14

1.6K 193 71
                                    

Happy Reading,Dear

Malam hari yang gelap gulita.Suasana mencekam begitu terasa.Hawa sejuk menembus permukaan kulit.Dipenuhi berbagai macam kejadian.Diberbagai tempat seorang mafia beraksi.

Seperti sekarang ini,sekumpulan orang-orang sedang berlarian kesana kemari hanya untuk mencari sebuah benda kecil yang mempunyai banyak keuntungan.

Menelusuri seluruh inci gedung dengan sebuah senjata ditubuh mereka masing-masing.Beserta dengan rekan mereka.

"Hyung,Aku rasa disini tidak ada".Mark yang sedang mengobrak-abrik sebuah laci menoleh cepat.Kearah rekan partnernya hari ini,Haechan.

"Disini tidak ada?".Mark bertanya.Netranya menelisik ke seluruh ruangan berwarna coklat itu.Yang berisi banyak barang-barang berupa kertas-kertas dan buku-buku tebal yang entah apa gunanya.

"Tidak".

Laki-laki berdarah kanada itu mengangguk sebelum akhirnya melangkah keluar bersama dengan rekannya.

"Dimana benda itu sebenarnya?".Mark bertanya lagi.Yang hanya dijawab sebuah gelengan oleh Haechan.

"Hm,siapa yang bersama dengan Rose?".Haechan ganti bertanya.Sembari menatap sekitarnya.Yang rata-rata memiliki penerangan cukup temaram.

"I dont know,tapi apa gunanya perempuan itu,Dipilih pimpinan?".

Haechan terdiam.Dengan benak yang penuh dengan pertanyaan-pertanyaan yang sama."Mungkin ada sesuatu,yang rahasia?".

Mark mengalihkan pandangannya.Menatap haechan yang sedang memainkan pistolnya.Memutar-mutarnya dijari telunjuknya."Bisa saja,karena rose keponakan pimpinan,jadi dijadikan rekan".

Haechan mendengus malas."Kau tau kan?Kita semua dipilih oleh pimpinan yang mana,kita seperti seorang agen,bukan mafia".

"Yah,kau benar.Apa kita sebenarnya agen bukan mafia?Ck,tapi kenapa juga pimpinan tidak langsung mengatakan bahwa kita agen?".

Baiklah,ini membingungkan.

Haechan dan mark terdiam setelahnya.Menciptakan suasana hening yang begitu menyatu dengan suasana sekitarnya.Menambah hawa mencekam tempat bertingkat ini.

"Kalian membicarakanku?".

Sepasang rekan itu menoleh ke belekang secara serentak.Ketika mendengar suara tak asing yang menyapu indera pendengaran mereka.

Menatap partner perempuan mereka yang sedang menampilkan raut wajah datarnya.Berjalan ke arah mereka dengan langkah santainya.

"Gosip saja terus.Kalian sudah menemukannya belum?".

Gadis berdarah campuran itu berdiri tepat ditengah-tengah kedua lelaki itu.Membuat keduanya sedikit bergeser ke samping.

"Belum".

Berdecak pelan,rose menatap sekitarnya.Sebelum berdehem pelan dan menatap kedua partnernya."Yang kalian bicarakan sebenarnya sedikit benar,tapi salah juga".

Setelah mengatakan itu,rose melenggang pergi.Meninggalkan kedua lelaki yang saling melemparkan pandangan bertanya-tanya.

Lain hal dengan itu,dua pasangan rekan lain sedang mencoba membuka sebuah pintu yang mana sangat sulit terbuka.

Sudah didobrak berkali-kali tapi tidak ada hasilnya.Untung saja mereka kebal terhadap benda keras...

Brak!

"Pintu sialan!".Johnny menggeram kesal.Setelah menendang pintu berbahan kayu yang dari tadi sudah menjadi atensi atas kecurigaannya.

"Jadi,bagaimana kita membukanya?".Lucas menatap frustasi pintu itu.Ingin rasanya ia meminjam palu thor yang mungkin bisa membuka pintu itu hanya dengan sekali pukul.

Pintu masih tidak terbuka,padahal badan keduanya cukup besar.Dan mungkin bisa mendobrak pintu itu jika berhasil..

"Baiklah kita coba lagi!".

Keduanya saling tatap sebelum akhirnya mengangguk dan berancang-ancang.

"1,2,—

Brak!

Gotcha!Akhirnya pintu kayu tersebut berhasil terbuka.Dengan pintu yang hampir lepas dari engselnya.Tapi itu tidak penting.Karena hal yang mereka tlihat pertama diruangan itu adalah sebuah Mayat.

Lupakan hal ini,kita beralih pada pasangan rekan yang lain.

Suara kunci digit terdengar menggema ke seluruh ruangan bercat putih itu.Menampilkan dua orang laki-laki yang sedang mencoba membuka sebuah brankas.

Dengan susah payah dan penuh dengan kesulitan tingkat tinggi.Karena mereka bertarung dengan sebuah angka kode yang menjadi kunci terbukanya brankas.

"Otakku pusing".Jeno mendesah frustasi.Matanya menatap tajam ke arah benda yang sedari tadi menjadi tujuannya.

Otaknya sudah panas untuk memecahkan berapa angka kode digit untuk membukanya.Dan itu sudah berlangsung sekitar 45 menitan.

"Brankas        Bodoh,sialan,bajingan,argh".Doyoung ingin menangis saja rasanya.Mengingat dirinya sungguh lelah dan ingin segera menyelesaikan perintah dari pimpinannya.

"Ck,Berapa tanggal lahir anak dari orang paling berpengaruh dikorea?".

Keduanya terdiam.Saling melempar pandang sebelum akhirnya menekan tombol angka digit yang ada di brankas.
Dengan ragu-ragu dan perlahan.

Tit!

Brankas terbuka.Menampilkan sebuah benda kecil yang menjadi tujuan mereka kesini.

Tapi bukannya mengambil,keduanya malah terdiam.Dengan pemikiran yang sama.Bukan karena bentuk bendanya,tapi angka digitnya.

Dilain tempat lagi,seorang laki-laki sedang tertawa remeh.Ketika layar didepannya menampilkan berbagai ruangan.Yang semuanya diisi oleh dua orang dengan permasalahn mereka masing-masing.

"Haha.Dasar bodoh.Kalian semua bodoh.Mau saja kubodohi hanya dengan benda tak berguna itu.Dan apa?Kalian tidak menemukan petunjuk itu berada.Ckck".

Setelahnya,laki-laki itu menyeringai.Diantara temaramnya ruangan yang ia tempati.Dengan mata berkilat-kilat ia mencengkeram mouse nya.
















"Roseanne Park,is mine!".



.
.
.
.

Saya dah balik ngetik
Hiatnya udah selese

Ding ding pak ding Ding
This is teka-teki.
And saya pusing dengan alurnya.
Jadi gue ubah aja
Yang tadinya gini jadi gono.

Pow!

Jadilah chap ini.
Tapi bodo sih.

Tuh orang sapa lagi.
Gue kan bingung mau jadiin sapa tuh manusia laki-laki.

Hmzz

Jan lupa votement
Bagi yang cuma baca awas aja.
Follow gue yak
Karna gue syg kalean

Maap slow bat upnya
Dan gak sesuai ekspektasi kalian
Sekali lagi maap yak

By-e

—Rrn▣♘
26 des 20

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Partner Mafia-RosexNctTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang