Tahun kedua SMA telah selesai. Aku menjadi peringkat pertama di kelas dan di tahun ini juga aku memenangkan olimpiade.
Mungkin aku tidak akan duduk sebangku lagi dengan kageyama di kelas 3.
Saat belajar dia kadang memperhatikan pelajaran dan juga tertidur.
Saat mendapatkan kerja kelompok dengannya dia hanya memperhatikan aku menjelaskannya setelah itu menganguk mengerti tidak banyak bicara.
Padahal aku ingin sifat kageyama kepadaku seperti hinata yang berterus terang.
Entah kenapa dia selalu membuatku ingin memperhatikannya bahkan kalau dia ada tournamen aku menontonnya di layar hpku.
Dan juga aku ingin sekali melihat langsung tournamennya yang sebenarnya di lapangan.
Aku menghembuskan nafas duduk di meja belajarku padahal hari ini terakhir libur sekolah sebelum masuk menjadi kelas 3 sungguh membosankan.
Di tambah lagi selang oksigen berada di hidungku dengan tabung gas oksigen di sampingku.
Ini termasuk kemoterapiku dan besok libur akan berakhir. aku akan masuk sekolah dengan kondisi seperti ini.
Dokter menyarankan aku memakai tabung gas oksigen selama seminggu dan ini baru hari pertamaku memakainya.
Aku sudah membayangkan bangaimana aku akan di serbu beribu pertanyaan dari temanku dan tatapan orang-orang nantinya.
"Lebih baik aku pergi tidur"
Aku memutuskan untuk berangkat ke sekolah lebih awal lebih tepatnya ingin menghindari bayanganku kemarin.
Aku sampai ke sekolah dengan tabung gas oksigen ukuran kecil yang kutarik seperti koper.
Aku memandang tangga di depanku "ini minggu yang sulit" aku berbicara sendiri sambil melihat anak tangga.
Iya kelas 3 berada di lantai 2 dan hal tersulit aku harus mengangkat tabung gas oksigenku dan melewati beberapa anak tangga.
"Ayo (Name) kau orang yang kuat mari lakukan"
Aku menyakinkan diriku sebelum mengangkat tabung gas oksigenku tapi baru 8 anak tangga yang kulewati entah kenapa ini sudah terasa berat.
"Biar aku bantu" seseorang mengambil tabung gas oksigenku hanya dengan satu tangan dengan mudahnya dia mengangkatnya.
"Kenapa kau memakai benda ini"
Aku mulai berjalan menaiki tangga dan dia juga naik sambil menatapku yang berada di sampingnya.
"Ini termasuk kemoterapi kankerku"
Setelah mendapatkan jawaban dari pertanyaannya dia diam dan masih setia mengangkat tabung gas oksigen ku.
"Maaf Kageyama-kun menyusahksn mu pagi ini"
"Tak apa lagi pula ini ringan"
Hah ringan ?
Yang benar saja aku mengangkatnya seperti mengangkat buku tebal ensiklopedia 5 paket- (Name)
"Ohh iya aku lupa"
Aku menunjukan perempatan di dahiku tidak mengerti apa yang dia maksud.
"Kau melupakan apa ?"
"Ohayou Kitatsu-san"
Aku mengerjapkan mataku berkali-kali ini pertama kalinya kageyama menyapaku "Oh Ohayou Kageyama-kun"
Aku duduk di bangku dekat jendela kedua dari depan. Menatap luar jendela memperhatikan murid-murid berdatangan.
Sebenarnya aku sibuk memikirkan sapaan pagi ini yang di berikan kepadaku. Sungguh aneh tapi entah kenapa aku senang.
Aku menatap orang yang menyapaku pagi ini dia duduk di belakang sekali sambil membereskan sesuatu di tasnya.
Setelah menatapnya teman-teman kelas datang dan harus kuakui firasatku memang benar ribuan pertanyaan datang hari ini untukku.
Hari ini tidak ada pelajaran karena hari pertama masuk sekolah dan semua klub sibuk mengajak anak baru lebih tepatnya anak kelas 1 untuk masuk ke klub mereka.
"Kageyama"
Aku melihat ke arah pintu terdapat hinata, tsukishima dan yamaguchi menghampiri kageyama.
"Ayo ke gym dan melihat anak-anak baru yang ikut ke klub" kata yamaguchi
Kageyama bangun dari duduknya "ohh iya ayo pergi"
"Kageyama-kun kau harus menunjukan wibawa seorang wakil kapten" ucap hinata sambil menunjuk kageyama
"Urusai boge"
Mereka keluar kageyama dan hinata terus beradu mulut entah kenapa aku suka melihatnya.
Kageyama dan hinata sering sekali bertengkar dan juga beradu mulut aku selalu melihat mereka di kelas dan entah kenapa tak ada orang yang melerainya.
Mungkin itu kebiasaan mereka- (Name)
Bunyi bel masuk semua seisi kelas duduk di tempatnya masing-masing. sensei sebangai wali kelas 3-3 masuk dan memberi kata-kata entah itu motivasi atau tentang pelajaran.
"Jadi hari ini sensei ingin kalian duduknya berseblahan dan sensei akan undi yang mendapatkan nomor yang sama harap duduk sebangku"
Teman teman menganguk mengerti dan mulai naik satu persatu mengambil kertas.
"(Name)-chan aku ingin duduk dengan mu"
"Aku juga ingin duduk dengan (Name)-chan"
Ucap miku dan hanako kepadaku yang masih belum membuka kertas yang sudah dia ambil.
"Aku juga ingin duduk bersama salah satu dari kalian ohh giliranku mengambil kertas"
Aku berdiri dan mengambil kertas dan duduk di bangku kembali.
"Jadi kita buka sama-sama yaa satu dua tiga"
Intruksi dari miku dan kami bertiga membukanya. Kami tampak murung Miku mendapatkan nomor 19, Hanako mendapatka nomor 7, Dan aku mendapatkan nomor 20.
Jadi di antara kami bertiga tidak ada yang duduk bersamaan. "Tak apa teman-teman kita masih tetap bisa belajar bersama"
Miku dan hanako menganguk dan pergi mencari teman sebangkunya.
Aku berdiri ingin mencari teman sebangku tapi tiba-tiba aku bertabrakan dengan tubuh seseorang.
"Ahh gomen'nasai Kageyama-kun aku menabrakmu"
"Tak apa hmm kita mendapatkan nomor yang sama 20"
Kageyama menunjukkan kertasnya dan aku juga menunjukkannya memastikan dia tidak salah.
"Biar aku yang mengangkat kursih dan mejamu"
"Ehh tak apa Kageyama-kun biar aku saja dari tadi pagi aku terus menyusahkan mu"
"Tak apa ini tidak menyusahkan bagiku"
Kageyama mengangkat meja dan kursihku sekaligus dan menyimpannya tepat di samping mejanya kedua dari belakang.
Aku menghampirinya dan ingin duduk tapi dia langsung meyimpan tas di tempat dudukku tadi.
"Kau bisa duduk dekat jendela biar aku saja yang duduk di sini"
Aku menatapnya bingung entah kenapa aku merasa dia agak berbeda. Aku duduk di dekat jendela tepat di sampingnya.
"Arigatou Kageyama-kun" Aku berbicara sambil terseyum kepadanya.
"Ha'i sama-sama"
Aku senang tentu bisa duduk dengan kageyama lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Found It [Kageyama Tobio x Reader] (End)
Fanfic"Bagaimana aku akan menyebut namanya apa Kitatsu (Name) atau... Kageyama (Name)" Kageyama Tobio from Haikyuu ©Haruichi Furudate