Chapter 5

189 26 0
                                    

Saat pulang kerja Yeri melihat banyak wartawan yang mengerubungi 2 orang artis. 'Jaehyun dan Naeun sedang apa mereka?' ucapnya dalam hati. Di sana ramai sekali dengan suara dan kilatan cahaya kamera. Yeri berdiri di pinggir jalan menatap Jaehyun di seberang gedung. Matanya pun bertemu dengan mata Jaehyun. Yeri tetap menatapnya. Sementara Naeun terus memeluk Jaehyun sementara manajer serta para satpam sibuk menjaga Jaehyun dan Naeun.

'Yeri? Kenapa dia disana? Dan kenapa dia menatapku?' ucap Jaehyun dalam hati.

"Jaehyun, Naeun cepat masuk ke mobil." Sahut Andy.

Pintu mobil itu sudah terbuka dan Jaehyun serta Naeun segera masuk ke mobil. Tapi Jaehyun masih bisa melihat Yeri yang masih melihat ke arah mobilnya. Hatinya saat ini penuh dengan pertanyaan namun tak satu pun terjawab. Aneh, itulah yang saat ini dirasakannya. Belakangan ini Yeri bersikap aneh padanya. 'Bukankah Yeri tidak seserius itu? Tapi kenapa sekarang dia menunjukkan sisi lain dari dirinya?'. Mobil itu pun berjalan cepat meninggalkan para wartawan yang ada disana.

'Ada apa sebenarnya yang terjadi? Apa yang ku lakukan? Aku menatapnya bahkan sampai ia masuk ke mobil dan pergi, dia juga menatapku dengan tatapan keanehan. Dan kenapa jantungku berdebar lagi? Ada apa dengan Jaehyun? Siapa dia sampai membuatku seperti ini?'.

Tadinya Yeri berencana menaiki bis di halte. Tapi sekarang pikirannya berubah, dia memutuskan untuk jalan kaki.

Saat ini perasaannya bagaikan di ombang-ambing kesedihan. Sepertinya angin telah membawa perasaannya ke dunia masa lalu yang sangat ia benci.

'Kenapa aku harus memiliki masa lalu yang kelam, selalu saja kelam! Kenapa saat indah itu hanya sedikit. 1 banding 1000 dari kesedihanku. Aku hanya anak malang dari panti asuhan dan mungkin aku terlahir disana bukan dari rahim ibuku. Siapa ibuku? Apa dia menyesal memiliki anak sepertiku? Dan saat aku memiliki seorang ibu kenapa aku membuatnya pergi? Sahabatku pergi... semuanya membenciku... aku tidak bisa membuat orang lain bahagia bahkan kakakku sendiri.'

Yeri duduk di bangku dekat taman bunga yang ramai dengan pengunjung. Dia menangis, lagi-lagi mengeluarkan air mata. Dia lemah, tidak tahu apa yang harus dilakukan, dia hanya bisa melakukan yang terbaik untuk hari esok tapi masa lalu membawanya pada kelemahan, ketidakberdayaan, kehancuran, dan tangisan. Dia terus duduk disana sampai senja, dan akhirnya malam. Seseorang menghampirinya, memegang pundaknya dan menyebut namanya. Dia menatap orang itu, orang itu menatapnya dengan penuh kekhawatiran.

"Apa yang kau lakukan disini? Kau bisa sakit, ayo ikut aku." Sahut Jaehyun yang memakai topi dan kaca mata hitam agar tidak diketahui wartawan.

"Siapa kau? Aku tidak mau ikut denganmu." Yeri menatapnya.
"Aku Jaehyun, sepertinya kau sakit. Akan ku bawa kau ke dokter sekarang juga."
"Tidak usah, aku tidak sakit. Aku hanya lelah. Sudahlah kau pulang saja, urus dirimu sendiri, kau sama sekali bukan siapa-siapa."

Yeri pergi meninggalkannya.

"Tapi kenapa kau seperti ini? Adakah yang salah dariku? Kau membuatku selalu mempertanyakan ini pada diriku sendiri."

"Bukan kau tapi masa laluku, pernahkah kau berpikir tentang masa lalumu? Orang yang kau cintai meninggalkanmu sendirian. Kau bisa merasakannya?" Dia pun berlari.

Jaehyun terdiam. Lagi-lagi hatinya bertanya-tanya. 'Masa lalunya? Siapa? Apa dia orang yang istimewa? Apa aku mengingatkannya pada masa lalunya? Apakah masa lalunya itu kekasihnya? Tapi kenapa dia begitu dingin, Yeri kau bisa saja membuatku gila.' Jaehyun pulang dengan perasaan yang masih gantung.

Dia termenung di dalam kamarnya. Dia melihat malam tanpa ada satu pun bintang yang terlihat. Langit itu kosong. Ada yang aneh dengan Yeri tapi ia tidak tahu apa yang membuat Yeri menjadi aneh. Kini ia pun ikut-ikutan aneh. Dia bukan siapa-siapa Yeri tapi kenapa dia begitu memerdulikannya. Yeri benar seharusnya dia mengurus dirinya sendiri tapi ia tidak bisa.

Jaehyun berpikir begitu keras. Yeri mulai aneh saat ia selesai wawancara mengenai hubungannya dengan Naeun. Apa dia cemburu? Tapi dia bilang bukan aku tapi masa lalunya. Apa hal yang sama pernah dilakukan masa lalunya padanya?. Berarti orang yang memberikannya bola Kristal itu masa lalunya. Dia begitu kesal saat aku mengambilnya.

'...pernahkah kau berpikir tentang masa lalumu?...'

Apa yang dimaksud dengan ucapannya itu, masa lalu? Bahkan aku tidak mengingat apapun tentang masa laluku. Mungkin karena masa laluku yang tidak istimewa makannya aku tidak mengingatnya. Tapi aku penasaran mengapa aku tidak ingat satu pun tentang masa laluku. Ayah pun tidak pernah menceritakannya padaku. Lalu siapakah yang harus aku tanya? Apa masa laluku sama seperti Yeri? Sebab itu Ayah tidak pernah menceritakannya. Tapi aku sama sekali tidak ingat apapun. Yang aku ingat hanya ulang tahunku yang saat itu dirayakan bersama Naeun dan Ayah. sahut Jaehyun dalam hatinya.

Tok tok tok...

Pintu kamarnya berbunyi. Seseorang mengetuk pintu kamarnya dan memanggil namanya. Tidak ada seorang pun di rumahnya kecuali, manajer sekaligus temannya, Andy. Jaehyun menyuruhnya masuk. Andy pun masuk ke kamarnya.

"Kau belum tidur? Ini, sejak tadi kau belum makan. Ayo makanlah." Andy pun memberikan sepiring berisi roti dan selai.
"Aku tidak lapar, kau makan saja."
"Ada apa denganmu? Kau seperti ini sejak Yeri tidak ada lagi disini, apa ada sesuatu yang terjadi?"
"Aku tidak tahu aku tidak bisa merasakannya. Sepertinya hatiku sudah mati rasa."
"Aku tahu kalau aku menyuruhmu menceritakannya padaku, kau pasti tidak akan
menceritakannya. Tapi jangan biarkan perasaanmu terus larut seperti ini."
"Aku tahu apa yang kulakukan."
"Besok kau harus shooting, jangan banyak pikiran, jangan memikirkan hal yang aneh."
"Iya aku mengerti. Terima kasih."
"Baiklah karena kau tidak mau memakan ini, ini akan aku makan. Selamat malam."

Andy pun keluar dari kamarnya. 

--------------------------------------------------------------------------

Tbc

Honey! I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang