Chapter 14

320 15 2
                                    

Kali ini perjalanan hidup Yeri menjadi jauh lebih baik setelah mengetahui kalau Jaehyun menyukainya. Semua yang menjadi teka-teki kini sudah terpecahkan. Semua masalah masa lalu sudah tak menjadi beban lagi untuknya. Dia terus menunggu kehadiran Jaehyun selama 3 tahun terakhir ini.

'Selama itukah aku menunggu? Tidak ku sangka aku masih menunggunya. Tapi apa dia masih ingat padaku?' Yeri terus memandangi bola kristal itu. Dia sangat menyukainya. Bola kristal itu sangat istimewa dan menyejukkan hatinya ketika melihat salju yang turun dari dalam sana.

* * *

"Halo... Jaehyun,apa kabar? ... Kenapa kau baru menghubungiku? .... Apa, benarkah? .... Lalu bagaimana dengan ayahmu? ... Syukurlah dia sudah sembuh... Kau tahu Yeri menunggumu di sini jadi kau harus cepat datang ke sini.... kau ini apa aku pernah berbohong padamu? ... Baiklah aku akan menunggumu di sini, saat kau pulang kita adakan pesta untuk menyambut kedatanganmu.... oke sampai jumpa."

Rasa senang terpancar di raut wajah Andy setelah menerima telepon dari Jaehyun. Dia merasa lega karena keadaan kembali menjadi seperti semula.

Saat itu satu-satunya yang terlintas dipikiran Andy adalah menghubungi Yeri dan memberitahu berita baik ini padanya. Dia pun segera mengambil ponselnya.

Setelah tersambung dan diangkat dia pun mulai berbicara. "Halo, Yeri... kau baik-baik saja? ... Tidak, aku hanya ingin memberitahu kalau Jaehyun akan ke sini dan sekarang sedang bersiap-siap... iya tadi dia menghubungiku... iya nanti kalau sudah sampai aku akan memberitahumu." Andy pun menutup kembali ponselnya.

Masih ingat tempat rahasia Paul Kim? Tempat hijau dan sejuk. Dimana terdapat aliran sungai yang cukup deras dan air yang jernih. Tempat dimana pelampiasan segala macam rasa dituangkan. Saat ini Yeri sedang berada disana, memandangi air sungai yang mengalir, terkadang ada seekor ikan yang berenang di tengah sungai.

"Yeri kau disini?" sahut Paul Kim.

"Kak Kim, kau juga disini?"

"Apa kau lupa ini tempat rahasiaku, tapi sepertinya sekarang bukan hanya tempat rahasiaku tapi tempat rahasia kau dan aku." Ucap Paul Kim tersenyum dan tertawa. Yeri juga tertawa. "Kau sepertinya sangat bahagia, ada apa?"

"Jaehyun akan ke sini."

"Benarkah? Tidak ku sangka sudah lama sekali." Mendadak raut wajah Paul Kim berubah tapi ia berusaha untuk tidak menunjukkannya saat Yeri menatapnya.

"Iya sudah 3 tahun dia tidak di sini, aku sangat merindukannya." Ucapnya sambil mengeluarkan bola kristal dari saku jaketnya.

"Apa bola itu darinya?"

Yeri mengangguk. "Ehem, ini sangat istimewa."

Paul Kim terdiam memandangi sungai, lalu kemudian memandangi Yeri yang saat itu juga sedang memandanginya. "Apa kau menyukai Jaehyun?"

Yeri tersenyum. Wajahnya mulai memerah. "Aku, sebenarnya iya."

Paul Kim tersenyum tipis. Saat ini, jantungnya berdebar. Bukankah seseorang yang jantungnya berdebar pada saat sedang berada di dekat orang yang istimewa? Tapi kali ini berbeda, jantungnya berdebar cepat dan terasa sesak. Tanda apa ini?

"Apa yang kau sukai darinya?"

"Bagiku dia apa adanya, selalu menjunjung tinggi harga dirinya, memiliki pendirian yang kuat dan semangat yang tinggi. Dan dia sangat manis. Saat dia tiba nanti hal pertama yang akan ku katakan adalah... 'Jaehyun aku mencintaimu'..."

"Dia beruntung karena disukai oleh orang sepertimu." Ucap Paul Kim pelan dan kemudian berjalan perlahan menjauhi Yeri yang masih berdiri di sana.

Yeri menatapnya dan megikutinya berjalan. "Kak Kim,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Honey! I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang