Kim Siyeon, gadis berusia 21 tahun, memiliki kepribadian yang paling diincar para mertua. Jago memasak, bersih-bersih, rajin, bahkan menyukai anak-anak. Kelemahan gadis ini hanya satu. Phobia binatang.
Sang kakak, Kim Yeonwoo merupakan manager sebua...
Setelah sekian lama, akhirnya minat menulis kembali bertamu. Ditambah banyak banget pembaca baru yang marathon sampe tengah malem, memberikan like dan komen yang sangat membangkitkan selera layaknya sesendok micin. Jadi membara banget ini semangatnya. Haha
Banyak yang spam dm, kangen aku apa ceritanya doang ni bund?ㅠㅠ
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karena Yeonwoo, selaku manager WayV tengah menemani NCT 127 melaksanakan konser tur ke luar negeri, maka hari ini Siyeon yang menggantikan tugasnya.
Mulai dari menemani para member WayV berlatih, evaluasi mingguan, melakukan olah raga, hingga saat malam tiba Siyeon mengajak member untuk makan terlebih dahulu sebelum ke apartemen.
Namun perbedaan kebudayaan dan bahasa yang mereka gunakan membuat Siyeon terkadang tidak paham dengan ucapan mereka.
"Naneun ramyeon meokgosipeo, more kimchi juseyo," ucap Lucas sambil melirik buku menu.
"Aku juga."
Jangankan pelayan yang tengah mencatat pesanan mereka, Siyeon saja sampai saat ini masih kesulitan untuk memahami percakapan ringan mereka.
"Noona... ige... mwoya?" tanya Lucas terlalu banyak memberi jeda, karana kebingungan memilih kata.
Siyeon melirik benda yang ditunjuk cowok itu, namun sebelum menjawab Yangyang menyelanya dan menjawab, "Itu soda, Hyeong," pada sebotol cuka.
"Woaah, nan... jinjja joha," ucapnya bertepuk tangan pelan lalu menuang segelas kecil cuka lalu meminumnya. Bukannya meringis karena segarnya soda seperti yang dia duga, Lucas malah membuat wajah lucu karena kecutnya rasa cuka.
Member termuda itu hanya terkekeh, lalu mengambil sumpit saat pelayan menyajikan makanan di meja. Yang lain menggeleng melihat tingkah saudara mereka.
"Hari ini aku yang bayar," ucap Siyeon.
Malam tadi dia menerima gaji dengan bonusnya dari perusahaan. Ya, pengorbanan siang malam sampai kurang tidur rupanya terbayar sudah dengan bonus yang dia dapat.
"Kamu yang bayar?" tanya Ten memastikan.
Siyeon mengangguk.
"Kalau gitu aku mau pesan yang lain juga," kata Winwin dengan semangat membuka kembali buku menu di atas meja.
"Boleh, pesen aja." Siyeon tersenyum. Senang rasanya kalau melihat para member makan dengan lahap.
