07

139 24 6
                                    

Hari itu Nanda bangun lebih pagi setelah kemarin sore kecapekan berlari puluhan keliling lapangan bersama Altair. Tidur lebih awal sekitar pukul 8 dan bangun jam 5 pagi. Cukup bagus. Lari membuatnya mendapatkan tidur yang sangat bagus, walau kakinya harus pegal-pegal luar biasa.

Nanda bukan tipe yang suka berolahraga seperti lari, dia hanya senang menggerakan badannya dengan gerakan ringan. Yang penting olahraga. Itulah prinsip olahraga Nanda sejak ia melihat tutorial dari internet untuk olahraga walau di rumah.

"Jam 6 masih kepagian buat gue makan, tapi malem aja gue gak makan. Pantesan cacing pada demo" ucapnya sambil menggoreng nugget. "Gue makan berat apa biasa aja ya?"

Ponselnya bersuara, satu notifikasi dari Rigel.

Rigel
Nan, gue kesitu

Kesempatan!

Nanda
Beliin nasi putih di warteg
Warteg bu Marni
Nasinya disitu pulen

Rigel
Lo mau makan nasi aja?
Gue beliin lauknya sekalian

Nanda
G
Gue udah masak nugget

Rigel
Pantes badan lo letoy
Makan lo kurang sayur

Nanda mencibir "mikin li kiring siyir. Hilih, emang dia sendiri doyan sayur"

Nanda
Gpl ya beb
Gue udah laper

Rigel
Iya beb
Ini gue lagi ngantri
Lo gak akan mati dulu kan?

Nanda
Astaga
Berdosa sekali kamu kue cucur

Rigel
Iye iye
Aa rigel otw yeuh

Nanda
Buru ya aa
Nugget gue keburu melempem
NITIP TELOR BALADO 2
Buat pagi satu, siang satu

"Nan"

Nanda membuka pintunya, "penyelamat masa depanku datang. Hehe"

"Nih makan" Rigel memberikan kantong berisi nasi putih dan telor balado kesukaan Nanda, "lo gak mau nawarin gue minum gitu Nan? Jahat banget"

Nanda masih mempersiapkan makanannya, "biasanya juga ngambil sendiri. Mandiri aja sana" ia tersenyum melihat di piringnya kini ada dua buah telor dadar dan lima nugget yang ya sudah mulai hangat sedikit melempem itu. "Bahagia banget gue liat piring ini"

"Emang karung ya lo, telor buat dua kali makan malah lo makan semua"

"Takut basi, hari ini gue sibuk"

"Sibuk ngapain lo?" Rigel menyeruput kopinya.

"Hari ini gue mau ke rumahnya Altair, diajak ketemu sama ponakannya lagi yang lucu"

"Ketemu ortu dia dong?"

Nanda sejenak berpikir, "enggak"

"Katanya ke rumah" Rigel menarik rambut Nanda.

"Eh iya, bukan ke rumah kakaknya ya"

"Nanda, Nanda. Heran gue kenapa si Altair bisa demen sama cewek kayak lo. Cinta emang buta" Rigel menggelengkan kepalanya. "Eh menurut lo, rumor itu bener gak sih?"

"Rumor mana sih? Lo pagi-pagi jangan ngajak gibah. Apalagi gibahain cowok gue"

"Yailah, kayak lo sama Ratu gak pernah gibah aja" Rigel mencibir.

Absquatulate ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang