Halo semua.
Welcome to my storySeorang murid laki-laki tampak berlari menghampiri meja yang diduduki oleh para sekumpulan lelaki yang juga memakai seragam yang sama dengan seragam yang dipakai oleh murid laki-laki yang berlari tadi.
Dengan dasi yang diikat di kepala, baju yang dikeluarkan rambut yang sedikit panjang menambah kesan berbeda dari seorang murid laki-laki tadi, ciri-ciri murid yang tidak mengenal aturan sekolah.
"Gue ada info terbaru," ujar lelaki itu dengan antusias.
"Apa? kalau nggak penting gue gampar," sahut cowok yang berada di salah satu meja tempat berkumpulnya para remaja tadi.
"Ada murid baru dan itu cewek," ucap sang lelaki tadi, sambil meneguk salah satu air yang berada di atas meja, entahlah punya siapa.
Di sini, kantin sekolah. Keempat lelaki yang sering disebut berandalan sekolah sedang berkumpul.
Pakaian yang digunakan ketiga lainya juga tak jauh beda dengan yang dipakai oleh murid yang berlari tadi. Penampilan yang sungguh membuat orang-orang menilai mereka dengan julukan anak nakal.
"Siapa? Cantik ?" sahut salah satu dari mereka yang memiliki nama lengkap DARENA GALAKSI. Bila dia sudah serius tentang sesuatu semua akan terdiam. tetapi, dibalik itu dia juga terkenal dengan playboy, karena sering menggoda murid Sma Nusa Bangsa.
"Gue belum liat," jawab dari murid laki-laki tadi, yang bernama SAKA SAGARA. Lelaki yang sedikit polos. Terkenal dengan mukanya yang juga Baby face.
"Info belum lengkap jangan disebar," sahut seorang murid laki-laki lainya yang bernama lengkap ARLAN. Yups, hanya itu nama dari Wakil Valorant, terkenal datar tapi sesekali sering tersenyum dan juga sedikit polos.
"Gimana, At?" tanya Saka membuat lelaki yang dipanggil At tadi, mengerutkan keningnya tak paham dengan maksud salah satu sahabatnya itu.
"Yang jelas jadi, orang." ATLANTIK PASIFIK. Seseorang yang dikenal karena ketampanannya yang di atas rata-rata tak hanya itu dia juga dikenal karena memjadi seorang ketua gang motor terbesar di Jakarta. Memiliki sifat dingin, tetapi ucapan nya tidak terlalu pedas, mungkin.
•••
Bruk
"Kalau jalan lihat-lihat," decak seorang siswi.
Tetapi sayangnya perkataan siswi tersebut tidak dihiraukan oleh sang penabrak, hanya berlalu begitu saja tanpa menghiraukan seseorang siswi yang tengah berdecak kesal.
"Gue doain kena karma." Lalu sang siswi tadi, melanjutkan perjalanya menuju ruang kepala sekolah.
Tok tok tok
"Assalamualaikum." Aleo membuka pelan pintu ruangan milik sang kepala sekolah.
"Waalaikumsallam. Aleo?" kata Pak Randi.
"Kelas 11 Ipa 3, ini kunci loker, atribut kamu nanti akan dikasih oleh Bu Kartika." Aleo mengangguk mengambil kunci loker miliknya.
"Kelas mu berada di lorong sebelah kanan, jika kamu masih bingung. Tanyakan saja pada murid di sini."
"Baik, Pak."
"Lagian saya masih hafal betul, Pak. Area sekolah ini." Pak Randi, hanya terkekeh melihat murid nya yang menjadi perwakillan pertukaran pelajar antarnegara.
Aleo sontak berjalan menyusuri dimana kelas nya berada.
Bertanya? tidak! Memorinya masih mengingat jelas di mana letak sekolah ini. Satu tempat favorit Aleo di sekolah ini, yaitu tentu saja kantin sekolah.
Tok tok tok
"Assalamualaikum."
Atensi para murid 11 IPA 3 terfokus kepada Aleo. Wajah Aleo tak asing menurut mereka, mereka seperti mengenal gadis tersebut. Tetapi, mereka lupa! Hingga ucapan, Bu Kartika membuat mereka kembali sadar siapa gadis yang katanya siswi baru.
"Waalaikumsallam."
"Aleo." Aleo hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan guru wanita yang kisaran berumur 27 tahun tersebut.
"Anak-anak, kita kedatangan teman lama kalian."
"Welcome Aleo." Aleo hanya tersenyum tipis.
•••
"Lo tahu murid baru yang lo maksud tadi, siapa?"
"Manusia." Jawaban Saka yang membuat Daren mendengus, tentu saja pemuda itu tahu kalau murid baru tak lain adalah manusia. Tidak mungkin kan kalau ternyata murid baru nya ternyata bukan manusia?
"Yang lo maksud dia." Daren berujar sambil menunjuk seorang siswi yang kebetulan sedang memasuki kantin.
"Nah iya, cakep kan?" sahut Saka, sambil memukul meja membuat atensi para pelanggan di kantin mengarah kepada mereka.
"Malu-maluin jadi temen," timpal Arlan.
"memang situ temen gue?" ujar Saka, lalu menutup mulutnya sendiri.
Arlan tak terlalu menanggapi nya, dia juga tak tersinggung sama sekali. karena, ya Arlan tahu mulut Saka memang asal berbicara. Terlebih jika dia telah memulai perdebatanya dengan Daren.
Hanya mereka berdua lah yang paham satu sama lain, kadang Atlantik dan Arlan pun bingung, dengan perdebatan antara kedua lelaki tersebut. Entah perdebatan singkat, ataupun perdebatan yang tidak masuk akal.
"Boleh lah tuh cewek," ucap Daren.
Saka menjintak pelan kepala Daren. "Ntar mikirin pacaran, pikirin tentang sekolah lo. Lo gak mikir apa kalau Bang Damian udah susah paya ngebiayain loh? loh enak-enakan pacaran, mau jadi apa nanti?" ujar Saka menceramahi temanya itu.
Atlantik dan Arlan takjub mendengar ucapan bijak yang keluar dari mulut anggota termuda di gang motor yang mereka pimpin sekarang.
Daren hanya tersenyum singkat, benar juga apa yang dikatakan oleh Saka. Lagian pacaran juga tidak ada untungnya untuk pelajaran. Pikir lelaki itu. dia kadang berpikir mengapa para anggota mereka berpacaran?
Sebagai manusia yang tidak pernah merasakan yang namanya jatuh cinta, dia terdiam memikirkan hal tersebut. Menanyakan kepada temanya sekarang? Tidak mungkin mereka juga tidak tahu. Mereka tidak pernah memiliki hubungan spesial dengan seoarang wanita.
Daren yang polos!
•••
Semoga suka.
Voment jan lpaPublish ulang setelah setahun lebih di draf akhirnya bisa di revisi juga, kiw kiw.

KAMU SEDANG MEMBACA
Leader Cassanova (Revisi)
Ficção Adolescente(KENAPA HARUS NUNGGU END KALAU BISA BACA SEKARANG ?!" Berkisah tentang sejumlah murid yang terkenal nakal, tidak tahu aturan namun memiliki rupa yang menawan otak yang cemerlang. Mereka yang awalanya kelihatan baik, hingga menunjukkan sifat mereka y...