[21] Raja Gengsi

810 74 8
                                    

"Namanya Ify, Syafeea Putri Malik, satu-satunya wanita yang ada di geng Most Wanted Universitas ini."

Agni dan Shilla langsung menatap Sivia yang tiba-tiba saja menyeletuk tentang Ify yang kini berada di tengah-tengah Geng Cakka di ujung sana.

"Sudah jangan pura-pura! Aku tahu kalau kalian penasaran tentang dia. Dengarkan baik-baik ya, aku akan menjelaskan tentang dia." Sivia membusungkan dada. Meyombongkan diri seolah sangat mengenal tentang Ify.

"Banyak orang yang iri dan kagum dengannya." Sivia memberi jeda pada ucapannya agar terdengar dramatis. "Orang-orang iri karena kehidupannya yang luar biasa. Dia dilahirkan dari keluarga kaya raya dan dia dikelilingi oleh pangeran-pangeran tampan itu setiap hari."

Shilla menggeleng melihat ekspresi konyol Sivia. Tapi Agni tampak serius mendengarkan.

"Prestasinya dalam bidang tarik suara di negara kita sudah sangat banyak. Dia bahkan sudah menciptakan lagu sendiri belakangan ini. Tapi dengan semua itu, Ify tetap ramah dengan siapapun, itu yang membuat orang-orang kagum."

Sivia membuka tutup botol air mineral dan membasahi tenggorokan sebelum melanjutkan ceritanya. "Dia adalah orang yang sangat beruntung, itu yang sekarang jadi sorotan dimana-mana. Dia... baru saja pulang dari Korea. Itu yang membuat dia masuk kuliah lebih lambat dari kita. Dan kenapa pihak Universitas mengizinkan? Itu karena dia terpilih untuk mengikuti secara langsung proses pembuatan video clip salah satu boyband terkenal Korea. Uii... Luar biasa kan? Bukankah itu sangat keren? Benarkan? Huh! Ya Tuhan, seandainya itu aku."

Shilla berdecih, menepuk pundak Sivia dengan buku seraya menatap Sivia dengan malas. "Sejujurnya aku tidak tertarik sedikitpun mendengar cerita tentang dia."

"Hei? Kenapa?"

"Ayolah, Vi. Siapa yang tidak tahu tentang dia. Hampir dua bulan belakangan ini dia selalu menjadi trending topic. Apalagi dikalangan Kpopers. Media sosial memiliki segalanya."

Sivia mengetuk dagu. "Benar juga ya! Kalau begitu bagaimana dengan tanggapanmu... Ag? Agni? Hei!"

"Ya? Ada apa?"

"Kau melamun? Memikirkan sesuatu?"

"Hah? Ahh tidak. Aku hanya memikirkan keberuntungan yang Ify miliki."

"Hmm... Aku benarkan, Ag?"

Agni terlihat mengangguk

"Ohya untuk fakta bahwa Ify dan Alvin adalah saudara, aku yakin kau juga pasti sudah tahu kan, Shil?"

Shilla mengangguk kecil, tapi Agni menautkan alis.

"Hah? Bagaimana bisa?" Agni menyipitkan mata untuk melihat lebih jelas pada Ify dan Alvin yang kebetulan duduk bersebelahan. "Mereka  sangat berbeda. Ify memiliki mata yang bulat sedangkan Alvin memiliki mata yang sipit. Kau tahulah maksudku. Ku pikir dia keturunan Chinese."

"Oh itu, Alvin memang keturunan Chinese tapi orang tuanya bercerai setelah Alvin lahir. Alvin dan Ify itu saudara tiri. Ibu Alvin dan Ayah Ify menikah sejak Ify umur satu tahun kalau tidak salah. Oleh sebab itu mereka sangat dekat, seperti saudara kandung."

"Hmm... Pantas di Rumah Cakka waktu itu mereka langsung berpelukan. Alvin bahkan tidak segan-segan mencium pipi Ify." gumam Agni pada dirinya sendiri.

"Hah? Apa Ag? Cakka berpelukan? Cium? Maksudnya?"

Agni gelagapan. "Tidak, aku tidak mengatakan apa-apa. Hei! Kau tahu banyak tentang mereka, hah?" Agni berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Tentu saja! Seperti yang Shilla katakan, informasi mereka tersebar di media sosial. Lagipula kami satu SMA dulu dan aku juga termasuk dalam fanclub mereka!"

Brother In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang