Five 👻

567 67 9
                                    

Jisung hanya diam, memahami maksut kata kata kakek itu. Memang sebenarnya Jisung belakangan ini merasakan ada yang aneh pada pikirannya, hatinya, dan kamar pintu berantai itu.

"Ma-maksud kakek?" Tanya Jisung dan kakek itu hanya senyum. Lalu berjalan ke arah lemari tua, dia mengambil sebuah buku yang tidak terlalu bedar juga tidak terlalu kecil namun buku itu tebal. "Kamu indigo, Park Jisung"

Kakek itu menghampiri Jisung, lalu memberikan buku itu pada Jisung.

"Kalau suatu saat nanti terjadi sesuatu, di dalam buku ini ada jawabannya" kata kakek itu memberikan buku yang ia pegang. Jisung hanya mengangguk

"Jadi, setiap saat harus saya bawa?" Kakek itu mengguk tanda jawaban dari pertanyaan Jisung.

"Kek, apa kakek bisa cerita tentang Misteri Kamar itu?" Tanya Jeno yang di angguki yang lain.

kakek itu mengangguk lalu duduk di kursi yang ada di sana sambil menatap remaja muda yang ada di depannya.

"Jadi dulu, disini ada keluarga yang menginap disini karena kehabisan uang untuk pulang, keluarga itu terdiri dari seorang ayah, ibu, dan 2 anak. Saat mereka datang kesini dan meminta untuk menginap disini ayah dari 2 anak itu mengatakan 'tolong izinkan kami menginap disini, kami kehabisan uang tapi saya janji akan mencari uang untuk membayar bulanan kamar yang kami tumpangi' katanya. Otomatis saya izinkan karena merasa kasihan" ucap kakek itu.

"Terus, apa hubungannya sama kamar berantai itu kek" tanya YangYang saat semuanya fokus mendengarnga cerita dari kakek itu.

"Jadi orang itu akhirnya lelah, tidak sanggup mencari uang lagi karena pekerjaan di daerah sini pada zaman dulu itu sangat berat membutuhkan tenaga yang besar" kakek itu benar benar memasang ekspresi seperti pendongeng pada umumnya.

Jaehyun menatap kakek itu serius hingga dia mendapatkan satu pertantanyaan yang mungkin ini mewakili member lain, terutama Jaemin dan Taeyong.

"Kek, saya mau tanya dong. Zara asalnya dari mana" tanya Jaehyun yang membuat member yang ada di sana mengangguk setuju.

Kakek itu tersenyum. "Zara, cucu saya ibunya dan ayahnya menunggal karena kecelakaan, dia benar benar anak yang baik. Sifatnya benar benar sama seperti kedua orang tuanya, sangat lembut seperti ibunya, disiplin dan mandiri seperti ayahnya" setelah menceritakan bagaimana Zara bisa tinggal bersamanya, kakek itu terus tersenyum.

"Lanjutan dari kamar berantai itu apa kek" kata Hendery yang membuat senyum kakek itu pudar, lalu menatap meraka lagi dengan tatapan miteriusnya.

"Kepala keluarga itu akhirnya datang ketempat yang ia percaya dari salah satu rekan kerjanya, yaitu orang pintar (dukun). Dia melakukan persugihan agar mendapatkan uang yang banyak, hingga suatu hari ia tidak bisa memberikan tumbal lagi kepada makhluk halus yang buruk rupa itu. Bahkan terkadang Zara suka di hantui. Makhluk itu benar benar marah karena dia benar benar tidak memberikan tumbal lagi pada makhluk itu, hingga pada suatu malam makhluk itu membunuh istri dari kepala keluarga itu lalu berlanjut ke anak pertama, anak kedua dan terakhir dirinya sendiri. Mereka mati dengan tragis, kepala yang terpisah bahkan organ tubuh yang keluar" ucap kakek itu panjang lebar sedangkan para remaja kepo itu hanya menyimak.

"Lalu tiba tiba datang lah seseorang yang sangat legendaris, orang itu benar benar tidak ada yang tau tentang profil nya. Dia menyatukan kembali organ tubuh milik anak pertama dari keluarga itu, tapi sayang setelah ia mengubur jasad anak itu. Roh keluarganya yang lain marah karena dipisahkan dari anak mereka, hingga suatu hari orang itu dibunuh oleh Roh keluarga itu lalu tiba tiba pintu itu dirantai dengan sendirinya. Tidak ada lagi yang berani membuka rantai pintu itu" saat cerita selesai, mereka hanya menggeleng kecil.

"Oh iya kek, kalo misalnya kita masuk ke dalam ruangan itu apa bentuknya akan tetap kamar kecil?" Tanya Lucas yang sedari tadi ingin tahu isi dalam kamar berantai itu.

Kakek itu hanya menggeleng pelan, lalu bangun dari duduknya. Melipat kedua tangannya di depan dadanya.

"Ketika pintu itu terbuka, pintu itu akan menarik kalian kesebuah hutan yanh tidak pernah di kunjungi siapa pun" ucap kakek itu

"Memangnya sudah ada yang pernah mencobanya kek?" Tanya Sungchan yang di jawab anggukan si kakek.

"Apa kalian dan teman teman kalian punya rencana untuk membuka rantai pintu itu?" Tanya kakek itu tiba tiba yang menbuat member lain bingung harus menjawab apa, karena pada dasarnya Haechan dan Hendery sebenarnya memiliki rencana untuk membuka rantai pintu itu dan menelusuri hutan yang di maksut kakek itu.

"En-enggak kek, gak ada" jawab Jisung cepat yang tangannya sibuk menyenggol nyenggol orang di sebelahnya, siapa lagi kalau bukan Taeyong.

Taeyeong yang sadar akan kode Jisung langsung menyadari akan hal itu.

"I-iya kek, gak ada niatan kok" Taeyong benar benar gugup saat itu tidak hanya gugup sepertinya, ada rasa khawatir juga karena takut dari salah satu atau beberapa member benar benar memiliki rencana untuk membuka rantai pintu kamar itu.
























Gaiseuu!! Aku up nih, jangan lupa vote ya, maaf ya kalo pendek tapi serius aku lagi keabisan inspirasi buat cerita ini.

Tapi aku usahain gak slow update sih. Hehe.

MISTERI ASRAMA || NCT OT23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang