05

198 27 5
                                    


"Kat"

"KATARINA!!!!!"

Teriakan Juna menggema di koridor fakultas seni sore itu, Juna mengejar Katarina yang terus berjalan secepat yang bisa ia lakukan. Cewek dengan tinggi 165 sentimeter itu malas mendengar ucapan Juna yang sedikit ngawur.

"Dengerin gue dulu, Kat. Gue gak maksud begitu"

Katarina berbalik, "terus gue harus bereaksi gimana? Winda udah terlanjur ilfeel sama lo terus itu salah gue? Ya salah lo lah kampret" lalu ia melanjutkan langkahnya menuruni tangga.

"Bukan itu yang gue maksud Kat. Katarina, ya buset dengerin gue"

"TERUS APA??"

Juna menarik napasnya dalam, "Kat, ternyata gue naksirnya sama lo. Gue denial dengan gue bilang gue naksir Winda"

Dahi Katarina mengerut, "lo gak serius kan? Lo becanda kan Jun? Juna liat mata gue" Katarina menarik dagu Juna, "liat mata gue. Lo tuh temen gue, gak ada suka-sukaan diantara kita"

Juna melihat dua bola mata Katarina, "gue suka sama lo, Katarina"

"Becanda lo"

"Gue gak pernah becanda sama perasaan gue ke elo, Katarina Daisy Salim"

Katarina membeku, Juna mengungkapkan perasaannya dan membuat hatinya berkecamuk.

"Lo mending pulang, gue masih ada urusan sama anak himpunan soal pameran seni. Kita obrolin ini besok di Timeless jam 3 sore" Katarina berlalu meninggalkan Juna.





"Juna, lo goblok banget. Kenapa harus jujur sekarang"



"Jadi bener, lo emang sukanya sama Katarina. Arjuna selalu denial soal perasaannya sama Katarina dan membawa Winda ke dalam permainan hatinya"

"Winda?"

"Gue gak pernah anggap lo serius selama ini, karena gue tau kalo gue serius tapi lo enggak nanti gue sakit hati sendiri. Kejar Katarina, urusan jodoh apa enggak biar waktu yang menjawab. Setidaknya masa muda lo pernah diisi jadi cowoknya Katarina"

"Win, sorry banget"

"Lo brengsek, tapi lo lebih bego dari yang gue kira apalagi soal cinta. Lo pinter dalam segala hal, tapi lo amatir dalam cinta"

"Jadi gue harus gimana Win?"

"USAHA DONG, ARJUNA. Lo kira Katarina suka sama cowok kurang usaha" Winda mengibaskan rambut panjangnya, "heuh, emang susah ngomong sama lo"

-

"Ngomong Jun" Katarina mengambil gelas hot choconya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngomong Jun" Katarina mengambil gelas hot choconya.

"As you can see, gue suka sama lo"

"Dari kapan? Karena apa? Dan kok bisa sih?"

"Dari SMP kelas 8, karena lo cewek tangguh yang bantuin gue pas gue di buli sama Dodi cs, bisa ya karena gue juga manusia. Gue cuma gak bisa mengakui aja saat itu, sampe lo pindah ke Surabaya dan ketemu lagi di univ yang sama. Perasaan gue gak berubah, cuma tiap ditanya suka Katarina apa enggak gue selalu jawab enggak"

Absquatulate ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang