06

172 25 7
                                    

"Nanda cuma stress, jadi sering sakit kepala. Kalau pingsannya itu karena Nanda belum makan tapi sudah banyak melakukan aktifitas yang membuat dia terlalu banyak berpikir" ucap Galih saat Altair heboh memanggil kakaknya itu ke asrama Nanda.

"Jadi Nanda gak sakit aneh kan kan?"

"Cuma butuh istirahat aja kok. Kamu juga jangan capek-capek dan ingat makan" Galih melirik Nanda, "saya kasih vitamin untuk kamu, diminum sehari dua kali pagi dan sebelum tidur. Setelah makan"

Galih melirik Altair, "kamu mau sampai kapan disini, sudah sore. Papi pulang"

"Juna di rumah?"

"Iya, tadi kakak jemput"

"Nan, gue pulang dulu. Kalo ada apㅡ"

Nanda mendorong Altair, "buruan pulang, itu kakak lo udah keluar taring"

"Hati-hati di jalan kak Galih, Altair"

"Nan, gue besok pindah kamar" Ratu tiba-tiba muncul entah darimana. Nanda kadang curiga kalau Ratu itu bisa berpindah tempat.

Teleportasi.

"Elo tuh ya, salam dulu kek. Kaget tau"

"Kamar sebelah lo kan kosong, gue minta sama penjaga asrama buat pindah. Gue minta di lantai 1 tapi gak di kasih"

"Gue juga pengen pindah ke lantai 1, bisa berotot gue naik turun 3 lantai" Nanda memuluk betisnya yang dia sebut paha sebesar ketela.

"Gue barusan papasan sama cowok lo, sama siapa?" Ratu sejenak berpikir, "kakaknya bukan sih? Mirip mukanya"

"Iya, kak Galih"

"Mirip ya, kalo adeknya tuh mirip si Altair doang"

"Soalnya punya muka tirus mereka tuh, kalo kak Galih enggak tirus"

"Jajan gak? Gue baru dapet gaji hasil benerin laptop"

"GAS DONG"

"KUUUUUYYYYYYY"

Sejenak Nanda lupa bahwa ia baru saja sadar dari pingsan dan belum makan makanan berat.

Jajanan yang selalu dibeli adalah









Bakso goreng pedas mampus di depan kampus.

-

"Wah Nan, lo tau gak sih? Masa ya si Zian ngajak gue balikan lagi" ucap Ratu sambil menguyah bakso goreng pedasnya.

"Hah? Terus gimana?"

"Si Zian bilang pikirin aja dulu, tapi gue sih ogah ya" Ratu mengibaskan rambutnya, "anti banget balikan sama mantan. Kayak gak ada cowok lagi di kampus"

"Mau gak sama temennya si Alta?" Nanda mengangkat kakinya layaknya duduk di warung nasi.

"Temen si Alta sape?"

"Jovan atau Wildan. Apa temen gue si Bintang?"

"Gue naksirnya sama Bintang sih, tapi Jovan kece banget" Ratu tertawa "Jovan Haris Siregar. Keren kali ya kalo nama gue jadi Ratu Cantika Siregar, tapi kalo sama Bintang jadi Ratu Cantika Setianandika. Ah mantap"

Nanda menggeleng, "ngerasa cantik kali ya mau dua cowok" tawa Nanda langsung menggelegar.

"Namanya juga halu. Bebas kali ah"

"Eh tapi si Wildan tuh yang anak kedokteran kan?"

"Iya, Wildan Eldiaran Hartanto si anak rantau asli Surabaya"

"Crazy rich gak tuh"

"Gue kebanyakan gaul sama lo kebawa gila dah"

"Heh, gue tuh bukan gila. Gue cuma terlalu out of the box aja anaknya" Ratu menusuk bakso gorengnya lagi, "gue kayaknya milih dideketin sama Jovan atau Wildan sih Nan. Kalo sama Bintang, gue gak bisa"

Absquatulate ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang