4. Obat Tetes Hati

6.7K 1.4K 219
                                    

Tidak pernah terdengar desas-desusnya, ternyata artis cantik Luna Kinandya dekat dengan pengusaha ini.

Buka artikelnya untuk lanjut membaca.

Sudah satu minggu. Satu minggu terlewati namun berita mengenai kedekatannya dengan seorang pengusaha misterius itu tak juga padam. Ya, dalam jepretan foto yang beredar, ternyata wajah Adnan tak terlihat jelas. Yang nampak hanya bagian belakang dan sampingnya saja. Itu juga blur karena gelap.

Ingiiin sekali Luna membocorkan bahwa pria di dalam foto itu adalah Adnanta Abram. Tapi dia malu, takut Adnan tidak mengakui, nanti bisa turun pamornya. Jadi Luna dan agensinya pun ikut tutup mulut. Ya, Luna tentu menjelaskan persoalan ini kepada agensinya supaya tidak terjadi salah paham.

Para wartawan sempat mengaitkannya dengan Ben Alfarizy. Namun ada artikel lain yang langsung menampik kabar itu karena porsi tubuh dalam foto yang beredar sangat bukan Ben. Lagipula, Ben selalu tampil kasual. Sedangkan pria dalam foto tersebut memakai setelan formal.

Luna bersyukur untuk itu. Ia tidak mau dikabarkan dekat dengan bocah bau kencur yang sejak seminggu lalu menerornya lewat chat, menanyainya soal pria di dalam foto. Sekalian saja Luna bilang kalau pria itu calon suaminya. Kan katanya, ucapan adalah doa. Jadi sambil mengetik itu, Luna ikut komat-kamit mengucapkannya.

Namun, selama satu minggu itu pula, Luna tidak bertemu dengan Adnan. Setelah pria tampan yang selalu berhasil menghipnotisnya itu mengantarnya sampai mobil dan mengembalikan sepatunya tanpa sepatah kata, dia pergi begitu saja menuju kendaraannya.

Dan hari-hari berikutnya, Adnan menghilang.

"Kenapa sih kamu selalu tiba-tiba gak ada kabar? Kamu selingkuh, kan? Iya?! Jawab aku!"

"Aku sibuk. Kenapa sih kamu gak ngerti?"

"Omong kosong. Pasti kamu udah bosen sama aku, kan? Kamu pasti punya perempuan lain."

Lelehan air mata yang terlihat natural itu mengalir sampai terjatuh ke lantai putih yang mereka pijak. Saat itu juga sutradara berteriak cut dan Luna tersenyum lebar. Air mata aktingnya itu dilap oleh seorang MUA yang kemudian merapihkan riasannya.

"Bagus banget aktingnya, Kak."

"Makasih," jawab Luna dengan ramah. Wanita yang mendadaninya itu pun tersenyum padanya.

Setelah selesai merapihkan make up nya, Luna berjalan menuju kursi khusus untuknya. Di sana asistennya sudah berdiri menyiapkan minum dan camilan. Tapi ada yang membuat Luna menghela napas berat. Yakni kehadiran Ben yang tadi Luna lihat datangnya ketika syuting dimulai.

"Keren. Lo keliatan kaya cewek yang beneran gak dikasih kabar sama cowoknya. Mendalami banget."

Luna meliriknya sinis. Merasa tersindir tapi dia tidak mau menunjukannya. Toh, Adnan bukan kekasihnya. Jadi ya tidak mungkin lah pria itu mengiriminya pesan.

"Ngapain sih ke sini?"

"Siapa tau calon suami lo dateng nemenin calon istrinya syuting. Gue kan mau liat."

"Ck, mulut looo. Gue bercanda, tau."

Ben terkekeh. "Kalo gitu bilang ke media kalau cowok itu gue."

"Biar apa?"

"Ya banyak untungnya."

"Lo ngajak gue settingan?"

Pria itu menaik turunkan alisnya sambil tersenyum.

"Ogah!" ketus Luna. "Karir gue tetep cemerlang bahkan tanpa settingan. Gue jual bakat, bukan drama."

Past, Present, Future [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang