Part. 1

26 3 2
                                    


Suatu saat nanti cerita cinta kita akan kutuliskan menjadi sebuah novel. Itu janjiku padamu, cintaku. Aku sang pencinta. Seringkali kumenemukan cinta yang belum sempurna. Denganmu, aku menemukannya semua nampak sempurna.

***

Akan kumulai saja cerita ini dari hari pertama kita berkenalan. Saat ponsel masih sangat jadul, hanya bisa mengirimkan sms dan menelpon. Ponsel yang menurutku sudah sangat canggih. Sebelumnya aku menghubungi teman-teman yang berjauhan dengan surat-menyurat.

Terbayangkan suratnya harus berhari-hari baru sampai. Belum lagi menunggu jawabannya juga cukup lama. Bisa tua lama-lama sebelum jawaban datang. Namun dengan adanya ponsel, perasaan begitu cepat tersampaikan.

Namaku Sarah. Seorang mahasiswi semester delapan. Aku seorang yang ceria dan murah senyum. Namun jangan pernah membuatku marah. Maka tatapanku akan membuatmu membeku. Kata-kata akan menancap tajam tepat ke ulu hatimu.

Aku terkesan sangat cuek. Selalu memakai pakaian yang terasa nyaman. Bukan karena harganya apalagi mereknya. Itu sama sekali tidak penting bagiku. Dandananku sangat sederhana, hanya memoleskan sedikit bedak di wajahku.

Sebelumnya aku hanya memakai jeans dan baju kaos lengan pendek berkerah, namun sejak berhijab aku mulai membiasakan diri memakai kemeja dan rok panjang. Warnanya pun tak pernah mencolok. Untuk bawahan aku lebih suka warna-warna gelap seperti hitam, biru dongker, atau hijau tua. Untuk kemeja aku lebih suka warna lembut seperti putih dan biru muda. Jilbab kusesuaikan saja berdasarkan warna atasan atau bawahan.

Path of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang