Hari Minggu pagi yang cerah beberapa bulan setelah lamarannya diterima, kami melaksanakan akad nikah. Bulan Agustus yang panas, kemarau panjang melanda. Namun sebuah cinta telah membuat bulan ini layaknya musim semi yang ceria.
Leo makin tampan dengan kemaeja putih dan jas hitam yang dipakainya. Beberapa kali ia mengusap wajahnya yang berkeringat karena rasa gugup yang mendera. Sehingga dua kali ia salah mengucapkan ijab kabul. Untunglah untuk yang ketiga kali dinyatakan sah.
Ia memandangku takjub. Selama ini aku tak pernah memakai make up yang berlebihan hanya sekedarnya saja. Hari ini didandani bak seorang ratu sehari.
Sebuah perhelatan yang sederhana nan bersahaja telah menghantarkan aku dan Leo menjadi sebuah keluarga. Kami saling melempar pandangan dan tersenyum. Aku tak sanggup memandangnya lama. Kenapa Leo yang pendiam menjadi sosok yang siap menerkam bak seekor singa? Ha ha ha. Yang ini bercanda ya.
TAMAT
***
EPILOG
Akhirnya hari ini telah kutunaikan satu janjiku padamu, Leo. Semoga karya ini bisa menjadi kenangan kita sampai kapan pun. Ini bukanlah akhir, karena cinta ini semoga membawa kita sampai ke Surga-Nya.
Berawal dari sebuah pesan singkat darimu. Ketika cinta tumbuh dan bertunas dari hati, bahkan wajah, tahta, dan harta tak menjadi alasan untuk sebuah cinta. Jika pun itu ada maka hanyalah sebagai bonus saja. Selama empat tahun kita menjalani cinta jarak jauh yang berlandaskan rasa saling percaya. Akhirnya kita sampai di titik ini. Sebuah awal dari kehidupan baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Path of Love
RomanceBLURB Suatu saat nanti cerita cinta kita akan kutuliskan menjadi sebuah novel. Itu janjiku padamu, cintaku. Aku sang pencinta. Seringkali kumenemukan cinta yang belum sempurna. Denganmu, aku menemukannya semua nampak sempurna. Dimulai dari sebuah pe...