; 25 ;

20.2K 3K 397
                                    

song : at my worst (pink sweat$)

beberapa bulan kemudian

karena hari ini adalah hari terakhir sunghoon di Indonesia, dia katanya mau habisin waktu sama gue. beberapa minggu kemarin sunghoon sibuk ngurusin hal tentang kuliah dan surat-surat dan gue juga sama sibuknya, jadi kita berdua jarang ketemu.

"gue gak jadi ke singapura ah. "

gue lempar kepala sunghoon pake bantal. dia yang lagi rebahan di kasur gue meringis kesakitan.

"hush gak boleh gitu. jangan cuma karena bucin, cita-cita lo pupus gitu aja."

sunghoon natap langit-langit kamar gue kaya lagi menerawang sesuatu. "tapi kan nanti kita ldr. gue dengar, pasangan yang ldr-an itu banyak banget halangannya. "

gue yang semula duduk di kursi meja belajar, kini pindah duduk di sebelah sunghoon yang rebahan. gue sentuh kening sunghoon pake jari telunjuk.

"semua pasangan pasti punya masalah mereka masing-masing. gue tahu ldr itu susah, tapi lo harus yakin. kuncinya satu, yaitu percaya. kalo kita berdua percaya satu sama lain, pasti bisa kok.

"gak cuma kepercayaan, pikiran lo juga harus dijaga. jangan suka overthinking sama pasangan, kata si ini cewek lo gitu sama laki-laki lain. jangan gampang kehasut, cari tahu dulu kebenarannya. "

sunghoon noleh ke gue. "gitu ya? "

"iye, " jawab gue sambil nepuk tangan sunghoon. "geseran gih gue mau ikut rebahan. "

sunghoon menghadap ke gue dengan posisi tangan kanannya nopang kepala. sunghoon ngelus rambut gue pelan.

"capek ya? " tanyanya sambil mainin telunjuknya bentuk pola abstrak di atas kening gue.

gue ngangguk. "namanya juga usaha pasti ada capeknya. ibaratnya bersakit-sakit dahulu berenang-renang kemudian. "

kalo dibilang capek ya emang capek. pagi, siang, sore, malam gue belajar mati-matian demi lolos sbmptn. sekarang tinggal nunggu pengumuman.

gue ganti posisi jadi tengkurap. "barang yang perlu dibawa besok udah disiapin? "

sunghoon ngangguk, "udah dari kemarin. "

hening, gue sama sunghoon diem-dieman. sebenarnya gue gak rela buat ldr tapi demi masa depan masing-masing, harus ada yang dikorbanin.

kalo kuliah di singapura emang jadi keinginan sunghoon, gue sebagai pacar yang baik dan budiman harus mendukung dan kasih semangat. toh itu juga demi kebaikan hidup dia dan hidup gue—siapa tahu kan kalo udah sukses gue dilamar sunghoon. g

"lyn, do'ain gue sukses ya biar bisa bahagiain lo. "

gue sentil kening sunghoon. "bahagiain orang tua dulu lah. gue mah belakangan. "

sunghoon berdecak terus noyor kening gue. "bukan itu, munaroh. maksudnya tuh kalo gue nanti udah sukses gue bisa nikahin lo, bisa kasih hidup enak buat lo. "

dih enteng banget kalo ngomong. emang dikira nikah kaya main gundu apa.

"baru juga lulus sma udah mikir nikah. pendidikan dulu baru kalo udah cukup umur + udah mapan, datang kesini bilang sama bapak gue. "

sunghoon hormat ke gue. "siap kapten, tunggu gue sukses ya. "

🍉🍉🍉

bodoh banget gue. hari ini harusnya gue nganter sunghoon ke bandara, tapi karena ada urusan mendadak gue telat pergi ke bandara.

pacar ; sunghoon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang