Bab-16

146 26 1
                                    

[Kenikir]

Kamu harus mengambil resiko, kamu harus menerima perubahan, maka hanya kamu yang akan memahami keajaiban hidup sepenuhnya.


26-02-2021

_________________________________________

Keesokan harinya, lebih tepatnya hari ini Sekar akan mencari bunga kenikir.
Jam yang ada di dinding rumah sudah menunjukkan pukul enam pagi.

Saat sedang sarapan, Sekar mencoba bertanya kepada ibunya perihal keberadaan bunga kenikir.

"Bu, ibu tau ga didaerah sini yang ada bunga kenikir nya. Atau, tetangga yang menanam bunga kenikir bu." Tanya Sekar secara hati-hati. Pasalnya ada ayah nya dan juga Ganen yang tengah menikmati sarapannya masing-masing.

"Disini, tidak ada. Memangnya untuk apa?" tanya bu Harumi kepada putrinya.

"Emh, itu ... aku ada urusan gitu."

"Urusan apa?"

"Emh, ada deh pokok nya." Sekar bingung memilih, antara jujur dan berbohong.

"Coba kamu tanya ke Utari, rumah dia kan didesa sebelah. Pasti ada bunga kenikirnya."

"Kalau aku pergi ke rumah Utari, sama aja aku ketemu kak Jendra." Batin Sekar.

"Oh iya, minta tolong ke kak Sano." Batin nya lagi.

"Iya bu, nanti aku tanya ke Utari." Ucap Sekar kepada ibunya. Dan melanjutkan sarapan.

Setelah sarapan, Sekar mengendarai sepedah ontel milik ayahnya menuju rumah persinggahan. Tetapi ia tidak bilang kepada ibunya akan ke rumah Sano. Yang bu Harumi tau, Sekar pergi ke rumah Utari.

Sesampainya di tempat tujuan. Dengan segera Sekar mengetuk pintu itu.

"Sumimasen, kak Sano."

"Kak Sano."

Tak lama pintu pun terbuka.

"Ada apa Sekar?" ucap Sano yang sudah terlihat rapih. Seperti orang yang akan berpergian.

"Orang ini akan kemana?." Batin Sekar.

"Kakak mau pergi kemana?" tanya Sekar dengan terlihat heran.

"Ya, mau ketemu Utari lah, mumpung di kasih waktu free sama atasan selama dua hari." Ucap Sano pada Sekar.

"Wah, kebetulan dong. Aku juga mau ajakin kakak ketemu Utari, aku mau cari bunga kenikir. Tapi ga ketemu-ketemu, kemarin aku udah cari di seluruh pelosok desa ini tapi ga ada." Ucap Sekar dengan raut wajah yang sedih dan putus asa.

"Jadi kemarin, kamu panas-panasan cuma buat cari bunga yang kamu maksud?" Sano tak habis pikir dengan kelakuan Sekar.

"Dasar gadis freak. Hiro dipelet apasih sama si 'gula merah' ini." Batin Sano.

"Memangnya buat apasih." Tanya Sano.

"Ada deh kak, pokoknya ini penting banget buat aku." Ucap Sekar dengan tidak sabaran.

"Tapi, aku ga ikut ke rumah Utari. Gini aja, kakak bilang ke Utari dimana tempat yang ada bunga kenikir. Utari tau jenis bunga, jadi kakak jangan khawatir. Tapi kakak juga jangan bilang disuruh aku." Ucap Sekar panjang lebar.

"Apa untungnya untuk saya?" tanya Sano.

"Ish, kakak jangan gitu dong. Aku lagi memastikan perasaan ku kak, buat kak Jendra." Sekar keceplosan.

秋雨 "Hujan Musim Gugur" [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang