Bagian Sembilan Belas

16 5 0
                                    

"Melepaskan kamu itu mudah, namun melupakan kenangannya itu yang susah."

•••

Recommendations playlist (Waktu yang salah - Fiersa Besari or Januari - Glenn Fredly Cover). Happy reading.

~~~

Sudah empat hari Akilla dirawat di rumah sakit. Keadaannya perlahan kembali stabil. Gino mengusap lembut pucuk kepala Akilla dengan sayang.

"Nanti malem kamu udah bisa pulang, kamu istirahat dulu yaa. Jangan banyak gerak," perintah Gino.

Akilla mengangguk dengan paham sambil tersenyum.

"Kerjaan Papa masih numpuk, Papa kerja lagi yaa?"

"Yaudah, semangat yaa kerjanya. Jangan capek capek," ujar Akilla begitu perhatian.

"Siap, honey," balas Gino dengan mengecup dahi Akilla, "get well soon. Papa kerja dulu yaa. Daahh."

"Daahh." Akilla melambaikan tangannya hingga pintu kembali tertutup.

Akilla merapikan kembali rambutnya yang sempat dibuat berantakan oleh Gino. Ponselnya dijadikan sebagai cermin.

"Anjirr bunyi ehh bunyi." Akilla terkejut karena ponselnya tiba tiba mendapatkan panggilan masuk.

"Halo?" ujar Akilla.

"Gue gak bisa nemenin lo sekarang, ntar malem gue baru bisa dateng," jelas Kalandra to the point.

"Ohh gapapa, gausah aja. Soalnya ntar malem gue pulang," larang Akilla, bibirnya sedikit melengkung ke bawah.

"Gue anter."

"Tapi-"

Sambungan terputus secara sepihak. Akilla menggerutu, Kalandra selalu saja begitu. Tak pernah membiarkan ia menyelesaikan ucapannya.

Tok tok tok.

"Tuh kan, Kalandra pasti ngerjain gue. Bilangnya gabisa dateng tapi udah ada di depan pintu," cibir Akilla.

"Masuk aja sih, Lan. Lo tuh re..."

Alex tersenyum kecil. Setelah menutup pintu, Alex menyimpan satu buket bunga di atas meja.

"Eh m-maaf aku-"

Alex menaruh jari telunjuknya di bibir Akilla, membuat ucapannya terhenti. Alex menggeleng pelan.

"Gapapa, aku ngga denger apa apa. Gausah minta maaf oke?"

Akilla mengangguk, merasa tidak enak pada kekasihnya itu. Alex duduk di samping Akilla, menggenggam jemarinya sambil tersenyum.

"Udah baikan?" tanya Alex.

"Udah, malem ini aku pulang."

"Syukurlah."

Tiba tiba Alex menghamburkan dirinya pada Akilla. Memeluknya erat dengan mata terpejam.

Euphoria (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang