Waktu tidak terasa berlalu begitu cepat.
Bulan yang kemarin-kemarin sibuk mengisi kegiatan luang dengan latihan bersama Yuqi, sesekali Yohan juga ikut memantau. Wajar, mereka akan ujian kenaikan sabuk yang selalu aja mendebarkan bagi keduanya.
Apalagi, naik ke sabuk coklat tidak semudah itu ujiannya nanti.
Untung, ketua karate mereka—Yohan sudah memegang sabuk hitam.
Berbeda dengan Bulan, Mark yang festivalnya semakin dekat semakin ditemukan beragam kesibukan.
Pulang ke rumah hanya untuk numpang mandi dan tidur, sisa nya ia berkegiatan di sekolah.
Keduanya sama-sama sibuk, sampai bertemu pun hanya untuk berbalas pandang dan senyum saja. Tidak ada percakapan lebih, bahkan chat ataupun teleponan juga tidak. Keduanya memilih untuk beristirahat.
Walau kadang dibeberapa kesempatan Bulan ingin mendengar suara atau sekedar berbalas pesan dengan Mark, gadis itu menahan keinginannya sebab tahu Mark membutuhkan istirahat lebih dari apapun.
Parahnya, ujian kenaikan sabuk dilakukan bertepatan dengan hari pertama festival sekolah diadakan. Untung saja festival diadakan selama tiga hari. Tapi tetap saja, melewatkan satu hari untuk menikmati festival sekaligus merasakan hasil kerja keras Mark sangat disayangkan.
Yohan menepuk pundak Yuqi dan Bulan.
Kedua teman perempuannya itu sibuk memandang lurus ke depan, entah sedang memikirkan apa.
"Jangan bilang Lo berdua gugup buat ujian?" Tanya Yohan memandang curiga pada keduanya.
Bulan dan Yuqi serempak terkekeh pelan.
"Gue cuma males mikir apa-apa, makanya bengong. Lagian, ujian nya sama aja kayak sebelumnya, kan?" Tanya Yuqi yang diangguki Yohan.
"Cuma beda tingkatnya. Kalian lebih tinggi lagi." Jelas Yohan, kini beralih pada Bulan yang menunduk memandangi kedua kaki telanjangnya.
"Lo kenapa, Lan?"
Tahu namanya disebut, Bulan mendongakkan kepalanya. Ia menggeleng dengan seulas senyum menyertai.
"Gapapa, kok."
"Bohong." Sergah Yuqi cepat.
Alis Yohan terangkat, memandangi keduanya bergantian. "Kenapa?" Tanya nya sekali lagi.
"Apaan sih, Qi? Gue emang gapapa, kok." Kata Bulan tidak terima, keningnya mengerut keheranan.
Yuqi berdecak pelan, "Lo mikirin Mark, kan? Kan, hari ini hari pertama festival sekolah." Jelasnya segera diberi gelengan oleh Bulan.
"Ngaco! Jangan sok tau, deh!"
"Lo beneran mikirin Mark, Lan?" Tanya Yohan meminta kepastian, belum dijawab apapun oleh Bulan, Yuqi sudah menyela lebih dulu dengan anggukan hebohnya.
"Dia bimbang banget hari ini festival sekolah yang ketua nya Mark." Katanya memotong cepat, "mereka kan sama-sama sibuk sampai gak ketemu, ngomong juga enggak. Makanya, Bulan sedih gitu ujian nya nabrak sama hari pertama festival."
Mendengar penjelasan Yuqi, Bulan mendengus kesal. Menurutnya, sahabatnya yang satu itu sok tahu. Walau sebenarnya, ia membenarkan penjelasan dari Yuqi. Hanya saja, apa yang ia pikirkan saat ini benar-benar tidak ada sangkut pautnya dengan kesedihannya tidak turut dalam festival sekolah.
Yohan menghela napasnya, menggelengkan kepala.
"Bulan." Panggilnya, segera Bulan mendongakkan kepala dan memandang ketua nya itu.
"Jangan mikirin yang sedih dulu, ya?" Pinta Yohan lebih terdengar ke arah tuntutan.
Bulan diam, dirinya enggan menjawab Yohan.
"Gapapa mikirin Mark, atau terserahlah. Tapi, jangan sampai sedih apalagi lemah semangat gitu." Katanya lalu menghela napas, "nanti Lo ujiannya enggak fokus. Sia-sia dong, kalau nanti Lo gagal ujian mesti ngulang lagi padahal udah latihan banget."
Bulan hanya menyanggupi ucapan Yohan dengan anggukan kepala. Ia tulus membenarkan ucapan Yohan, lagipula menjadi tidak profesional bukanlah kepribadian Bulan.
Bertepatan dengan anggukan kepalanya, aba-aba ujian kenaikan sabuk akan dimulai.
Yuqi dan Bulan segera bersiap, namun sebelumnya Bulan sempat menginjak kaki Yuqi tidak keras tidak juga pelan mengingat betapa menjengkelkan sahabatnya itu.
Yuqi mengaduh pelan, namun tidak protes pada Bulan. Gadis itu enggan berdebat sementara ujian akan dimulai.
Ujian diadakan cukup lama sampai benar-benar selesai.
Yuqi dan Bulan, bahkan Yohan yang setia mendampingi kini bersiap-siap untuk pulang.
Bulan dan Yuqi melepas sabuk mereka yang sudah berganti warna. Menyimpannya dalam tas, keduanya meneguk air mineral terlebih dahulu.
"Habis ini kalian pulang?" Tanya Yohan yang sudah memakai tas ranselnya.
Yuqi mengangguk sementara Bulan hanya diam.
"Gue pulang. Lo sendiri gimana, Han?" Yuqi menjawab lalu balas bertanya pada Yohan.
Yohan berpikir sebentar, "gue harusnya nyusulin anak-anak yang jadi isi nampil besok di festival."
Yohan lalu mengecek jam di pergelangan tangannya.
Yuqi mengerut heran, "besok mereka nampil?"
"Iya." Kata Yohan menjawab singkat.
"Terus Lo mau susulin ke mana?"
"Ke sekolah. Mereka mau gladi di panggung."
"Gue ikut." Bilang Bulan menyela pembicaraan keduanya.
Yohan dan Yuqi memandang Bulan sebentar, sebelum saling pandang dan tertawa.
"Iya-iya, tanpa Lo ajuin diri juga gue bakal ajak kok, Lan." Kata Yohan masih tertawa, disahut oleh Yuqi.
"Nih anak kayaknya ngebet banget pengen ketemu Mark."
Bulan tersenyum kikuk, tertangkap basah. "Kelihatan jelas, ya?"
"Iya!" Jawab Yohan dan Yuqi serentak, lalu tergelak sendiri.
Bulan hanya meringis, malu menyerang kemudian.
•••
Nanti update lagi yaa
💚💚💚💚💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Sementara | Mark Lee✔️[Completed]
Фанфик-'kisah sementara yang diharapkan lama.' Untuk Mark Lee- Dyudyu, 2020