Lahirannya Musuh Jeno

1.3K 86 2
                                    

a.k.a Part Lahiran jisong

setelah satu bulan menunggu kelahiran Jisung, akhirnya hari ini Jaemin melahirkan. Jeno marah pada dirinya sendiri, seharusnya dia tidak ke kantor tadi pagi, kalau saja Jaemin tidak memaksa Jeno untuk bekerja pasti sekarang Jeno sudah ada di runah operasi bersama Jaemin.

tapi untung ada Ayah-nya Jaemin yang bisa menemani Istri-nya melahirkan.

.

.

.

.

sudah terhitung 2 jam lamanya, lampu ruang operasi belum berubah menjadi Hijau, Jeno masih terus berdoa agar Jaemin dan Jisung selamat.

Jisung?

Ya! mereka sepakat untuk memberi nama anak mereka Jisung. Jung Jisung.

tak lama kemudian Lampu ruang operasi berubah menjadi hijau, dan dokter pun keluar.

"Dok, bagaimana keadaan istri saya?" Tanya Jeno tidak sabaran
"Tuan mau mendengar kabar yang buruk atau yang baik terlebih dahulu." Tanya sang dokter sambil menghela nafas, karena capek akan persalinan Jaemin
"Tak bisa kah kau, gabungkan saja semua nyaa?!" Tanya Jeno emosi.

Taeyong mengelus bahu Jeno agar ia sedikit tenang.

"Baik, begini Tuan Jung Jeno. Tuan Jung Jaemin baik-baik saja, tetapi--" Dokter itu menjeda sedikit perkataannya untuk mengambil nafas
"---tetapi Tuan Jung Jisung sangat tidak baik-baik saja, jantungnya sangat lemah, dan yang kami takutkan adalah hidup Tuan Jisung tidak akan lama lagi, karena nafasnya selalu tersengal-sengal. kami harus rawat dia lebih intensif, dan harus memasang beberapa alat medis. apakah Tuan Lee Jeno setuju?" Penjelasan dokter itu terlalu panjang, dan Jemo audah sangat lemas. akhirnya dia mengangguk

"Lakukan apapun untuknya, buat dia bertahan hidup." Ucap final Jeno kepada sang dokter.
"Baiklah, Tuan Jung Jeno sudah bisa menjenguk Tuan Jaemin, sekarang ia sudah siuman." Ucap sang dokter sambil menepuk bahu Jeno

.

.

.

.

"Na." Panggil Jeno, sambil berjalan ke ranjang Jaemin dengan muka lesu. "Kenapa Jeno? Jisung mana?" Tanya Jaemin sumringah, lengkap dengan senyuman cantiknya, dia masih setia menunggu jawaban dari Jeno. "Na, Jisung lagi di rawat sama dokter, dokter bilang jantung Jisung sangat lemah dan harus dipasang alat-alat medis lainnya. kaga dokter juga nafas jisung selalu tersengal-sengal." Ucap Jeno dengan menghembuskan nafas, mata Jaemin sudab sangat berkaca-kaca sekarang.

"Hiks.. hikss, Jen? Nana salah jaga Jisung ya?" Tanya Jaemin sambil menangis, dengan gerak cepat Jeno mendekap Jaemin kedalam pelukannya, Jaemin langsung meremas baju belakang Jeno. "Jen? aku gagal ya? maaf gara-gara aku gabisa jaga Jisung, Jisung jadi harus merasa kesakitan." Ucap Jaemin masih sambil menangis.

"Suuutt.. gapapa Nana-ya, ini bukan salah kamu. mungkin memang Jisung di lahirkan kurang sehat, siapatau nanti dia menjadi lelaki yang sangat kuat. aku yakin Jisung kuat, sama denganmu." Ucap Jeno menenagkan Jaemin masih sambil memeluk Jaemin, tiba-tiba Jeno tidak mendengar tangisan Jaemin lagi, remasan tangan Jaemin pada baju Jeno juga mulai terlepas. Tenyata Jaemin pingsan karena terlalu lama menangis.

.

.

.

.

other side
dokter pov

"Sus, coba liat keadaan Jisung." Ucap dokter tersebut masih sambil memeriksa biodata dan analisi Jisung.
"DOK! JISUNG SEMAKIN MELEMAH!" Ucap suster itu dengan mendadak. Dokter Park yang mendengar teriakan suster itu langsung mndekat ke arah inkubator, dan melihat nafas jisung yang semakin memendek sejalan dengan cepatnya waktu berjalan.

Jisung meninggal pada Jam 13.45

"Sus, antar Jisung ke kamar 128 ya. anter Jisung kepada orangtua nya, Jisung harus bertemu orangtua nya. dan bilang bahwa Jisung sudah tiada." Ucap Dokter tersebut, masih dengan alat medis nya

(Jdi alat medisnya kayak bisa di bawa kemana2 gt. trus masih alat2 nya masih ada menempel pada tubuh Jisung."

Suster mengantarkan bayi Jisung kepasa orangtua nya, saat sampai di depan runagan 128 suster itu langsung membuka pintu itu dengab lebar, dan sudah ada Mark, Haechan, Keluarga Na, dan keluarga Jung, Jeno serta Jaemin.

"Atas nama Keluarga Jung Jeno. mohon maaf atas kerjakeras kami, kami gagal memebuat jisung bertahan hidup. Jisung meninggal pada pukul 13:45 tadi." Ucap suster tersebut sambil menyerahlan Jisung kepada Jaemin.

"Jisungie, kenapa kau meninggalkan bunda hiks.. hiks.. heyy.. bangun. kau tak mau melihat bunda mu yang cantik? tak mau melihat ayahmu yang tampan? hiks.. jisung-ah." Ucap Jaemin sambil mendekap anaknya, Jeno tidak suka pemandangan ini, dia tidak suka melihat Jaemin menangis seperti ini. Jeno memdekap Jaemin dan Jisunh secara bersamaan

PIP..
PIP..
PIP..
PIP..
PIP..
PIP..

Pendeteksi suara Jantung memberi tanda bahwa jantung Jisung kembali berdetak, dan membuat suster kelabakan mengambil Jisung dari tangan sang Bunda.

"Maaf, bayi Jisung hatus di kembalikan ke dokter, karena tiba-tiba jantung Jisung berdetak normal, dan nafasnya kembali seperi biasa." Ucap suster itu sambil mendorong alat medis Jisung untuk kembali keruangan khusus

.

.

.

.

jeno jaemin pov

"Hey sudah jangan menangis, kau lihat tdi? Jantung Jisung kembali berdetak, sudah jangan menangis nanti kau terlihat jelek saat Jisung melihat mu." Ucap Jeno sambil membawa jokes nya, tapi tidak membuat Jaemin tertawa, dan malah menenggelam kan mukanua di dada Jeno. sambil tersenyum.















Kkeut.
tbc

COLD COUPLE [NoMin] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang