S a v e - m e [18]

1K 64 0
                                    

Gais sebelum kalian baca , boleh dong author minta dukungan kalian dengan cara VOTE cerita author!

Karna satu vote dari kalian sangat memotivasi author untuk terus bekarya dan lebih semangat untuk nulis! Hargain hasil karya aku dengan tekan vote sebelum/setelah baca.
Terimakasih!

**

"Lisa.. baru saya tinggal beberapa menit! Shit" rancaunya

Ia terus berlari dan bertanya kemana arah lisa berlari, mendengar kabar bahwa lisa berlari kearah bawah ia tidak henti-henti terus mencari dan akhirnya ia terhenti disuatu tempat yaitu parkiran.

Harvey berlari sekencang mungkin , ia tidak boleh kehilangan lisa untuk saat ini , bahkan ia belum mendapatkan apa yang ia inginkan. Semuanya akan hancur dan sia-sia jika lisa jatuh ke tangan mereka.

"Tidak lisa.. kau harus tetap bersamaku!" Ia langsung membuka pintu itu

Parkiran ini cukup luas dan akan memberi PR lagi untuk harvey mencari dimana keberadaan mereka.

Tidak mungkin juga harvey harus berteriak memanggil nama lisa saat ini , mungkin akibatnya akan fatal. Harvey hanya bisa berharap bahwa ia belum terlambat dan lisa berhasil melarikan diri setidaknya ia bisa menyelamatkan dirinya dengan pistol yang ia berikan.

"Lisa.. dimana kau?"

Setelah berkeliling , harvey terhenti karena mendengar suara perdebatan yang diperkirakan itu adalah lisa dan ai-aiden?

Harvey tak langsung menyusul mereka melainkan harvey ikut bersembunyi dibalik tembok itu dan mendengar percakapan mereka.

"Lisa aku tau, kau tidak akan berani menembakkan pistol itu"

"Jika kau berani menembakkan itu, kau akan sama saja seperti ayahmu lisa.. kau sama dengannya" ucap aiden dengan terkekeh

Lisa semakin bergetar saat aiden kembali menyinggung tentang ayahnya yang sangat ia benci.

"Selama ini kau sudah hidup didalam bayang-banyang ayahmu sendiri? Jadi kau mau meneruskan jejaknya lisa?" Tanya aiden

"Stop—" ucap lisa dan tangannya bergetar hebat.

"Jangan lanjutkan lagi" ucap lisa

"Ayo tembakkan pistol ini" tiba-tiba saja aiden menarik tangan lisa dan menyodorkan pistol itu tepat didepan dadanya.

Tangan lisa bergetar dan terkejut.

Lisa.. bukan saatnya untuk kau takut sekarang! Dimana lisa yang dulu? Dimana lisa yang pemberani?! , ia meyakinkan dirinya sendiri

Sedangkan , harvey yang melihat kejadian didepnnya, dalam benak hanyalah
"jangan takut bodoh!" Tidak tahan melihat apa yang terjadi didepannya , tapi ia juga tidak boleh bertindak gegabah, meskipun dengan masker yang ia pakai , ia tetap harus waspada.

"Tembaklah" ucap aiden kembali , tangan lisa masih bergetar dan menatap pistol itu dengan jarak yang sedekat itu.

Ayo lisa.. , batin harvey

Karena tidak juga menembak, dan lisa hanya terdiam tanpa membalas apapun, membuat aiden lebih nekat , ia memegang kedua bahu lisa sambil tersenyum kemenangan.

"Haha sudah kubilang.. kau tidak akan bisa menembakkan pistolnitu kar—" belum menyelesaikan pembicaraanya duara tembakan bergema

Dor

Bukan hanya aiden yang terkejut , harvey ikut terkejut dengan apa yang ia lihat ini. Gadis polos itu bahkan benar-benar menarik pelatuknya.

Save Me (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang