Mobil bernama Tarzan melaju di lapangan uji. Dal Mi duduk di belakang setir, namun tak memegang kemudi sama sekali. Do San duduk di sampingnya dengan laptop di pangkuan. Di belakang mereka, dua orang penguji memperhatikan mobil ini dengan seksama, apakah layak atau tidak mendapatkan izin.
Di bawah tenda, tim pengembang Cheongmyeong Company melihat prosesnya melalui LCD, sambil harap-harap cemas. Namun mereka yakin bahwa mereka akan berhasil melaluinya. Tim Morning AI menghampiri mereka. Mereka kebetulan ada di sekitar situ untuk mengikuti sebuah tender yang diadakan oleh DQ Group untuk membuat smart city di Seonju dan sedang memilih perusahaan kemudi otomatis.
"Jika berusaha, suatu saat nanti perusahaanmu mungkin akan dapat proyek besar," kata Presdir Won.
"Ayah benar, konon permulaan yang baik adalah setengah dari pertempuran. Mungkin kalian bisa mendapatkan izin berkat pengembang kami," kata Sang Soo.
"Maksudmu?" In Jae mengerutkan alisnya.
"Mereka yang menyelesaikan hampir semua sistemmu sebelum mobil itu keluar."
"Kami hapus semua sistem buatan kalian," celetuk Chul San.
"A... apa?"
"Tadinya kami memang hanya mau melanjutkan dan meningkatkan sistem kalian saja," kata Yong San.
"Tapi sistem kalian sama sekali tidak bagus. Sembarangan mendeteksi hantu dan fungsi sensornya juga tak berfungsi. Pengontrolan kemudinya juga sangat buruk," lanjut Chul San.
"Aku hampir muntah naik mobil itu," ejek Yong San, "jadi kami ganti dengan algoritma sistem kami, juga sistem intinya.
Mobil berhenti sendiri saat boneka manusia lewat, juga dapat mendeteksi perubahan rambu lalu lintas. Mobil dapat berbelok-belok sendiri saat melewati penghalang-penghalang di tengah jalan. Menjelang finish, mobil mengerem mendadak padahal tak ada penghalang yang nampak. Tim Cheongmyeong Company tampak gugup di bawah tenda, sementara tim Morning AI mengejek mereka.
Rupanya ada seekor kucing kecil di tengah jalan.
Keadaan berbalik, Tim Cheongmyeong unggul dari tim Morning AI, dan mobil Tarzan berhasil mendapatkan izin kemudi. In Jae pun tertantang untuk mengikuti tender tersebut.
~~~
Di tengah euforia kemenangan, Dal Mi menghubungi Ji Pyeong.
"Ji Pyeong-ssi, kami berhasil! Kami dapatkan izin mengemudi untuk Tarzan!"
"Selamat ya, Dal Mi-ssi. Aku tahu, kalian pasti berhasil. Timmu sangat hebat."
"Nanti malam kami akan mengadakan hwesik untuk merayakan ini di restoran bbq. SH Venture Capital juga diundang karena kalian juga adalah salah satu investor kami. Datang, ya."
"Itu pasti."
"Sampai jumpa nanti malam."
"Iya, sampai jumpa, Dal Mi-ssi."
Dal Mi memasukkan kembali ponselnya ke kantong, dan bergabung dengan timnya yang sedang mandi sampanye. Tanpa ia sadari, sedari tadi Do San menatapnya sendu.
~~~
"Kau gila," umpat Dal Mi dengan sepasang mata yang terbelalak kaget usai mendengar In Jae yang ingin ikut tender smart city.
"Kita di kantor, Seo Daepyo," kata In Jae.
"Anda gila," umpat Dal Mi dengan bahasa formal. "Tinta dari surat izin kemudi belum kering, dan kau sudah mau ikut tender? Dan tender itu juga bukan tender biasa! DQ Group, oh my god!"
KAMU SEDANG MEMBACA
(FF-StartUp)Under The Cherry Blossom✔
Fanfic"Selama 3 tahun Han Ji Pyeong ngapain aja?" FF ini akan mengisahkan usaha Han Ji Pyeong untuk mendapatkan hati Seo Dal Mi usai gadis itu putus dari kekasihnya yang pergi ke San Francisco. Apakah hati Dal Mi akan kembali kepada cinta pertamanya? Atau...