Chapter 7

158 24 0
                                    

Keesokan harinya manajer Alex menjemputnya. Yeri sangat bersemangat dan sepertinya dia melupakan masa lalunya dan focus pada masa depannya.

Tepat pukul 10:00 Yeri dan Paul Kim mulai rekaman. Dan hasil rekaman mereka juga bagus.

"Baiklah rekaman hari ini selesai. Suara kalian memang cocok untuk dikolaborasikan.
Dan besok kalian mulai menjalani shooting video klip nya. Dan sekarang kalian bisa
istirahat, aku pergi dulu ya?" Ucap manajer Alex.

Yeri menghela nafas dan berjalan ke dekat jendela. Dia melihat ke atas langit yang cerah. Warna langit itu selalu saja sama dengan perasaannya. Yeri berjalan di belakang Paul Kim. Paul sepertinya tidak memerdulikan Yeri yang berada di belakangnya. Dia terus melangkahkan kakinya dengan cepat.

"Aku merasa lega, ini pertama kalinya dalam hidupku."
'Wanita ini sepertinya senang sekali, apa dia tidak tahu ini awal dari neraka.'
Ucap Paul dengan pelan. Dan mungkin Yeri tidak mendengarnya.
"Apa maksudmu?" ternyata Yeri mendengarnya.

Paul Kim berbalik ke arah Yeri dan berhenti melangkah. Dia menatapnya tajam entah itu tatapan kesal atau mengejek. Yang jelas Yeri sangat ketakutan.
"Kau belum memiliki pengalaman apapun di bidang ini mengapa kau menerima
tawaran ini? Orang baru biasanya akan tidak tahan dan langsung berhenti dari
pekerjaannya."
"Tapi aku tidak seperti itu?"
"Tentu saja sama sepertimu. Awalnya mereka bersemangat tapi begitu mereka
menjalaninya mereka kelelahan dan langsung stress. Kau jangan pernah
menganggap menjadi seorang selebritis itu mudah, jangan pikirkan hasilnya tapi
pikirkan perjuangannya. Gadis sepertimu tidak akan bertahan lama disini. Jadi
lebih baik kau menyerah sebelum terlambat." Paul Kim pun pergi.

Yeri pun memutuskan untuk mengejar Paul Kim. "Hey... tunggu....!!"
"Kenapa kau mengikutiku?"
"Ajarkan aku agar aku bisa bertahan sampai akhir."
"Aku tidak bisa." Paul Kim berjalan lagi. Yeri pun mengikutinya.
"Kau kan sudah lama menjadi selebritis, kau pasti tahu susah senangnya menjadi
selebritis. Ayolah ajarkan aku... aku akan mengikutimu."
"Tidak bisa aku sibuk."
"Kak Paul aku mohon..."
"Apa kau tidak dengar? Aku tidak bisa."

Yeri memegang tangannya erat. Sehingga Paul Kim tidak mampu berjalan lagi. Wanita ini seperti fans fanatiknya. Bahkan baru kali ini ia berdekatan dengan fans fanatic seperti ini.

"Kakak.... Aku mohon aku akan melakukan apa saja, kau bersedia kan?"

Paul Kim menimbang-nimbang keputusannya. Dia bersedia melakukan apa saja untuknya. Tapi dia harus membantunya? Sudah pasti dia akan terus bersama wanita ini. Tapi bukankah ini bisa dijadikan media untuk membuatnya berhenti? Aku tahu..

"Baiklah aku akan mengajarkanmu." Paul Kim berjalan lagi. Yeri pun mengikutinya.
"Baiklah kapan kita bisa mulai?"
"Terserah kau sajalah, berhenti mengikutiku terus."
"Baiklah kita mulai sekarang saja."
"Apa kau gila? Aku ada jadwal hari ini."
"Katanya terserah aku. Kalau begitu aku ikut denganmu."
"Apa yang kau pikirkan? Tidak boleh, kau tidak boleh ikut. Cepat sana pulang!"

Paul Kim berjalan tapi Yeri memegang tangannya dan mencegahnya. "Aku tidak mau aku tetap ikut. Ayo jalan."

Mereka pun pergi ke lokasi shooting Paul Kim. Karena Yeri ikut, manajer Alex tidak ikut menemani Paul Kim karena dia mempercayakan tugas ini pada Yeri yakni menjaga Paul Kim.

* * *

"Wah... kau hebat sekali, hanya sekali take. Ingatanmu bagus juga. Apa rahasianya?"

Paul pun meminum air mineral yang dibawakan Yeri dan mengelap keringatnya dengan handuk kecil yang juga dibawakan Yeri. Dia tidak menghiraukan perkataan Yeri. Karena hari ini dia sangat lelah sekali.

"Hey, apa kau tidak dengar? Aku bicara padamu? Kenapa kau diam saja."

Yeri dan Paul Kim sama-sama kesal dan lelah.

Honey! I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang