seventeen 👻

181 34 2
                                    

Haii guyss, apa kabarr? Kangen gak sama cerita ini? Maaf banget aku baru bisa up sekarang aku sekolah mikirin tugas gak dapet ide buat book ini. Kaya biasa ya kalo lupa alur bisa baca chap sebelumnya.

Jangan lupa vote && comment, btw btw buat yang suka komen thanks bangett, jadi kan ceritanya gak kosong gitu biar ada hiburannya.
_____________

"Bang, kelompok lu dimana?"

"Hahh? Gajelas njir"

"Oh ohh, yang itu oke"

Jaemin menatap kelompoknya secara bergantian.

"Kata bang Johnny kita di suruh kumpul di rumah kosong.

Yang lain mengangguk lalu mengikuti Jaemin yang memimpin jalan untuk kembali ke sana.

Mereka benar-benar berantakan, semua ini karena mereka mencoba bertahan hidup di hutan yang entah di mana jalan keluarnya.

"Jaem, masih lama apa?" -Xiaojun

Jaemin menatap sekilas wajah Xiaojun lalu melihat ke sekeliling mengingat jalan untuk ke arah kembali.

"Kayaknya udah mau sampe si bang, soalnya gue udah liat pohon jati yang gua tandain itu" tunjuk Jaemin pada sebuah pohon jati yang ia tandai dengan bentuk lingkaran tidak sempurna dengan batu yang ujungnya tajam.

Xiaojun dan yang lain hanya menganggukkan kepalanya, sebenarnya mereka lelah kapan ini berakhir mereka ingin cepat-cepat pulang dan melakukan kebiasaan mereka seperti biasa saat sedang di dorm masing-masing.

"Nah itu tuh kan home gembelnya" Kata Hendery sambil menunjuk rumah tersebut.

"Ehh lu pamali lu, udah ngomong gitu nunjuk lagi di datengin mampus lu" - Xiaojun

"Gausah nakutin bodoh!" Sahut Hendery sambil menoyor kepala Xiaojun.

Xiaojun hanya tertawa kecil, lalu membalas perbuatan Hendery seperti yang Hendery lakukan padanya. Lalu setelahnya mereka sama-sama tertawa.

"Depan gua gila kali ya chan" ucap Renjun pada Sungchan yang berjalan di sebelahnya.

Sungchan hanya membalas ucapan Renjun dengan tawanya.

"Jangan-jangan lo juga gila?"

"Kaga lah gila"

"Lo gila"

"Elo idih gila"

"Ini kenapa jadi ngata-ngatain gila si, biar adil kita semua gila gara-gara kejebak disini!" Tegas Jaemin yang frustasi dengan perdebatan tidak faedah yang kelompoknya.

Kun dan Taeil yang berada di kiri dan kanan Jaemin mengusap punggung Jaemin agar bisa bersabar.

"Sabar jem, yang sabar di berikan makanan" ucap Taeil dengan cengirannya.

"Sinting lo" jawab Kun menatap datar watados Taeil.

"Lo dosa, gasopan nginiin yang lebih tua" kata Taeil lagi menatap Kun dengan wajah sok marahnya.

"Yaudah mangap"

"Maap bang, bodoh astaga" saut Jaemin, lalu kembali menatap ke depan. Dan akhirnya mereka telah sampai di tujuan.

Jaemin memajukan langkahnya, lalu mengetuk pintu agak kencang agar yang di dalam mendengarnya dan cepat membukakan pintunya, Jaemin benar-benar lelah, ingin langsung tidur rasanya.

Tak lama Johnny membukakan pintunya, dan tentu saja seluruh anggota kelompok 3 langsung masuk. Jaemin meletakkan sebuah kantong plastik yang sedari tadi ia bawa-bawa.

"Taro di sana aja Na" ucap Zara menunjuk 2 tumpukkan 2 kantong yang sepertinya itu berisi kerangka manusia.

Jaemin mengangguk lalu, langsung mendudukkan dirinya di sebelah Zara yang kebetulan disana kosong tidak ada siapa-siapa yang duduk di sebelahnya.

MISTERI ASRAMA || NCT OT23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang