S a v e - m e [23]

954 55 2
                                    

Gais sebelum kalian baca , boleh dong author minta dukungan kalian dengan cara VOTE cerita author!

Karna satu vote dari kalian sangat memotivasi author untuk terus bekarya dan lebih semangat untuk nulis! Hargain hasil karya aku dengan tekan vote sebelum/setelah baca.
Terimakasih!

**

Seiring berjalannya waktu lisa cukup nyaman dengan posisinya dirumah itu. Ia diperlakukan bak putri disana berbeda dengan kehidupannya yang lama.

Meskipun ia terlibat perang dingin dengan harvey , perlahan semuanya membaik dengan sendirinya , lisa mulai memaafkan tindakan konyol harvey beberapa hari yang lalu dan menganggap tidak ada yang terjadi pada malam itu.

Bagaimanapun , harvey membuat lisa merasa nyaman dan aman berada didekatnya, meskipun lisa belum menyelidiki latar belakang pria itu , lisa juga tidak takut akan hal buruk yang mungkin akan disebabkan olehnya , bisa dibilang rasa percayanya meningkat seiring berjalannya waktu.

Berada dirumah ini bersama harvey tentunya tidak membuat lisa lemah untuk melanjutkan tindakannya. Ia terus berusaha mencari dalang dan membalas semua orang yang telah berani menyakiti keluarganya. Ia sadar, kondisi mental akibat trauma yang sudah lama ia alami semakin lama semakin buruk untuknya.

Salah satu akibatnya juga karena kejadian beberapa hari yang selalu menimpanya secara berturut-turut dan lisa juga tidak pernah lagi mengunjungi dokter terapinya.

Bisa dilihat dari kondisinya ketika malam hari sering terserang panic attact atau mimpi yang selalu menghantuinya. Kondisinya membuat dia bergetar semalaman hingga tak berani untuk melelapkan dirinya.

Kondisi mentalnya sungguh memburuk , bahkan sering kali lisa berpikir untuk ingin mengakhiri hidupnya dengan berbagai alasan yang ada. Dari sinilah lisa tidak pernah menyepelekan masalah mentalnya lagi, ia sadar bahwa depresi bisa berdampak sangat buruk baginya.

Tapi, mau bagaimana lagi? ia juga tidak boleh menyerah akan kondisinya itu. Ia terus berjuang bersama sahabatnya gelby.

Harus mengotori tangannya untuk membunuh sudah menjadi salah satu aksi yang selalu ia lakukan. Bahkan ia juga tak segan membunuh beberapa pengawal ayahnya yang telah memata-matai ibunya itu.

"Lisa.. sebentar lagi.. hanya sebentar lagi" ia terus meyakini dirinya sendiri untuk terus kuat menjalani hidupnya sendiri

Ia harus memulai pembalasan yang sudah ia nantikan selama ini , mulai dari marcella yang sudah menganggu keluarganya.

**

Harvey edward pov

Kemarin malam , ia mendengar jelas bahwa gadis itu kembali merancau. Ia bermimpi buruk lagi dan berteriak hal yang sama. Meminta pertolongan didalam kegelapan, ketakutan yang sangat menyiksanya. Hampir setiap hari harvey mendengarkannya. Tapi tidak banyak yang bisa harvey lakukan, gadis itu mulai mengunci pintu kamarnya dan tidak memberikan izin harvey untuk masuk.

Ia ragu untuk membahas soal itu , karena harvey tau hal itu sangat sensitif bagi lisa. Lisa berusaha menghindari topik ini terus tapi harvey sendiri tidak bisa membiarkan lisa kesulitan seperti itu, harvey tau mimpi itu menyiksanya.

"Pergilah kerumah sakit" perintah harvey memecahkan keheningan

"Untuk apa? Aku sedang tidak sakit"

"Jangan berbohong, setiap hari saya mendengarmu bermimpi buruk"

"Apa bermimpi buruk harus sampai kerumah sakit? Kau tidak pernah bermimpi?" Elaknya

Save Me (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang