"Lepasin aja, gausah mempertahankan seseorang yang udah gamau lagi sama kita. Sia sia, lo bakalan kalah,"
•••
Sepatu berwarna putih yang Akilla kenakan diketuk berkali kali ke lantai. Akilla menunggu dengan resah. Di depan kelasnya, Akilla pun berjalan mondar mandir. Dengan kasar gadis itu menghembuskan napasnya. Tangannya menyilang di dada, ia sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi.
Di koridor yang tampak sepi, Akilla berjalan dengan raut wajah yang terlihat kesal. Kakinya berjalan menuju parkiran. Tidak ada. Motor Kalandra sudah tidak di tempatnya.
"Jadi ini ceritanya gue dikerjain apa gimana sih?" berang Akilla.
Dengan perasaan yang sedikit campur aduk - antara kesal dan sedikit penasaran - Akilla berjalan menuju halte. Ia berharap akan ada angkutan umum yang lewat. Dan jika saja baterai ponsel Akilla tidak habis, mungkin Akilla sudah menelepon sahabatnya untuk menjemput dirinya.
Langit terlihat gelap, jalanan sepi dan tidak ada satu pun angkutan umum yang lewat. Mulut Akilla terus mengeluarkan sumpah serapah untuk Kalandra.
Zraash.
Hujan turun begitu saja. Airnya mengalir dengan deras. Akilla benar benar terjebak. Dari arah selatan, mobil melaju cepat. Akilla segera membalikkan badan, seragamnya pasti akan kotor terkena cipratannya.
Namun, lama Akilla membalikkan tubuhnya. Ia sama sekali tidak merasakan apapun. Saat Akilla menoleh, ternyata Kalandra berdiri melindunginya.
"Gapapa?" tanya Kalandra.
"Sialan lo!" umpat Akilla, dada bidang Kalandra pun mendapat pukulan darinya secara bertubi tubi.
Kalandra tak melawan. Ia malah mengacak gemas rambut Akilla. Hal itu membuat tangan Akilla berhenti memukuli Kalandra. Dan seketika raut wajah Kalandra pun kembali seperti awal.
"Ayo pulang."
"Gue mau ke base camp. Ada hal penting yang harus gue urus."
"Hm. Pake," titah Kalandra. Tangannya menyodorkan jas hujan yang hanya bisa dipakai satu orang saja.
Akilla menerimanya ragu ragu. "Terus lo gimana?"
Kalandra tak menjawab, ia malah berjalan ke tempat motornya terparkir.
"Lo lama gue tinggal," teriak Kalandra membuat Akilla langsung berlari menghampirinya.
Setelah jas hujannya terpakai, Akilla pun duduk di atas motor Kalandra. Memeluknya erat dari belakang.
Hujan masih belum reda, justru semakin cepat saja turun menghujam bumi. Kalandra sedari awal sudah basah kuyup, sedangkan Akilla masih aman terbungkus jas yang tadi Kalandra beri. Akilla semakin mengeratkan pelukannya, berharap agar tubuh Kalandra sedikit menghangat karenanya.
Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama, akhirnya mereka sampai di base camp Hiraeth yang tampak besar. Banyak motor yang terparkir dengan rapi. Kalandra lumayan kagum dengan apa yang tengah ia lihat.
Beberapa anggota yang tengah duduk bersantai di depan pun langsung beridiri menyambut ketika melihat Akilla yang baru tiba.
Akilla berlari memasuki base camp, tak lupa menarik tangan Kalandra agar tidak terus diguyuri dinginnya air hujan.
![](https://img.wattpad.com/cover/245422844-288-k525188.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria (On Going)
General Fiction[ROMANCE - GENERAL FICTION] "Apa jantungmu pernah membeku karena merasa bahagia? Dan apa jantungmu pun pernah terasa begitu hangat jika kau terluka? Itu lah yang aku rasakan, itu yang aku alami. Jika kau ada diposisi ku apa yang akan kau pilih, mati...