempuannya melihatnya dari balik pintu. Anehnya, Hira sekarang sedang melambaikan tangan di udara mengikuti alunan lagu bagaikan mendengarkan lagu disebuah konser besar.
Karena tak ingin menganggu, Anaya-kakak Hira- memilih menutup pintu dan meninggalkan sang adik sendiri. Karena jika diganggu, maka dia akan marah-marah dan akan sangat berisik. Anaya tak suka kebisingan.
Lagu yang mereka nyanyikan sudah mencapai akhir dan Hira masih terus menatap layar laptopnya yang kini menampilkan sebuah iklan toko online. Ya, dia memang belum berlangganan youtube premium.
Sebelum menutup kanal youtube milik Two City, Hira menyempatkan diri untuk mengirim sebuah komentar kepada mereka. Dia selalu melakukan itu jika mereka meng-upload video baru, terhitung sejak dia menemukan akun mereka untuk pertama kalinya.
Hirayp: Semangat untuk Kak Malik dan Kak Haikal. Aku tunggu video cover barunya. Btw, lagu ini lagu favorite aku. Soon, kalau aku boleh request aku mau kakak nyanyiin lagu 'waktu yang salah' by Fiersa Besari. Setahu aku kakak-kakak belum pernah ngover lagu itu. Makasih, selamat malam.
Hira mematikan laptopnya dan menutupnya, setelah layar benar-benar hitam. Dia merenggangkan badannya, menggerakkan seluruh badannya hingga berbunyi kretek, barulah dia keluar dari kamarnya.
Pukul delapan malam, dia turun dari kamar untuk menyantap makan malam yang seharusnya dia makan sejak pukul tujuh tadi. Awalnya dia menunda untuk mengerjakan tugas, tapi setelah mengerjakan tugas, notif youtube akun mereka muncul jadilah dia kembali menunda makan malamnya.
"Udah selesai lihat coveran pacar halu?"
Hira yang baru duduk langsung mengernyitkan dahi. "Lo, masuk ke kamar gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is An Idol | Mark Lee ✔️
Fanfic[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Ini sebuah kisah fiksi yang dibuat oleh seorang penggemar yang jatuh cinta kepada idolanya. Mungkin ini juga mewakili perasaan kalian yang telah jatuh cinta kepada idola kalian sebagai seorang lelaki. kisah ini...