1

16.8K 1.2K 57
                                    

(Name) berjalan melewati kelas-kelas. Memakai kemeja berwarna putih, sweater berwarna krem dengan dasi pita kupu-kupu berwarna merah di kerah bajunya dan memakai tas ransel di punggungku.

(Name) pergi ke ruang guru. Hari ini dia resmi menjadi murid baru SMA Karasuno.

Di tahun kedua SMAnya akhirnya (Name) bisa pergi sekolah setelah 1 tahun harus bergelut dengan obat-obatan di rumah sakit Hyogo dan homeschooling.

"Jadi Kitatsu (Name) nilai akademik mu semuanya sangat bagus dan kami harap kamu bisa berpartisipasi dalam olimpiade matematika tahun ini"

(Name) menganguk mengerti ucapan sensei di hadapannya. dia wali kelas (Name).

"Kamu di kelas 2-3 karena siswa di kelas itu tidak terlalu banyak, kau bisa mengikuti saya pergi ke kelas"

"Ha'i sensei"

(Name) berdiri mengikuti sensei keluar dari ruang guru dan jalan menuju kelas barunya.

(Name) memasuki kelas dengan sensei. "Semuanya harap perhatiannya dulu" ucap sensei membuat orang-orang yang ada di kelas memperhatikannya.

"Jadi di kelas kita kedatangan murid baru jadi saya harap kepada kalian semua agar membuatnya nyaman di kelas"

Setelah sensei berbicara semuanya menatap ke arah (Name). 'Sungguh aku tak terbiasa jadi bahan perhatian apalagi ini pertama kali aku masuk SMA' batin (Name)

"Kitatsu (Name) perkenalkan dirimu kepada teman-teman"

(Name) mulai gugup saat sensei menyuruhku memperkenalkan diri. Tangannya memengang jarinya sendiri agar membuat rasa gugupnya sedikit menghilang dan berusaha menatap seisi kelas.

"P-pekenalkan namaku Kitatsu (Name) yoroshiku onegaishimasu"

Semua seisi kelas menatapnya dengan wajah yang agak sulit (Name) mengerti entah senang atau tidak.

"Wah dia cantik sekali"

"Kulitnya pucat apa dia sakit"

"Hei coba tanya kepadanya apa dia punya pacar"

(Name) mendengar ucapan mereka dan ini pertama kalinya (Name) mendengar seseorang menilainya.

"Jadi Kitatsu-san kamu bisa duduk di bangku yang kosong"

(Name) menganguk kepada sensei dan berjalan kearah bangku yang kosong. terdapat 2 bangku yang kosong di bagian belakang.

(Name) mendudukkan dirinya di dekat jendela dan menyimpan tasnya di samping meja.

"Sebentar lagi pelajaran jam pertama masuk, kalau bengitu saya pergi dulu"

Sensei keluar dari kelas. Seseorang yang berada di depan meja (Name) berbalik menatapnya dan terseyum.

(Name) yang tidak tau ada maksud apa hanya membalas terseyum kepadanya.

"Hai (Name)-chan salam kenal aku Karui Hanako bisakah kita menjadi teman"

(Name) mengangukkan kepalanya "Iya tentu saja Karui-san aku ingin menjadi temanmu"

"Aku juga ingin menjadi temanmu (Name)-chan namaku Arini Miku"

Orang yang berada di sebelah bangku Karui mengajak (Name) berteman. Membuat (Name) merasa senang pertama kali masuk SMAnya langsung mendapatkan teman-teman yang baik  dan ramah.

(Name) terseyum kearah Arini "tentu Arini-san"

"(Name)-chan murid pindahan ?"

(Name)menggelengkan kepalanya "Aku selama ini homeschooling karena selama setahun aku fokus penyembuhan kanker paru-paruku"

Kedua temannya nampak terkejut setelah mendengar ucapan (Name). "Tapi sekarang aku baik-baik saja karena aku rutin mengikuti kemoterapi kanker"

"(Name)-chan kamu orang yang hebat bangkit dari penyakit kau sungguh luar biasa" ucap Arini sambil menunjukkan wajah kagumnya kepada (Name).

(Name) hanya terseyum mendengarnya. "Jadi itulah mengapa kulitmu terlihat pucat, Apa kau baik-baik saja ?"

"Iya aku baik-baik saja cuma warna kulitku yang pucat"

"Ohh iya aku dan Miku-chan bisa mengajakmu berkeliling sekolah kau mau"

(Name) menganguk mengiyakan ajakan Karui. "Ohh iya (Name)-chan jangan duduk di dekat jendela itu sudah di tempati seseorang"

(Name) terkejut mendengar ucapan Arini. "Ohh benarkah jadi aku harus duduk di mana"

"Kamu bisa duduk di bangku sampingnya saja dan teman sebangku mu itu suka sekali duduk di dekat jendela"

(Name) berpidah tempat duduk di sebelahnya. "Apa teman sebangku aku tidak hadir hari ini ?"

"Tidak dia hadir malah jam berangkatnya ke sekolahnya itu pagi sekali karena dia punya kegiatan klub pagi"

"Ohh teman seban-" (Name) tidak menyelesaikan ucapannya karena melihat seseorang tiba-tiba duduk di sebelahnya.

"Ohayo Kageyama-kun" ucap Arini menyapanya.

(Name) sedikit terkejut teman sebangkunya ternyata laki-laki dan (Name) merasa hawa laki-laki ini sangat gelap.

Dia menyeramkan batin (Name)

Kageyama hanya berdehem sebangai balasan ucapan Arini dan tiba-tiba menatap (Name) yang ada di sampingnya.

Kenapa dia menatapku seperti itu, apa aku berbuat salah

Wajahnya benar-benar menyeramkan batin (Name)

Found It [Kageyama Tobio x Reader] (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang